Breaking News

Berita Sumut

Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak, Warga Kini Resah dan Ketakutan: Kami Ingin Tenang

Rasa akan cemas dan ketakutan terus menghantui warga pascatewasnya mantan anggota DPRD Langkat bernama Paino. 

|
HO
Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak saat menginterogaso Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting, anak dari Seri Ukur Ginting alias Okor Ginting di Polda Sumut 

"Sebelum jauh dari kejadian ini, Almarhum Paino pada tahun 2021 sudah menghibahkan tanahnya untuk membangun pos polisi," ujar Susilawati. 

Lanjut Susilawati, hingga sampai sekarang pembangunan pos polisi di Desa Besilam Bukit Lambasa, belum terlaksana.

"Saya dan warga berharap saat ini ke depan pos polisi dapat terbangun," ujar Susilawati. 

Dan kalau pos polisi itu terbangun tetapi di luar Desa Besilam Bukit Lambasa, mengingat jarak tempuh sangat jauh, jadi masyarakat ragu.

"Bagaimana kejahatan itu bisa langsung ditangani, sementara pos polisi itu jauh," ujar Susilawati. 

Sedangkan itu, Susilawati menambahkan, pihaknya kemarin sudah mengajukan ke Polres Langkat untuk pembangunan pos polisi.

Baca juga: Otak Pelaku Pembunuh Mantan Anggota DPRD Langkat Paino Ternyata Kawan Sekelas Anak Korban

"Saya berharap kejahatan yang dialami Pak Paino ini tidak terulang kembali, karena kejatahan ini sudah sangat lama terjadi di desa kami," ujar Susilawati. 

Sementara itu, Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang saat dikonfirmasi belum mendengar adanya pemohonan pembangunan polisi di Desa Besilam Bukit Lambasa. 

"Belum dengar saya. Nanti akan saya cek dulu. Karena pada 2021 saya belum di Langkat," ujar Faisal. 

Sebelumnya, lima orang pembunuh bayaran ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Paino yang dilakukan pada Kamis (26/1/2023) malam.

Otak pembunuhan, Tosa Ginting merencanakan pembunuhan itu karena bisnis keluarganya yang kalah bersaing.

Usaha mengumpulkan kelapa sawit terus mengalami penurunan.

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Senin (13/2/2023) siang mengatakan, penembakan itu dilakukan dengan senjata api rakitan.

Dikatakannya, lima tersangka itu Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) sekaligus otak pelaku, Dedi Bangun (38) eksekutor, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27).

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved