Tujuh Pelaku Penembakan Mantan Anggota DPRD Langkat Dikabarkan Ditangkap

Rika mengatakan, ia mendapat informasi pelaku sudah diamankan dari Polisi.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Jenazah mantan anggota DPRD Langkat, Paino akan dibawa menggunakan ambulans menuju ke rumah duka untuk dimakamkan, Jumat (27/1/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak tujuh orang diduga pelaku penembakan mantan anggota DPRD Langkat, Paino (47) dikabarkan sudah ditangkap. Bahkan salah satu otak pelaku juga dikabarkan telah ditangkap polisi.

Kabar penangkapan ini dibenarkan Rika, anak mantan anggota DPRD Langkat tersebut. Rika mengatakan, ia mendapat informasi pelaku sudah diamankan dari Polisi. Meski demikian Rika belum bisa membeberkan siapa pelaku utama penembakan ayahnya.

"Informasi yang kami dapat sekitar tujuh orang yang ditangkap. Termasuk pelaku utama. Nanti saja ya," kata Rika, Selasa (7/2/2023).

Berdasarkan informasi yang didapat pihak keluarga, polisi masih memburu pelaku lainnya. Makanya kasus ini belum dipaparkan dan polisi belum buka suara.

Dia juga mengatakan, polisi menangkap seluruh pelaku yang menewaskan ayahnya yang mati ditembak mati OTK pada Kamis 26 Januari malam di Devisi I, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.

"Kita berharap ditangkap dan dihukum sesuai Undang-undang. Kalau kata polisi masih pengembangan," katanya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi belum mau membenarkan kabar penangkapan ini. Dia cuma bilang kasus ini masih penyelidikan dan personel memburu pelaku. "Masih penyelidikan," kata Hadi.

Diketahui, mantan anggota DPRD Langkat Paino 47, tewas ditembak mati orang tak dikenal, Kamis 26 Januari malam di Devisi I, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat.

Baca juga: Polisi Bentuk Tim Khusus Buru Pelaku Penembakan Paino Mantan Anggota DPRD Langkat

Menurut informasi, sebelum ditembak mati di Devisi I, Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Kamis (26/1) sekira pukul 21.00 WIB korban duduk di warung bersama temannya bernama Miran.

Tak lama kemudian atau sekitar pukul 22:45 WIB ia sempat bertemu dengan personel polisi bernama Aipda Solomo dan rekan-rekannya. Sekira pukul ukuk 23.00 WIB selesai ngobrol di warung Paino dan yang lainnya membubarkan diri serta pulang ke rumah masing-masing.

Paino mengendarai sepeda motor trail Kawasaki KLX bergerak pulang dari warung milik Miran. Nahas, setibanya di perjalanan atau di Devisi 1 Desa Besilam BL, Kecamatan Wampu terdengar suara letusan diduga senjata api. Di sini salah satu warga menemukan Paino tergeletak di jalan dengan dada jebol ditembus peluru.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved