Materi Belajar

Pengertian Kebijakan Fiskal, Tujuan dan Jenisnya, Materi Belajar Ekonomi Kelas 11

Pengertian kebijakan fiskal, tujuan dan jenisnya  akan dibahas pada materi belajar ekonomi kelas 11 berikut ini.

Penulis: Rizky Aisyah |
HO / TRIBUN
Pengertian kebijakan fiskal, tujuan dan jenisnya 

5. Terwujudnya keadilan sosial

Kebijakan fiskal juga berperan dalam peningkatan kesejahteraan dan program perlindungan sosial. Contoh nyata dari hal ini adalah Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang diprakarsai oleh Departemen Keuangan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah dan rentan bertahan dari dampak pandemi covid-19. Dengan demikian, stabilitas ekonomi tetap terjaga dan masyarakat setempat dapat merasakan dampaknya secara langsung.

Jenis Kebijakan Fiskal

Selanjutnya, mari kita lihat jenis-jenis kebijakan fiskal. Sejauh ini, apa yang Anda ketahui? Lebih khusus lagi, kami mengklasifikasikan kebijakan fiskal menjadi dua jenis:

1. Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan meningkatkan belanja negara dan menurunkan tarif pajak. Nah, kebijakan fiskal jenis ini dilakukan ketika perekonomian mengalami penurunan daya beli masyarakat dan tingkat pengangguran tinggi. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Contoh kebijakan fiskal ekspansif yang terjadi saat ini, BKF telah menerapkan kebijakan fiskal ekspansif tahun 2020-2021. Meluas berarti defisit pengeluaran pemerintah akan tetap besar untuk menopang ekonomi selama pandemi COVID-19.

2. Kebijakan Fiskal Kontraktif

Kebijakan fiskal penghematan adalah salah satu yang mengurangi pengeluaran negara dan menaikkan tarif pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi inflasi. Caranya adalah dengan membuat penghasilan Anda lebih besar dari pengeluaran Anda. Kebijakan jenis ini dikeluarkan pada saat perekonomian berada dalam kondisi ekspansif dimana mulai memanas (overheat) untuk mengurangi tekanan permintaan.

Contoh dari kebijakan fiskal ini adalah ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan kebijakan untuk menaikkan tarif pajak penghasilan pribadi (PPh OP) menjadi 35 persen, terutama bagi mereka yang berpenghasilan tinggi.

Kemudian, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebijakan fiskal, Anda juga perlu mengetahui beberapa instrumennya. Instrumen kebijakan fiskal adalah sektor-sektor ekonomi yang digunakan oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Sektor-sektor ini meliputi:

1. Pajak

Sektor penting dari alat kebijakan fiskal adalah perpajakan di sektor domestik dan luar negeri. Untuk mencapai tujuan ekonomi, pemerintah dapat meningkatkan atau menurunkan daya beli masyarakat melalui pajak. Misalnya, pengurangan pajak meningkatkan produksi barang dan jasa, yang meningkatkan daya beli masyarakat. Namun sebaliknya, menaikkan pajak menurunkan produksi barang dan jasa serta menurunkan daya beli masyarakat.

2. Pembelanjaan

Instrumen kebijakan fiskal selanjutnya yang akan kita bahas adalah belanja negara, dan itu adalah konsep yang sama di balik semua yang terjadi dalam hidup kita. Misalnya, jika pendapatan rumah tangga Anda menurun, secara alami Anda akan berusaha menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran Anda dengan menabung dan mengurangi pengeluaran Anda. Dalam konteks negara, nilai belanja negara dapat dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan. Ketika neraca pembayaran suatu negara defisit, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran di sektor-sektor tertentu. Menunda pembayaran THR kepada pejabat pemerintah, misalnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved