Materi Belajar

Alat Pernapasan Burung dan Mekanisme Pernapasan Burung, Materi Belajar Biologi Kelas 11

Alat pernapasan burung dan mekanisme pernapasan burung akan dibahas pada materi belajar biologi kelas 11 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Alat pernapasan burung dan mekanisme pernapasan burung 

Saat istirahat, burung menggunakan paru-parunya untuk bernafas. Fase inhalasi (inhalasi) terjadi saat tulang rusuk bergerak ke bawah. Akibatnya, rongga dada mengembang dan paru-paru mengembang. Memperluas paru-paru memungkinkan udara masuk.

Udara yang kaya oksigen kemudian sebagian diserap oleh paru-paru dan terjadi pertukaran gas. Sementara itu, sebagian masuk ke airbag belakang. Sekarang udara yang sudah ada di kantung udara belakang ditarik kembali ke paru-paru dan mengalir menuju kantung udara anterior. Udara di sana tidak memiliki banyak oksigen.

Fase pernafasan (pernafasan) terjadi ketika tulang rusuk kembali ke posisi semula, rongga dada berkontraksi, dan paru-paru kolaps. Akibatnya, udara dari kantung udara masuk ke paru-paru. Di sana juga terjadi proses pertukaran gas O2 dengan CO2 secara difusi. Udara yang mengandung CO2 dikeluarkan melalui paru-paru ke dalam trakea dan berakhir melalui hidung.

Cara Burung Bernapas Saat Terbang

Pada waktu terbang, pernapasan burung dibantu oleh kantung udara. Ini karena saat mengepakkan sayap, gerakan otot sayap menghambat paru-paru dan menghalangi udara masuk. Akibatnya, burung tidak bisa bernapas dengan baik.

Ketika sayap diangkat, ada fase inspirasi. Kantung udara ketiak membesar dan kantung udara interskapular diperketat. Udara luar kemudian masuk ke kantung udara di ketiak dan mengalir ke kantong udara di perut (abdomen). Sebagian kecil udara mengalir ke paru-paru dan kantung udara lainnya. Juga, kantung udara berkontraksi dan udara masuk ke paru-paru untuk proses difusi.

Ketika sayap diturunkan, dimulailah fase ekspirasi. Kantung udara aksila diperketat dan kantung udara interskapula diperbesar. Karena kantung udara di ketiak terjepit, udara yang tadinya ada mengalir ke paru-paru. Di sana, proses pertukaran gas terjadi. Udara dari paru-paru kemudian mengisi kantung udara di dada dan melebarkan kantung udara di dada. Juga, udara kotor dipaksa keluar melalui bronkus, trakea, dan kemudian masuk ke hidung.

Semakin tinggi seekor burung terbang, semakin cepat ia harus mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan lebih banyak oksigen. Sebagian kecil udara yang dihirup secara eksternal tetap berada di paru-paru dan sebagian besar dikirim ke kantung udara sebagai cadangan. Sedangkan udara di kantung udara hanya digunakan saat oksigen di paru-paru berkurang, yaitu saat burung sedang terbang.

 (cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved