Penganiayaan

Heri Sihombing Tewas Dianiaya Wanita Hamil 6 Bulan, Pelaku Merasa Tertipu karena Dijanjikan Hal Ini

Karena masalah duit, seorang wanita yang sedang mengandung enam bulan bernama Jihan, nekat menganiaya teman prianya bernama Heri Sihombing.

TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Tampang ketiga pelaku saat diperlihatkan ke awak media di ruang Sat Reskrim Polrestabes Medan, Minggu (12/3/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Karena masalah duit, seorang wanita yang sedang mengandung enam bulan bernama Jihan, nekat menganiaya teman prianya bernama Heri Karpri Sihombing hingga meninggal dunia.

Jihan tidak sendiri, ia dibantu oleh lima orang temannya.

Dua orang teman prianya yang bernama Suheri Azhar, M Rizki yang juga telah ditangkap.

Sementara tiga lainnya berinisial DL, H dan DN masih diburon oleh pihak kepolisian.

Menurut pengakuan Jihan, kasus tersebut bermula dari korban yang menawarkan jasa bisa melepaskan sepupu otak pelaku ini keluar dari dalam penjara.

Pelaku pun sempat memberikan uang sebesar Rp 2 juta rupiah kepada korban dan dijanjikan untuk melepas sepupunya yang terjerat kasus narkoba.

"Dia (korban) nawarin bisa keluarin orang dalam penjara, lalu dia minta duit, cuma saya bilang cuma ada Rp 2 juta," kata Jihan kepada Tribun-medan, Minggu (12/3/2023).

Ia menjelaskan, setelah uang itu diberikan kepada korban, sepupunya yang di dalam penjara pun tidak kunjung keluar.

Lalu, wanita yang berusia 25 tahun itu pun meminta kembali uang yang telah diberikannya itu. Namun, korban tidak mengembalikannya.

"Habis itu dia pinjam duit saya, katanya orang itu bisa keluar kalau nggak keluar uang saya itu dikembalikan, itu alasannya," sebutnya.

Kemudian, karena mereka tertipu wanita asal Jakarta ini pun menghubungi pelaku lainnya untuk mencari korban.

Setelah bertemu, korban pun langsung diculik oleh para pelaku dan menganiayanya hingga terluka.

Korban pun sempat dilarikan ke rumah Sakit Bhayangkara Medan dan setelah mendapatkan perawatan medis korban yang merupakan warga Helvetia itu pun meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa menjelaskan bahwa antara korban dan pelaku ini memiliki hubungan pertemanan.

"Korban pernah bekerja di tempat yang sama dengan pelaku di satu tempat SPA, di situ mereka berkenalan," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved