Anak Tiri Bakar Ibu
Dedi Situngkir, Anak Tiri yang Bakar Ibu Diminta Segera Menyerah Jika Tidak Ingin Ditindak Tegas
Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto J Purba mengultimatum Dedi Situngkir, anak tiri yang bakar ibu untuk segera menyerahkan diri
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIDIKALANG - Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto J Purba mengultimatum Dedi Situngkir, anak tiri bakar ibu di Desa Saluksuk, Kecamatan Pegagan Hilir untuk segera menyerahkan diri.
Jika Dedi Situngkir membangkang tidak mau menyerahkan diri, Rismanto akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku.
Rismanto bilang, saat ini Dedi Situngkir sudah dijadikan tersangka berdasarkan proses penyelidikan.
"Kami sudah meningkatkan kasus ini ke tahap penyidikan. Adapun tersangkanya DHS, anak dari bapak Situngkir, yang juga anak tiri korban," kata Rismanto, Selasa (14/3/2023).
Rismanto menegaskan, sebaiknya Dedi Situngkir bersikap gentleman guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Jadilah seseorang yang gentlemen, tanggungjawabkan perbuatan Anda, hadapi proses hukum yang dilakukan. Apabila hal tersebut tidak dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan tindakan tegas sesuai perundang - undangan yang berlaku," tutupnya.
Kronologis anak tiri bakar ibu
Tragedi mengerikan terjadi di Desa Saluksuk, Kecamatan Pegagan Hilir, Kabupaten Dairi.
Seorang anak tiri bakar ibu hingga meninggal dunia.
Menurut laporan, korban bernama Rosdiana Simatupang (48).
Sementara pelaku, bernama Dedi Situngkir (30).
Aksi anak tiri bakar ibu ini terjadi di perladangan durian milik keluarga pada tanggal 1 Maret 2023 kemarin.
Baca juga: Dituduh Pakai Ilmu Hitam dan Buat Orang Sakit, Rumah Warga di Maluku Utara Dibakar
Menurut keterangan adik korban, Senget Simatupang, dirinya mendapat laporan dari keluarga Situngkir tentang peristiwa kebakaran tersebut.
"Kamis 2 maret 2023 pagi kami dapat kabar dari pihak keluarga Situngkir kalau mereka mengalami kebakaran di ladang pondok mereka menjaga durian," kata Senget, Selasa (13/3/2023).
Senget bilang, menurut cerita keluarga Situngkir, pada Rabu, 1 Maret 2023 sekira pukul 23.00 WIB, mereka sedang tidur di pondok.
"Tiba -tiba ada minyak bensin tersambar api, jadi pondok meledak dan terbakar," kata Senget melalui pesan singkat, Selasa (13/3/2023).
Baca juga: Pria Marga Silitonga Ini Keterlaluan, Cabuli Anak Tiri yang Masih SMP Hingga Hamil
Pada saat itu, korban yang sedang tidur di dalam pondok turut menjadi korban kebakaran tersebut.
"Tapi yang paling parah luka adalah Rosdiana Simatupang, karena dia sudah ditutupin tikar penutup pondok itu kata mereka," Sambungnya.
Dirinya yang masih percaya dengan ucapan keluarga Situngkir kemudian bergegas menuju ke RSUD Sidikalang tempat korban dilarikan untuk mendapat perawatan medis.
Karena melihat kondisi korban yang cukup parah, pihak keluarga kemudian membawa korban untuk dirawat di Rumah Sakit Bina Kasih Kota Medan.
Baca juga: Miris, Karena Dituding Dukun Santet, Rumah Pasangan Lansia Nyaris Dibakar di Tapsel
"Kami masih percaya dengan cerita mereka, sampai pagi nya kami ke RS Umum Sidikalang, kami lihat luka bakar pada Rosdiana Simatupang yang menurut dokter hampir 95 persen,"
"Disitu dia (korban) masih bisa berbicara dan kami tanyakan kenapa bisa seperti ini. Rosdiana Simatupang menjawab 'kena siram bensin aku turang'," kata Senget menirukan ucapan Rosdiana Simatupang.
Namun, ucapan Rosdiana Simatupang itu terpotong karena keluarga Situngkir mendadak meminta korban beristirahat.
"Tapi kalimat itu terpotong karena pihak keluarga Situngkir mengatakan istirahat dulu," jelasnya.
Baca juga: UPDATE Pesawat Susi Air yang Dibakar Kelompok Bersenjata di Papua, Sang Pilot Masih Jadi Tawanan KKB
Pihak keluarga yang masih menaruh curiga kemudian mendatangi lokasi kejadian, dan melihat kondisi gubuk tidak seperti yang diceritakan oleh keluarga terduga pelaku.
"Pulang dari RSU Sidikalang, kami langsung ke TKP, yang kami lihat tidak seperti yang mereka ceritakan. Rumah pondok nya masih utuh, hanya bagian dinding nya yang terbakar sedikit, dan jeriken minyak bensin nya pun masih utuh. Dari situ kami mulai curiga dengan kejadian ini. Tapi kami masih fokus dengan kesembuhan Rosdiana Simatupang yang sudah dirujuk ke RS Bina Kasih Medan," Sebutnya.
Setelah menjalani perawatan di RS Bina Kasih Medan, nyawa korban sudah tidak terselamatkan, dan meninggal dunia pada hari Minggu (5/3/2023).
"Hari Minggu 5 maret 2023 sekitar pukul 15:53 wib rosdiana simatupang telah meninggal dunia," sebutnya.
Baca juga: Rumah Dibakar OTK, Yani Minta Para Pelaku Segera Diamankan, Berikut Kronologinya
Usai menguburkan jenazah, pihak keluarga kemudian membuat laporan ke Polres Dairi karena menganggap hal tersebut adalah tindak pidana.
Menurut cerita dari tetangga, Senget mengatakan bahwa korban sebelumnya sempat bertengkar dengan anak tirinya, Dedi Situngkir.
"Menurut cerita tetangga mereka beberapa hari sebelum kejadian anak mereka yang bernama dedi situngkir sudah sering mengancam org tuanya dengan memegang pisau, dan mengatakan akan membakar orang tuanya, dan setelah ada berita bahwa rosdiana simatupang telah meninggal dunia, dedi situngkir telah pergi dari kampung itu," sebutnya.
Adapun dugaan motif sementara, disebutkan bahwa Dedi kerap meminta uang kepada korban, namun tak kunjung diberikan.
"Menurut cerita tetangga Dedi ini sudah sering minta uang. Bahkan sudah sering mengancam orangtua nya," terangnya.
Dirinya pun berharap agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku, dan memberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya.(cr7/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.