Dikenal Pendiam, Ternyata Pria Ini Doyan Sesama Jenis, 20 Laki-laki Sudah Jadi Korbannya

Aksi bejat pelaku bahkan dilakukan di sebuah masjid. Adapun korban berjumlah sekitar 20 orang.

Kompas.com
Ketua Remaja Masjid alias Remas melakukan penyimpangan seksual terhadap 20 laki-laki. 

Mendengar hal tersebut, korban marah dan menceritakan hal itu kepada orang tua serta teman-temannya.

Usai menceritakan kejadian itu, barulah terungkap ada korban lain yang sejauh ini berjumlah 20 orang.

"Namun berdasarkan informasi yang kami hitung, kurang lebih ada 20 korban. Beberapa korban sudah menginjak dewasa," kata dia.

Keseluruhan korban berjenis kelamin laki-laki dan rata-rata tetangga satu kampung dengan tersangka.

Saifudin mengatakan, perbuatan menyimpang ini sudah dilakukan pelaku sejak 2013 tapi baru intens dilakukan pada 2019.

Berdasarkan pemeriksaan, tersangka memiliki perilaku penyimpangan seksual karena sering mendapat kiriman di media sosial yang berisi video porno.

"Dari situ tersangka sering menyaksikan video tersebut, kemudian tidak bisa membendung atau menahan nafsunya dan melampiaskan nafsu bejatnya ini kepada anak-anak atau remaja masjid," terang Safiudin.

Tersangka pun disangkakan melanggar pasal 82 UU nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun juncto pasal 292 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun.

Melansir Tribun Toraja, Z selaku kepala desa tempat tinggal tersangka mengungkap bahwa pemuda itu dikenal sosok yang rajin.

AS juga dikenal sebagai pemuda yang tak aneh-aneh di lingkungan sekitarnya di Sleman, DI Yogyakarta.

"Biasa e itu, orangnya normal-normal aja," ujar Z dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Tak menampik, AS memang selama ini aktif di kegiatan masjid.

Warga tak menaruh curiga lantaran keseharian AS sama seperti orang pada umumnya.

"Dan itu (AS) sregep (rajin) di masjid.

Enggak tahu kalau orangnya seperti itu, jadi di luar kemampuan dan jangkauan kami, karena korban saling diam, tidak menceritakan," urainya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved