Pendirian Posko
Setelah Pembunuhan Mantan Anggota DPRD Langkat, Warga Dirikan Pos Pengamanan
Warga Desa Besilam Bukit Lebasa kini mendirikan posko pengamanan di lokasi pembunuhan Paino
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,LANGKAT - Pascakasus pembunuhan Paino, mantan anggota DPRD Langkat, warga bersama pihak kecamatan mendirikan posko pengamanan di Dusun VII Bukit Dinding, Desa Besilam Bukit Lembasa, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Mengapa disebut pos pengamanan sementara, karena nantinya di lokasi tersebut akan dibangun sebuah pos polisi, agar apa yang sudah dialami almarhum Paino tak terulang kembali.
Hal ini pun dibenarkan oleh Camat Wampu, Syamsul Adha saat dikonfirmasi wartawan Tribun Medan, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Langkat Tewas Ditembak, Warga Kini Resah dan Ketakutan: Kami Ingin Tenang
Bahkan lahan yang nantinya dibangunkan pos polisi ini, merupakan lahan milik Paino yang dihibahkan.
"Lahan yang dihibahkan Almarhum Paino kepada kepolisian yang diperuntukkan sebagai pos polisi. Dan inisiatif pihak desa untuk membuat bangunan seadanya sebagai cikal bakal pos polisi," ujar Syamsul.
"Posisi pos pengamanan sementara ini di depan lahan yang akan dijadikan pos polisi. Karena proses pematangan tanahnya belum selesai, masih perlu diratakan lagi," sambungnya.
Baca juga: Tosa Ginting 3 Kali Rencanakan Pembunuhan ke Eks Anggota DPRD Langkat, Ini Motifnya
Lanjut Syamsul, saat ini yang melakukan penjagaan secara bergantian yaitu warga Desa Besilam Bukit Lembasa dibantu Bhabinkamtibmas serta Babinsa.
"Karena prosedur pos polisi kan diranah kepolisian. Jadi kami belum paham akan seperti apa ke depannya," ujar Syamsul.
Dikabarkan sebelumnya, lima orang pembunuh bayaran ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan mantan anggota DPRD Kabupaten Langkat, Paino yang dilakukan pada Kamis (26/1/2023) malam.
Otak pembunuhan, Tosa Ginting merencanakan pembunuhan itu karena bisnis keluarganya yang kalah bersaing.
Baca juga: BIADABNYA Anak Okor Ginting, Sebelum Bunuh Paino, Tosa Ginting Disebut Sering Intimidasi Warga
Usaha mengumpulkan kelapa sawit terus mengalami penurunan.
Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat konferensi pers di Mapolda Sumut, Senin (13/2/2023) siang mengatakan, penembakan itu dilakukan dengan senjata api rakitan.
Dikatakannya, lima tersangka itu Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) sekaligus otak pelaku, Dedi Bangun (38) eksekutor, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27). (cr23/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.