Hari Pers Nasional

CEO Tribun Network Jadi Pembicara di Seminar HPN, Ajak Media untuk Kembangkan Teknologi Digital

CEO Tribun Network  Dahlan Dahi  menjadi pembicara dI seminar   digital dan Tata Ulang Ekosistem Media yang berkelanjutan

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANISA
CEO Tribun Network  Dahlan Dahi, Crawford shool  of public policy the Australian national university, Profesor Rod Sims, Intiator Indonesia Publisher Right Regulation Agus Sudibyo, Member Of Australian Press Coucil/member local independent news (Lina) Australia. Nelson Yep saat menerima cedera mata dari panitia acara di Hotel Grand Mercure.  

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-  CEO Tribun Network  Dahlan Dahi  menjadi pembicara dI seminar   digital dan Tata Ulang Ekosistem Media yang berkelanjutan di Hotel Grand Mercure, Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa (7/2/2023). 

Dalam seminar ini dihadiri oleh Menteri informasi dan komunikasi diwakili oleh Dirjen Usman Kansong, Head of project dari  divisi media ection helena reay, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)  Pusat Attal S Depari, ketua PWI Sumut, Farianda Sinik dan para jurnalis dari Malaysia dan Indonesia. 

Amatan Tribun Medan di kegiatan yang merupakan rangkaian Peringati Hari Pers Nasional (HPN) ini bukan hanya dilakukan secara offline tetapi juga live streaming dan via zoom yang bisa di ikuti oleh seluruh jurnalis di Indonesia. 

Dahlan menuturkan, menyambut Hari Pers Nasional, seluruh jurnalis harus mempelajari dan memahami tentang Disrupsi Digital dan Tata Ulang Ekosistem Media yang Berkelanjutan.

Baca juga: Kopi dan Tenun Dipamerkan di HPN, Pemkab Deliserdang Lakukan Perawatan Jalan

Artinya, kata Dahlan, seluruh media harus pandai memanfaatkan teknologi yang ada untuk kebutuhan setiap media yang ada di Indonesia. 

"Saat ini ada ragam sosial media mulai dari youtobe, facebook twitter dan hal lainnya itu harus bisa  kita manfaatkan agar ekosistem Media terus berkembang," jelasnya. 

Dikatakan Dahlan, saat ini sektor media dan wartawan termasuk yang harus memanfaatkan kebaikan  sekaligus mengelola keburukan dari platform sosial media. 

"Saat ini di media manapun semakin sulit menghindari dalam ekonomi sistem mengenai disrupsi konten," jelasnya. 

Menurut Dahlan, teknologi digital bisa membuat kemungkinan hal baru yang menggiurkan.

"Sebab dari teknologi digital bisa memproduksi konten yang menciptakan interaksi dan menjangkau khalayak secara lebih intens dalam perkembangannya.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Dipastikan Hadir pada Acara Puncak HPN di Sumut Pekan Depan

Ketua PWI Pusat Atal S. Depari juga sepakat dengan penjelasan Dahlan Dahi. 

Menurut  Atal, persinggungan jurnalis dengan teknologi menunjang terjadinya disrupsi konten.

"Bukan hanya itu adanya disrupsi  membuat media tersebut juga maju dalam periklanan hanya saja butuh waktu dalam disrupsi tersebut," jelasnya.

Menurut Atal seluruh media akan mengalami disrupsi  digital hanya Media ternama di dunia 

"Seperti The New York Time, Washington Post, CNN dan Sydney Morning dan lain-lain termasuk di Indonesia seperti Kompas, Metro Tv dan Jawa Pos dan lain-lain,"terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved