Berita Asahan Terkini

Warga Tanjungbalai Gempar, Jp 68 Tahun Kawini Remaja Putri 15 Tahun, Sampai Bikin Petisi

Pernikahan yang dilakukan di rumah si kakek berinisial; AS itupun berkesan tertutup tidak diketahui warga dan kepling. Sampai muncul petisi warga.

HO
Seorang kakek nikahi anak 15 tahun di Kota Tanjungbalai 

TRIBUN-MEDAN.COM, TANJUNGBALAI - Warga Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai resah dengan adanya pernikahan antara JP seorang kakek berusia 68 dengan AS seorang gadis 15 tahun.

Keresahan warga tersebut dikarenakan pernikahan tersebut terjadi akibat adanya pencabulan yang dilakukan oleh JP terhadap AS. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Lingkungan, Syahdan kepada tribun-medan.com melalui jaringan telepon.

Menyikapi hal tersebut, Rahman, salah seorang warga mengaku resah dengan pernikahan yang dilakukan keduanya.

Surat petisi warga meminta agar JP pindah dari lingkungan tempat tinggal warga kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai. Warga mengaku sangat resah.
Surat petisi warga meminta agar JP pindah dari lingkungan tempat tinggal warga kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai. Warga mengaku sangat resah. (TRIBUN MEDAN/HO)

Baca juga: 6 Fakta Penonaktifan Dirut Bank Sumut Fadillah Pohan, Pengganti Definitif hingga Kondisi IPO

Bahkan, menurut Rahman, warga telah menaruh curiga saat keduanya kerap berboncengan dengan mesra.

"Selama ini memang kami sudah curiga, karena keduanya kerap berboncengan mesra. Eh tiba-tiba udah menikah saja," kata Rahman, Jumat(6/1/2023).

Tambahnya, pernikahan yang dilakukan di rumah AS itupun berkesan tertutup tidak diketahui warga dan kepling.

"Kami masyarakat mengecam perbuatan tersebut karena kami takut hal buruk tersebut berdampak kepada anak-anak kami yang juga berada di lingkungan tersebut," kata Rahman.

Baca juga: Mayat Pria Bertato Bayi Bertanduk Dikelilingi Api Mengambang di Sungai Lau Biang Kabanjahe

Katanya, Warga saat ini telah membuat petisi penolakan agar JP tidak tinggal dilingkungan mereka yang sudah ditandatangani hampir 100 orang warga.

Sementara kepala lingkugan, membenarkan adanya penolakan tersebut. Menurutnya warga khawatir dengan keberadaan JP yang merupakan seorang duda akan melancarkan aksinya kembali.

"Gitulah mereka mengaku resah. Tapi kalau bisa ya secara baik-baik. Karena si JP ini bagus juga bertetangga. Dia ini merupakan donatur juga kalau ada kemalangan," jelas Kepling.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved