Sumut Terkini
22 Tahun Warga Langkat Tak Pernah Rasakan Listrik, Camat : Pemukiman Tak Masuk Peta Desa
karena ada kepentingan oknum pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) kemarin, sehingga data warga tersebut dibuatkanlah KTP dan KKnya.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
"Jadi satu titik misal tiga rumah, jadi Rp 300 ribu perbulan," sambungnya.
Tak hanya itu, warga sering mengeluh soal kendala karena genset tersebut kerap mengalami kerusakan.
"Genset inikan kemampuannya gak terlalu begitu kuat, sering terjadi kerusakan dan sebagainya," ujar Heri.
Sedangkan itu, warga di Desa Harapan Maju berjumlah sekitar 150 KK. Dan ratusan KK itu bergantungan dengan genset yang disewakan.
"Harapannya, karena kami bagian dari bangsa Indonesia, karena selama ini kami belum merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, jadi kami mohon kepada bapak Presiden Joko Widodo untuk dibantu. Sudah cukup lama kami menderita seperti ini.Karena selama 22 tahun kami kurang penerangan. Karena masalah penerangan ini juga mencangkup pendidikan juga," ujar Heri.
Tak hanya itu, Heri mewakili warga lainnya juga sudah memohon kesana-kemari.
"Tapi mungkin banyak kali ganjelan dari beberapa oknum yang gak suka dengan posisi kami di sini. Karena kami kan berawal dari pengungsian. Tapi bagaimana pun kami juga adalah rakyat indonesia yang punya hak sama dengan orang-orang di luar sana," ujar Heri.
(cr23/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.