Materi Belajar

Contoh Soal SNBT 2023, Materi Pemahaman Bacaan dan Menulis, Berikut Pembahasan dan Jawabannya

Tes Potensi Skolastik (TPS) merupakan salah satu materi yang akan diujikan dalam SNBT tahun 2023 untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Ayu Prasandi
HO / TRIBUN
Pengertian kalimat, jenis dan contohnya 

Pilihan A tidak tepat. Kata bahkan merupakan kata penghubung untuk menyatakan penguatan. Kata tersebut tidak sesuai dengan konteks kalimat 7 karena dalam kalimat tersebut, tidak ada sesuatu yang dikuatkan.

Pilihan B tidak tepat. Kata justru memiliki dua makna, yakni (1) ‘kata penghubung untuk  menegaskan bahwa sesuatu benar atau salah’ dan (2) ‘bahkan kebalikannya’. Kedua makna  tersebut tidak sesuai dengan konteks kalimat 7 karena dalam kalimat tersebut, tidak terdapat  suatu hal yang ditegaskan kebenarannya. Selain itu, frasa-frasa dalam kalimat 7 juga tidak menunjukkan makna yang berkebalikan.

Pilihan C tidak tepat. Kata kemudian dapat berarti ‘sesudah itu; akhirnya (lalu)’. Kata tersebut  menandakan adanya peristiwa yang dilakukan secara berurutan. Kata tersebut tidak sesuai  dengan konteks kalimat 7 karena dalam kalimat tersebut, tidak ada peristiwa yang dilakukan  secara berurutan.

Pilihan E tidak tepat. Kata selalu berarti ‘senantiasa’ atau ‘terus-menerus’. Kata selalu  menandakan bahwa sesuatu yang disebutkan sudah dilakukan secara terus-menerus. Kata  tersebut tidak sesuai dengan konteks kalimat 7 karena dalam kalimat tersebut, prioritas yang  dimaksud belum diciptakan.

Teks di bawah ini menjawab soal nomor 3 - 5.

(1) Lebih dari satu dekade yang lalu, para ahli belum mampu memahami apa itu rasa gatal. (2) Para ilmuwan benar-benar mengira bahwa gatal hanyalah jenis rasa sakit yang lebih ringan. (3) Gatal dianggap berasal dari reseptor yang sama di epidermis yang menyampaikan pesan kimia dan listrik ke tulang belakang dan otak untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang menyakitkan. (4) Namun, sekarang kita mengetahui bahwa gatal sebenarnya memiliki sirkuit spesifiknya sendiri yang melibatkan bahan kimia dan selnya sendiri. (5) Sementara itu, kita semua memiliki respons yang berbeda terhadap rasa sakit, tetapi memiliki respons massal terhadap rasa gatal.

(6) Ketika kita menggaruk bagian tubuh yang terasa gatal, tidak lama kemudian kita akan merasakan sensasi lega. (7) Mengapa bisa demikian? (8) Saat menggaruk, otak akan meresponsnya dengan mengeluarkan hormon serotonin yang berfungsi sementara untuk mengurangi rasa gatal tersebut. (9) Hal yang sama juga akan dirasakan ketika bagian tubuh yang gatal sedikit dicubit atau dipukul perlahan karena rasa sakit lemah juga dapat dihasilkan dari tindakan tersebut. (10) Itulah sebabnya, saat digaruk, bagian tubuh yang gatal akan terasa nyaman sementara. (11) Akan tetapi, ketika hormon serotonin sudah habis, rasa gatal akan kembali di bagian tubuh yang lain atau di tempat semula.

3. Jika informasi di bawah ini ditambahkan pada paragraf 2, kalimat mana yang akan melemahkan argumen pada paragraf tersebut?

A. Rasa gatal yang muncul terkadang tidak diketahui posisi tepatnya.

B. Menggaruk bagian tubuh yang gatal akan menimbulkan rasa nyaman.

C. Tidak hanya menggaruk, mencubit pun bisa meredakan rasa gatal itu.

D. Hormon serotonin mampu menimbulkan rasa nyaman.

E. Ada banyak rasa gatal yang tidak perlu digaruk.

Jawaban : A. Rasa gatal yang muncul terkadang tidak diketahui posisi tepatnya

Pembahasan :

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved