Berita Viral

5 Contoh Soal SNBT 2023, Materi Penalaran Umum Lengkap Beserta Jawaban dan Pembahasan

Adapun sub materi yang akan diujikan dalam Penalaran Umum terdiri dari tiga komponen yakni penalaran deduktif, penalaran induktif, dan penalaran kuant

Penulis: Istiqomah Kaloko |
HO / Tribun Medan
Siswa SMA belajar contoh soal Tes Pemahaman Bacaan dan Menulis SNBT 2023 

TRIBUN-MEDAN. COM - Berikut contoh soal SNBT 2023 Materi Penalaran Umum lengkap dengan jawaban serta pembahasannya. 

Materi Penalaran umum merupakan materi yang dibuat untuk menguji kemampuan calon mahaswa untuk secara terarah dan terkendali menggunakan prosedur yang ada dalam memecahkan masalah baru.

Adapun sub materi yang akan diujikan dalam Penalaran Umum terdiri dari tiga komponen yakni penalaran deduktif, penalaran induktif, dan penalaran kuantitatif.

Untuk menyelesaikan Tes ini, para peserta ujian akan diberikaan waktu 30 menit untuk mengerjakan 30 soal.

Contoh soal SNBT materi Penalaran Umum.

1. Enam orang siswa, yaitu A, B, C, D, E, dan F, mengikuti kursus di Brain Academy Bandung. Mereka kursus satu kali seminggu, dengan ketentuan sebagai berikut.

Siswa E kursus pada hari Senin.

Siswa C tidak bisa kursus pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu.

Hanya siswa B dan F yang kursus pada hari yang sama.

Tidak ada yang kursus pada hari Jumat dan Minggu.

Jika siswa F kursus pada hari Sabtu, maka pernyataan yang SALAH adalah ....

A. siswa E kursus pada hari Senin

B. siswa D kursus pada hari Kamis

C. siswa B kursus pada hari Sabtu

D. siswa A kursus pada hari Selasa atau Rabu

E. siswa C kursus pada hari Kamis

Jawaban: B. siswa D kursus pada hari Kamis

Pembahasan:

Siswa E kursus pada hari Senin.

Siswa C tidak bisa kursus pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu. Artinya siswa C kursus pada hari Senin atau Kamis. Namun, hari Senin sudah ditempati oleh siswa E, sehingga siswa C kursus pada hari Kamis.

Hanya siswa B dan F yang kursus pada hari yang sama. Dikarenakan siswa F kursus pada hari Sabtu, maka siswa B juga kursus pada hari Sabtu.

Tidak ada yang kursus pada hari Jumat dan Minggu.

Siswa A dan D kemungkinan akan kursus pada hari Selasa atau Rabu.

Dengan demikian, pernyataan yang salah adalah siswa D kursus pada hari Kamis, karena seharusnya Ia kursus pada hari Selasa atau Rabu.

2. A, 1, A, 1, B, 2, C, 3, E, 5, H, 8, M, 13, …, ….

A. U, 20

B. U, 21

C. P, 19

D. Q, 20

E. Q, 21

Jawaban: B. U, 21

Pembahasan:

Dari soal diketahui deret sebagai berikut.

A, 1, A, 1, B, 2, C, 3, E, 5, H, 8, M, 13, x, y

dengan x, y tidak diketahui. Dari pola, didapat x adalah huruf dan y adalah bilangan.

Berikut adalah deret pada soal jika huruf dihilangkan.

1,1,2,3,5,8,13

Dapat dilihat bahwa deret di atas merupakan deret Fibonacci.

Kemudian, berikut adalah deret pada soal jika bilangan dihilangkan.

A,A,B,C,E,H,M

Jika diasosiasikan, A adalah huruf pertama dalam alfabet sehingga A = 1. Dengan cara serupa, B = 2, C = 3, dan seterusnya, sehingga

A,A,B,C,E,H,M = 1,1,2,3,5,8,13

yang juga merupakan deret Fibonacci.

Maka, pasangan selanjutnya dari deret pada soal adalah x, y = U, 21.

Teks berikut untuk menjawab soal 3 – 5

Kebutuhan air akan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Akan tetapi, ironisnya ketersediaan air bersih yang layak konsumsi malah makin menipis. Itu berarti bahwa suatu saat nanti penduduk Indonesia akan makin sulit mendapatkan air bersih. Menurut mantan pengurus Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung—Cisadane, Dadang Hermawan, solusinya adalah mengoptimalkan pemanfaatan air hujan. Sayangnya, air hujan yang semestinya bisa menjadi solusi malah menjelma menjadi buah simalakama. “Saat kemarau, masyarakat teriak-teriak kekurangan air. Ketika musim hujan datang, masyarakat juga teriak-teriak karena kebanjiran,” katanya.

Menurut Dadang, hal itu bisa terjadi lantaran maraknya alih fungsi hutan menjadi perkebunan, perumahan, dan keperluan lainnya. Itu pula yang mengakibatkan resapan air tidak berfungsi secara optimal. Dadang memaparkan bahwa sebagian besar air hujan semestinya meresap ke dalam tanah untuk menjadi cadangan. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi malah sebaliknya, “Saat ini, 70 persen air hujan itu tergenang di permukaan sebelum dialirkan hingga ke lautan. Otomatis, hanya 30 persen yang meresap,” terangnya. Padahal, idealnya tidak semua air hujan dialirkan ke laut. Malahan, akan lebih baik jika air hujan tersebut bisa ditampung.

Menurutnya, salah satu langkah yang bisa diambil adalah pembuatan sumur imbuhan atau retensi. Dengan pengelolaan secara maksimal, air hujan bisa meringankan krisis air di Indonesia. Menurut pengamat lingkungan ini, dengan membuat penampungan air hujan (sumur imbuhan), warga bisa mengelola air baku secara mandiri. Belum lagi, pembuatan sumur imbuhan yang terhitung mudah dan sederhana harusnya bisa dilakukan setiap anggota masyarakat. Dadang berharap penggunaan air tanah besar-besaran bisa diikuti dengan pengelolaan lingkungan yang maksimal pula. Hal tersebut dilakukan agar air hujan bisa meresap dan menjadi cadangan air demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

3. Berdasarkan paragraf 1, pernyataan yang paling BENAR adalah…..

A. Peningkatan jumlah penduduk tidak memengaruhi tingkat kebutuhan air masyarakat.

B. Meski ketersediaan air bersih menipis, penduduk tidak akan pernah kesulitan mendapatkan air

bersih.

C. Pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih belum optimal.

D. Air hujan tidak dapat memenuhi kebutuhan air bersih sebab tidak layak dikonsumsi.

E. Air hujan sudah sejak lama menjadi solusi ketersediaan air bersih di Indonesia.

Jawaban: C. Pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih belum optimal.

Pembahasan:

Paragraf pertama menjelaskan 'Solusinya, menurut mantan pengurus Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung—Cisadane, Dadang Hermawan, adalah mengoptimalkan pemanfaatan air hujan. Sayangnya, air hujan yang semestinya bisa menjadi solusi malah menjelma menjadi buah simalakama'. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih belum optimal sehingga air hujan yang berlimpah justru malah menjadi masalah (banjir).

4. Berdasarkan paragraf 3, pernyataan yang paling BENAR adalah…..

A. Masyarakat dapat menggunakan air tanah secara besar-besaran demi memenuhi kebutuhan air.

B. Pembuatan sumur imbuhan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang.

C. Koordinasi dengan pemerintah daerah diperlukan untuk membuat sumur retensi.

D. Krisis air di Indonesia dapat diringankan melalui pengelolaan air hujan yang maksimal.

E. Pengelolaan lingkungan yang maksimal pasti membutuhkan penggunaan air secara besar- besaran.

Jawaban: D. Krisis air di Indonesia dapat diringankan melalui pengelolaan air hujan yang maksimal.

Pembahasan:

Paragraf ketiga menjelaskan bahwa Dengan pengelolaan yang maksimal, air hujan bisa meringankan krisis air di Indonesia. Hal ini selaras dengan kalimat pada pilhan jawaban D, yaitu Krisis air di Indonesia dapat diringankan melalui pengelolaan air hujan yang maksimal.

5. Berdasarkan paragraf 2, apabila terjadi peningkatan lahan hutan yang dialihfungsikan menjadi perkebunan dan perumahan, manakah simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Ketersediaan air tanah makin berlimpah.

B. Penampungan air dibutuhkan untuk mengatasi kekurangan air bersih.

C. Kebutuhan akan ketersediaan air bersih makin meningkat.

D. Jumlah cadangan air tanah tidak optimal karena daerah resapan air berkurang.

E. Keberadaan sumur imbuhan makin diperlukan di sekitar permukiman penduduk.

Jawaban: D. Jumlah cadangan air tanah tidak optimal karena daerah resapan air berkurang.

Pembahasan:

Pada paragraf 2 dijelaskan bahwa 'Hal itu bisa terjadi, kata dia, lantaran maraknya alih fungsi hutan menjadi perkebunan, perumahan, dan keperluan lainnya. Itu pula yang mengakibatkan resapan air tidak berfungsi secara optimal. Dadang memaparkan, sebagian besar air hujan semestinya meresap ke dalam tanah untuk menjadi cadangan'. Hal ini menunjukkan bahwa alih fungsi hutan yang meningkat mengakibatkan jumlah cadangan air tanah tidak optimal karena daerah resapan air berkurang.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved