Banjir Bandang
Daftar Nama 4 Santriwati Selamat, 1 Tewas, 1 Belum Ditemukan, Tersapu Banjir Bandang saat Mandi Sore
Mula tragedi ketika santriwati Amanda, Windi, Sania, Silha, Zuriah dan Disra sedang mandi tiba-tiba banjir bandang datang.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi membeberkan kronologi hanyutnya enam santriwati pondok pesantren Syekh Ahmad Basyir yang sedang mandi, Jumat (3/3/2023) kemarin.
Kapolsek Batang Toru AKP Tona menjelaskan, awalnya santriwati Amanda, Windi, Sania, Silha, Zuriah dan Disra sedang mandi tiba-tiba banjir bandang.
Air yang awalnya dangkal tiba-tiba meluap menjadi tinggi sekitar 3 meter dan menghanyutkan enam santriwati yang lagi mandi sore.
Beruntung, saat kejadian empat santriwati Amanda, Windi, Sania dan Silha berhasil menyelamatkan diri. Mereka mengalami lebam-lebam karena terbentur bebatuan.
Polisi menduga banjir bandang terjadi karena hujan deras di pegunungan lalu air yang turun ke sungai Parsariran tiba-tiba meluap.
"Kemarin mereka itu mandi sore karena pesantren mandinya di sungai. Tiba-tiba bandang karena di gunung hujan deras, gak tau air datang makanya gak terelakkan lagi,"kata Kapolsek Batang Toru AKP Tona, Sabtu (4/3/2023).
Dari enam santriwati tadi, empat selamat, satu meninggal dunia dan satunya lagi belum ditemukan hingga saat ini.
Petugas gabungan masih terus mencari korban bernama Disra dengan cara menyusuri sungai sambil memeriksa lubuk di sungai.
Pencarian tidak menggunakan perahu karena sungai dangkal dan penuh bebatuan.
Sementara itu, jenazah korban bernama Zuria sudah dikebumikan keluarganya.
"Yang meninggal ditemukan 300 meter dari lokasi."
Sebelumnya, banjir bandang terjadi di sungai Parsariran, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan menghanyutkan enam santriwati pondok pesantren Syekh Ahmad Basyir yang sedang mandi, Jumat (3/3/2023) kemarin.
Santriwati yang Hanyut di Sungai Parsariran Belum Ditemukan, Petugas Sisiri Sepanjang Sungai
Petugas gabungan dari BPBD, SAR dan TNI - Polri masih terus mencari santriwati yang hanyut terbawa arus sungai Parsariran, di Desa Hapesong Baru, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel yang terjadi Jumat sore kemarin.
Hingga siang ini, tim masih menyusuri sungai Parsariran hingga sungai Batang Toru dengan cara berjalan kaki untuk menemukan santriwati bernama Disra Novia (12), warga Desa Pangarongan, Kecamatan Batangtoru.
Kapolsek Batang Toru, AKP Tona mengatakan, pencarian tak bisa menggunakan perahu karena sungai Parsariran dipenuhi bebatuan.
banjir bandang
santriwati hanyut
daftar nama santriwati hanyut
pondok pesantren Syekh Ahmad Basyir
Batang Toru
AKP Tona
| Detik-detik Banjir Bandang Rendam Lahan Pertanian Warga di Desa Sionom Hudon Julu |
|
|---|
| Banjir Bandang, Pengelola Penginapan Putuskan Tutup Sementara Waktu: Jaringan Air dan Listrik Putus |
|
|---|
| Diguyur Hujan Deras dari Sore Hingga Malam, Desa Tongging Dihantam Banjir Bandang |
|
|---|
| Banjir Bandang di Kecamatan Purbatua Taput, Warga Mengungsi ke Kampung Tetangga |
|
|---|
| Banjir Bandang Terjang Perkampungan di Taput, 7 Rumah Warga Rusak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.