Berita Viral

Viral Lempar Batu hingga Ricuh saat Demo di Tapteng, DPRD Sumut Rahmansyah: Saya Mempertahankan Diri

Rahmansyah  ikut melakukan pelemparan saat adanya kericuhan terjadi di depan rumah mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
ANGGOTA DPRD SUMUT - Rahmansyah Sibarani, anggota DPRD Sumatera Utara saat menyampaikan klarifikasi mengenai video viral dirinya beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Anggota DPRD Sumatera Utara Rahmansyah Sibarani menjelaskan dirinya hanya mempertahankan diri saat terjadi keributan dengan kelompok pendemo di Tapanuli Tengah beberapa waktu lalu. 

Dalam video terlihat, Rahmansyah  ikut melakukan pelemparan saat adanya kericuhan terjadi di depan rumah mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Saat itu ada massa aksi demo yang hendak menuju kantor DPRD Tapteng bentrok saat melalui rumah Bakhtiar. 

Rahmansyah  pun menceritakan ihwal dirinya terlibat keributan tersebut. Sebelum aksi berlangsung pada Jumat (31/10/2025), Rahmansyah menyebut dia berada di Tapteng saat itu karena ada kerabatnya yang meninggal dunia. 

"Hari Selasa saya turun di Silangit sepulang dari melayat dari Jakarta karena tulang (paman) kandung saya meninggal pada saat itu. Dan kebetulan juga kami dapat kabar duka karena tutur tulang juga meninggal di Barus. Dan saya pastikan tidak menggunakan uang negara (saat) saya dalam berkunjung ke Tapanuli Tengah," tutur Rahmansyah, dalam keterangan tertulisnya Minggu (9/11/2025).

Setelah melayat, Rahmansyah mengatakan dia tetap berada di Tapteng karena keponakannya anak Bachtiar Sibarani akan merayakan ulang tahun. 

"Namun di hari Kamis, kami mendapat informasi bahwasanya akan ada demo tentang pembangunan Kantor Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah," ujarnya.


Rahmansyah memastikan jika dirinya tidak melarang untuk melakukan demo. Namun saat itu, Rahmansyah meminta kepada kepolisian agar massa demo tidak melalui rumah dari Bakhtiar Sibarani.

Dia pun telah menyampaikan permintaan itu kepada polisi setempat.

"Pada Kamis sore saya menghubungi Kasat Intel (Polres Tapteng), saya sampaikan 'bang kalau boleh saran, ini bukan takut didemo atau bagaimanapun, saya hormat dan sayang kepada Pak Kapolres, hormat dan sayang kepada abang. Mohon kalau boleh tidak lewat dari kediaman kita. Walaupun kita tahu itu jalan umum milik pemerintah'," sebutnya.

Rahmansyah mengaku khawatir gerakan massa yang menargetkan rumah Bakhtiar Sibarani. 

Menurut Rahmansyah, bentrok terjadi karena adanya teriakan yang mencoba menyerang kediaman Bachtiar. 

"Saya minta tolong jangan lewat kediaman kita. Kebetulan rumah lagi ramai, karena selain menjaga dari hal tidak kita inginkan, ada juga perayaan ulang tahun yang akan disiapkan Jumat malam," tuturnya.

Meski Rahmansyah sudah menyampaikan permintaan kepada kepolisian, ternyata massa demo tetap melalui jalan di depan rumah Bakhtiar. Saat massa berada di dekat rumah Bakhtiar, Rahmansyah menyebut ada orasi-orasi yang provokatif.

"Sehingga terjadi bentrokan. Dan juga ada yang pada saat itu seorang pria yang pakai peci masih muda menyampaikan kata-kata 'serang'," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved