Kecelakaan Maut
Fakta-fakta Tewasnya Pengendara Motor Ditabrak Bus, Sempat Video Call Istri hingga Firasat Korban
Septiyan Dwi Cahyo tewas dalam kecelakaan maut di Sergai. Korban tewas setelah ditabrak bus yang membawa rombongan anak sekolah.
"Di kontrak kami menandatangani selama tiga bulan, tapi kami baru bekerja selama kurang lebih dua bulan di sana," Kata Karyono Paman sekaligus rekan kerja Almarhum.
Karyono mengatakan, selama bekerja di Kecamatan Perdagangan, Septiyan Dwi Cahyo diketahui sering pulang ke rumahnya yang berada di Marelan untuk melihat istri dan anaknya yang ditinggalkannya bekerja.
"Sering memang dia pulang ke sini. Kalau minggu gak ada kerjaan, sabtunya pulang kami, karena rindu istri dan anak kan. Selama ini kami sering berboncengan sama untuk pulang," Kata Karyono.
Ia mengatakan, 20 menit sebelum kecelakaan tersebut terjadi, Septiyan dan istrinya baru saja melakukan video call untuk memberitahukan bahwa almarhum hendak pulang.
Namun, sekira pukul 20.30 istri dan keluarga alamarhum di kejutkan sebuah telfon yang memberitahukan bahwa almarhum terlibat kecelakaan.
"Dua puluh menit sebelum kecelakaan, masih video call dia sama istrinya, ngasih tau kalau dia mau pulang," Ucap Karyono.
"Itulah tiba tiba nelfon lagi WhatsApp si Septiyan, tapi suaranya lain. Rupanya polisi yang nelfon, dia ngasih tau kalau ponakan saya ini kecelakaan dan diminta kami kesana. Mulanya gadak dikasih tau kalau dia sudah tewas," Pungkasnya.
Sikap Korban Berubah Seminggu sebelum Meninggal
Sebelum tewas dalam kecelakaan maut, Paman Almarhum Septiyan Dwi Cahyo merasakan perubahan sikap dilakukan almarhum seminggu terakhir.
Paman Almarhum Septiyan Dwi Cahyo, Karyono mengatakan sebelum terjadinya kecelakaan tersebut, keponakannya tersebut menunjukkan perubahan sifat yang berbeda dari sebelumnya.
Hingga beberapa kali ia memberikan teguran kepada keponakannya tersebut.
"Seminggu ini aku sering marah sama dia, sering dia keluar malam akhir-akhir ini. Padahal sebelumnya dia malas untuk keluar malam dari mess,"kata Karyono..
"Makanya beberapa kali kubilang sama dia, kita ini di perantauan untuk bekerja, bukan untuk keluar keluar malam, nanti kenapa kenapa kau. Tapi almarhum hanya menjawab iya mang, karena dia kalau manggil aku mamang, "sambungannya.
Karyono mengatakan, tiga hari sebelum kecelakaan yang menimpa Septiyan Dwi Cahyo hingga tewas, keponakannya tersebut selalu cerita bahwa matanya kerap mengalami kedutan di sebelah kanan.
"Tiga hari ini sering dia cerita sama ku kalau matanya sering kedutan tanpa sebab,makanya aku ingatkan dia untuk selalu istighfar kepada Allah,"pungkasnya.
(cr29/tribun-medan.com)
Ramses Manullang Ajak Jalan-jalan karena Dua Anaknya Baru Pulang Kuliah dari Jogyakarta dan Jambi |
![]() |
---|
Supir Diduga Ugal-ugalan, Bus Bhinneka Tabrak Pembatas Jalan di Tol Cikampek, 6 Orang Tewas |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Sopir dan Penumpang Tewas, Mobil Penuh Ceceran Darah, Warga Medan Terluka |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Hotlas Samosir Tewas Tabrak Mobil Pikap, Istri Kritis |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Jalur Medan-Berastagi, Damai Sitepu Tewas Digilas Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.