Sosok

Sosok Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar yang Anaknya Suka Pamer Kemewahan, Punya Harta 13,7 M

Gaya hidup mewah Andhi Pramono dan keluarganya menjadi sorotan publik usai video yang menampilkan aset miliknya viral di media sosial.

TRIBUN MEDAN/HO
Andhi Pramono (kiri) & putrinya (kanan) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Gaya hidup mewah Andhi Pramono dan keluarganya menjadi sorotan publik usai video yang menampilkan aset miliknya viral di media sosial.

Aset milik Andhi Pramono tersebut menjadi perbincangan setelah sebuah akun Twitter @PartaiSocmed membagikan video yang menampilkan rumah mewah yang diduga milik Andhi Pramono yang berada di kawasan Legenda Wisata Cibubur, Jakarta Timur.

Dalam video itu, rumah yang diduga milik Andhi Pramono tampak megah bak istana dibalut cat berwarna putih.

"Gaya hidup mewah oknum PNS Kemenkeu mulai menyita perhatian publik. Salah satunya Andhi Pramono S.E M.M selaku Kepala Bea Cukai Makassar, yang diduga memiliki hunian mewah di kawasan Legenda Wisata Cibubur," isi narasi dalam video itu.

Tak hanya itu, gaya mewah dan hedon sang istri dan anaknya juga ditampilkan dalam tweet tersebut. Bahkan, beredar nominal harga baju milik anak Andhi Pramono yang terbilang mahal yakni mencapai Rp22 juta.

Selain itu, sang istri dan juga anak perempuannya kerap kali flexing kemewahan di media sosial. Keduanya sering kali memamerkan outfit mahal dan mobil-mobil mewah.

Gaya hidup mewah keluarga Andhi Pramono akhirnya membuat publik penasaran, bagaimana sebenarnya sosok Kepala Bea Cukai Makassar tersebut.

Diketahui, Andhi Pramono merupakan pria asal Salatiga. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Masa kecil Andhi Pramono dibaluti dengan kehidupan yang sederhana dimana sang ayah berprofesi seorang guru, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga.

Andhi Pramono merupakan lulusan Sekolan Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dengan jurusan Bea Cukai. Setelah lulus, tugas pertamanya bertempat di Kantor Bea Cukai Batam pada 1997 lalu.

Andhi Pramono tercatat menempuh pendidikan di STIE Ibnu Sina Batal pada tahun 2011, melanjutkan S2 di Universitas Bhayangkara PTIK, jurusan Manajemen SDM, dan S3 di UNJ Rawamangun, jurusan Manajemen Pendidikan.

Dilansir dari berbagai sumber, Andhi Pramono disebut pernah menduduki berbagai jabatan penting diantaranya, Kepala Bidang Kepabeaan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Jakarta, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Teluk Bayur, Kepala Seksi Penindakan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Khusus Kepulauan Riau.

Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Kepala Seksi Pabean dan Cukai V, Kantor Pengawasan dan pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Palembang. Karirnya terus menanjak hingga kini jadi Kepala Bea Cukai Makassar.

Berdasarkan catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Andhi Pramono tercatat memiliki total kekayaan mencapai Rp 13,7 miliar.

Kekayaan tersebut dilaporkan oleh Andhi pada 16 Februari 2022 untuk harta selama tahun 2021.

Adapun rincian harta kekayaan itu terdiri dari 15 unit tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa kota seperti Salatiga, Batam, Salatiga, Jakarta, hingga Bogor dengan total harga Rp 6,98 miliar.

Tak hanya itu, Andhi juga memiliki alat transportasi berupa mobil sejumlah sembilan unit dan empat unit kendaraan bermotor dengan total harga Rp 1,8 miliar.

Kekayaan Andhi juga berasal dari harta bergerak lainnya sebesar Rp 706 juta, surat berharga sejumlah Rp 2,9 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp 1,2 miliar.

Dalam laporan itu, diketahui Ardhi Pramono tak memiliki hutang.

Mengenai rumah ,ewah yang beredar di Twitter, Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengungkapkan, Andhi Pramono telah melaporkan kepemilikan dua unit rumah di wilayah Cibubur.

Namun, KPK belum mengetahui secara pasti apakah rumah megah yang tengah diperbincangkan publik tersebut termasuk yang sudah dilaporkan oleh Andhi Pramono.

"Kalau yang dimaksud Cibubur-nya itu di Legenda Wisata sudah dilapor. Beliau melaporkan dua tanah dan bangunan di lokasi tersebut, Legenda Wisata, nilai pelaporan di 2011 (dengan nilai) Rp 545 juta," kata Pahala dikutip dari Kompas.com.

"Kedua, dia (Andhi Pramono) punya lagi 153 meter (laporan) tahun 2011, (dengan nilai) Rp 325 juta. Jadi dia melaporkan dua. Semoga yang dimaksud Cibubur yang ini ya. Kalau enggak pasti kita cari yang lain," lanjutnya.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved