Pembunuhan Berantai Bekasi

Pengakuan Wowon, Belum Mau Tobat dan akan Terus Bunuh TKW Jika Tagih Janji: Terlanjur Ketangkap

Wowon Erawan alias Aki (60) mengaku dirinya berencana membunuh semua tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan

Editor: Liska Rahayu
Kompas TV
Tersangka kasus pembunuhan berantai Cianjur-Bekasi, Wowon, memberikan keterangan di depan para wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023). 

Duloh bukannya tak pernah protes, seringkali ia menanyakan kepada Wowon kapan kesuksesan mereka tiba. Namun jawaban Wowon selalu mengambang.

"Jangan membantah katanya, entar juga kalau sudah sukses semua kamu dikasih, gitu," kata dia menirukan ucapan Wowon.

Setelah ditangkap polisi, Duloh akhirnya baru mengetahui bahwa Wowon selama ini berbohong. Dirinya mengaku sakit hati terhadap rekannya itu.

"Ya rasanya sakit hati juga," ujarnya.

Bagian upah yang diterima Duloh memang yang paling rendah jika dibandingkan Wowon dan Dede.

Semisal ada transfer dari Arab Saudi senilai Rp 4 juta. Uang tersebut terlebih dahulu dipotong dan disimpan Rp 1 juta oleh Dede.

Sementara Rp 3 juta sisanya diberikan kepada Wowon.

Oleh Wowon, Solihin hanya diberi upah sebanyak Rp 200-300 ribu.

Dede sendiri mengaku sudah mendapat uang sebanyak Rp 200 juta. Uang itu digunakan Dede untuk memancing ikan dan kehidupan sehari-hari.

"Kurang lebih saya dapat 200 juta. Itu buat mancing saja sambil jajan, rokok, buat sehari-hari aja," katanya.

Dede menjelaskan, uang senilai Rp 200 juta itu didapatkannya secara berkala. Setiap bulan dia mampu mengantongi uang sebesar Rp 4-5 juta dari para korbannya.

"Yang dari TKW itu nilainya 4 juta 3 juta rata-rata tiap bulannya. Kadang-kadang ada 4 orang 5 orang. Tiap orang 4 sampai 5 juta. Saya ambil 1 juta lalu sisanya dikasih ke Aki (Wowon)," jelasnya.

Total yang mereka dapatkan dari hasil penipuan ini sudah mencapai Rp 1 miliar.

Dede mengaku bahwa uang tersebut kini sudah habis tak tersisa.

"Iya segitu sampai (Rp 1 miliar), sekarang uangnya sudah habis," kata dia.

Dede turut menceritakan dirinya pertama kali kenal Wowon dari Halimah, sang mertua.

Halimah merupakan istri dari Wowon. Saat itu, sang mertua bertanya kepada Dede, apakah dirinya ingin sukses.

Setelahnya, ia pun diajak bertemu Wowon dan diperlihatkan aksi penggandaan uang.

Dalam aksinya itu, Wowon memperlihatkan trik amplop. Awalnya dalam amplop itu hanya berisi uang Rp 5.000, namun dengan segala akal bulus Wowon, uang itu bisa berubah menjadi Rp 10 ribu, bahkan Rp 50 ribu.

Apalagi, Wowon juga memperkenalkan sosok fiktif Aki Banyu kepada Dede.

Sosok itulah yang membuat Dede yakin dan percaya.

Bahkan, Dede mengaku dirinya mau membantu Wowon untuk menghabisi nyawa korban karena ada sosok Aki Banyu tersebut.

"(Kenapa mau bantu Wowon) karena dia ngakunya Aki Banyu. (Dijanjikan) punya harta dan sukses dan punya harta
berlimpah-limpah punya kendaraan, rumah uang mobil sawah," tuturnya.

Aksi penipuan dan pembunuhan berantai oleh Wowon cs terungkap saat polisi mengusut kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

Di awal penyelidikan, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan.

Namun, setelah diusut ternyata ketiganya adalah korban pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon cs.

Kepada polisi, tersangka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada sembilan korban yang tersebar di Bekasi, Cianjur, dan Garut.

Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat tersangka atau family tree. Sedangkan dua
korban lainnya adalah TKW bernama Siti dan Farida.

Di sisi lain, polisi juga menemukan ada 11 TKW yang menjadi korban penipuan oleh Wowon Cs.

Polisi juga menemukan aliran dana Rp 1 miliar oleh para TKW ini.

Wowon kini sudah mendekam di balik jeruji besi Polda Metro Jaya.

Ia bersama dua tersangka lain yakni Dulloh dan Dede dijerat dengan Pasal 338, 339, dan 340 KUHP dengan
ancaman maksimal hukuman mati.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved