Berita Viral

RESPONS Kasat Narkoba Soal Anaknya yang Taruna Dilaporkan Keroyok Mahasiswa: Gak Sampai 1 Menit

Zuan Hendru anak Kasat Narkoba Polresta Deliserdang diduga menganiaya mahasiswa Fakultas Kedokteran UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha alias Ipon. 

HO
Kasat Narkoba Polresta Deliserdang Kompol Zulkarnain 

"Juna ini meminta kepada kakaknya agar berangkat saja ke Jakarta, karena Manda ini pun mahasiswi Kedokteran Trisakti. Manda ini pun sudah memutuskan si Ipon," ucapnya.

Terpisah, Komandan Datasemen Polisi Militer (Dandenpom) I/5 Medan, Letkol Cpm Dahri Haji Dahlan membeberkan kendala yang saat ini dihadapi oleh penyidik.

Pihaknya juga belum bisa mengumpulkan dua alat bukti dan saksi yang menguatkan bahwa Taruna Akmil itu yang melakukan penganiayan terhadap Ipon.

"Pelapor kan butuh keterangan yang lain untuk menguatkan, sekarang dua orang perempuan temannya itu tidak mau ngasih keterangan," katanya.

Ia menjelaskan, petugas juga telah berupaya menghadirkan dua wanita yang malam itu berada di dalam mobil korban.

Namun, keduanya bungkam dan telah berada di Jakarta.

"Dua perempuan ini yang harus kita periksa dulu, sekarang sudah menghilang ke Jakarta, dan tidak mau memberikan keterangan sudah kita suratkan juga, kita datangi rumahnya," pungkasnya.

Korban menunjukkan foto terduga pelaku penganiaya yang merupakan taruna Akmil, Selasa (14/3/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH
Korban menunjukkan foto terduga pelaku penganiaya yang merupakan taruna Akmil, Selasa (14/3/2023). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

 

Tawarkan Uang Damai Rp 15 Juta

Taruna Akmil berinisial ZN yang gebuki mahasiswa FK UISU, Teuku Shehan Arifa Pasha disebut-sebut sebagai anak kandung Kasat Narkoba di jajaran Polda Sumut.

Setelah gebuki mahasiswa FK UISU itu, sang Taruna Akmil kabarnya sempat menawarkan uang Rp 15 juta sebagai duit perdamaian. 

Menurut paman korban, Teuku Yose Mahmudin Akbar, keluarga enggan menerima duit Rp 15 juta yang ditawarkan.

Sebab, uang itu tidak sepadan dengan biaya pengobatan korban yang mengalami luka cukup parah.

"Kami sudah mencoba usaha damai awalannya, kami mencoba mencari titik temu antara pihak pelaku dengan korban, tetapi tidak ada titik temu," kata Yose kepada Tribun-medan.com, Selasa (14/3/2023).

Pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini membeberkan alasan mengapa belum menerima perdamaian dengan tawaran tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved