Nelayan tak Bisa Melaut, Tinggi Gelombang Mencapai 2 Meter

Ya selama dua hari ini kami perbaiki jaring dan perbaiki kapal. Karena memang tidak bisa kita cari ikan dengan kondisi saat ini.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION
Puluhan perahu nelayan yang menyandar karena nelayan tak melaut akibat cuaca buruk, Rabu (15/2/2023) /Anugrah Nasution. 

Hal sama juga dikeluhkan oleh Putra nelayan lainya. Katanya, setiap tahun biaya operasi untuk melaut terus meningkat. Biaya itu termasuk BBM, dan kebutuhan makanan selama berada di laut. Peningkatan biaya operasional itu tidak sebanding dengan hasil yang mereka dapat.

Putra menyebutkan, hal itu membuat nelayan tradisional seperti hidup di bawah garis kemiskinan.

"Untuk BBM saja kita beli eceran Rp 9.000. Belum lagi makan selama di laut. Malah kita sering tidak bawa uang untuk ke rumah karena hasil tangkapan juga semakin sikit," katanya.

Kecamatan Tanjung Beringin sendiri adalah wilayah di mana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Putra mengatakan, keluhan ini sudah dirasakan hampir semua nelayan di sana. Namun mereka memilih bertahan sampai sejauh ini karena tak punya pilihan lain.

"Iya karena tidak ada pilihan lain jadi mau tidak mau bertahan. Namun sudah ada juga yang ganti profesi ada yang kerja bangunan, atau mereka merantau," katanya.

Mewakili ratusan nelayan yang lain, Putra berharap agar pemerintah memperhatikan nelayan seperti dirinya. Salah satunya dengan memberikan kemudahan mengakses BBM subsidi dan bantuan peralatan untuk nelayan.

"Kalau kami maunya ada perhatian pemerintah. Supaya kami bisa melaut dan bisa menghidupi keluarga," katanya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Sergai, Batera Harapan menyebutkan pemerintah akan terus membantu meretas persoalan nelayan. Katanya, dalam tahun ini pemerintah daerah dan pusat akan memberikan bantuan peralatan kepada nelayan.

"Yang pertama kita terimakasih atas informasinya. Dan kami pemerintah terus berusaha membantu masyarakat," tutup Bahtera.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved