Bayi Meninggal
dr Saut Simanjuntak Diberhentikan dari Dokter Madya soal Bayi Meninggal, Sebelumnya Kasih 25 Juta
Akhirnya Dokter Saut Simanjuntak dibebastugaskan dari jabatan dr Madya. Sebelumnya sudah kasih Rp 25 juta Upah-upah Kisik Tendi.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Randy P.F Hutagaol
"Di sini perlu saya jelaskan, bahwasanya kemarin pihak Dokter Saut bersama istrinya, Dokter Erna sudah bertemu dengan keluarga korban, dan menyampaikan permohonan maafnya kepada keluarga korban, " ujar Dedi kepada Tribun Medan.
Dedi menjelaskan, pertemuan tersebut, korban menerima permintaan maaf dan upah-upah kisik Tendi dari Dokter Saut sebesar Rp.25 juta.
Dalam pertemuan juga turut hadir Kepala Desa Bintang dan Anggota DPRD Dairi, Alfri Ujung.
"Kalau bahasanya, upah upahnya gitu lah bang, sebesar Rp 25 juta," jelasnya.
Atas perdamaian tersebut, Dedi juga selaku pengacara, telah secara resmi melepas kontrak sebagai kuasa hukumnya.
"Dengan hasil perdamaian kemarin, saya juga ingin menjelaskan sudah terlepas dari kontrak kuasa hukum korban, sehingga apapun yang terjadi dalam permasalahan tersebut, sudah di luar tanggung jawab saya lagi, " tutupnya.
Kronologi Yanti Boru Ujung Kehilangan Buah Hatinya
Pasangan suami istri asal Dusun III Lae Pinang Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi harus merelakan buah hatinya meninggal dunia saat berada di dalam kandungan.
Hal tersebut terjadi saat menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Menurut keterangan pasien, Rahmadayanti boru Ujung (32) mengatakan, dirinya bersama sang suami, Mayahtra Simanjorang (36) datang ke RSUD Sidikalang pada hari Sabtu (7/1/2023) malam sekitar pukul 22.30 WIB dengan kondisi sudah pecah ketuban.
Baca juga: Megawati Blakblakan Sasar Jokowi: Enggak Ada Apa-apanya kalau Tidak Ada PDIP, Aduh Kasihan Lah
"Pada malam minggu itu datang kemari sudah pecah ketuban , karena kata bidan di kampung, alat di sana lebih lengkap. Lalu, setiba di rumah sakit, tante saya turun nanya ke perawat ada dokter gak. Katanya ada. Makanya kami rawat disini, " Ujarnya kepada Tribun Medan, Selasa (10/1/2023).
Dirinya mengungkapkan, apabila dari awal disebut tidak ada dokter, maka pasangan suami istri akan bergerak ke rumah sakit yang ada di Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.
Baca juga: Polisi pun Dilempar saat Tawuran Pecah Kembali di Kelurahan Belawan Bahagia, Kepling:Gak Ngerti
Setelah diberitahu ada dokter, maka Rahmadayanti kemudian di bawa ke ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) , dan dilakukan pemeriksaan luar.
Setelah dilihat sudah pecah ketuban, perawat yang kala itu sedang berjaga kemudian menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan USG. Namun, pemeriksaan itu dilakukan oleh dokter yang kala itu di sebut sedang melakukan operasi kepada pasien lain.
"Setelah kami tunggu sampai jam 12 malam ke atas, kata perawat nya besok aja di USG. Rawat inap aja dulu. Baru lah saya di bawa ke ruangan Mawar, " Jelasnya.
Setelah keesokan harinya tepatnya pada hari Minggu, Rahmadayanti tak kunjung mendapatkan perawatan dari pihak kedokteran. Malah menurut kata salah seorang perawat bahwa dokter pada hari Minggu tidak ada di rumah sakit.
Bayi Meninggal di RSUD Sidikalang
Bayi Meninggal Karena Dokter Tak Ada
Dokter Saut Simanjuntak
Dewan Pengawas Akan Periksa Dokter Saut
Kepala BKPSDM Dairi
Bayi Meninggal di RSUD Sidikalang, Bupati Dairi Cemberut Datang ke Ombudsman |
![]() |
---|
Dokter Saut Dikenakan Hukuman Disiplin, Terbukti Meninggalkan Tugas hingga Sebabkan Bayi Meninggal |
![]() |
---|
Akhirnya Orangtua Bayi Meninggal dan Dokter Saut Simanjuntak Berdamai, 25 Juta Upah-upah |
![]() |
---|
Mayahtra Simanjorang Bongkar Pemberian Amplop, Rumor Terima 50 Juta Kasus Bayi Meninggal di Dairi |
![]() |
---|
Kasus Bayi Meninggal di RSUD Sidikalang, Dokter Diduga Ingin Suap Keluarga Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.