Taruna Akmil Dilapor Aniaya Mahasiswa
Jawaban Keluarga Korban Penganiayaan Soal Tudingan Minta Rp 300 Juta
Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Kompol Zulkarnain menuding korban penganiayaan anaknya meminta uang damai Rp 300 juta
Sebab, itu terjadi saat pertama kali pertemuan antara orangtua korban dan pelaku serta ada seorang mediator.
"Kami sampaikan ke mediator, bukan seperti itu bahasa nya harus Rp 300 juta, bukan itu. Coba tanya saja sama mediator itu, apa yang keluaga sampaikan," bebernya.
"Kalau dia betul - betul minta maaf pun bisa kita enggak minta apapun sama dia. Kalau dia pandai merayu tidak menampakkan kehebatan dan kesombongannya,"
Pria yang juga berprofesi sebagai dokter ini menegaskan, pihak keluarga telah sepakat untuk tidak berdamai dan mencabut laporan soal kasus dugaan penganiayan yang melibatkan Taruna Akmil Zuan Hendru.
"Jangankan Rp 300 juta, mau dibayar Rp 1 Triliun pun kami nggak mau damai. Kami pastikan tidak berdamai," pungkasnya.
Kasat Narkoba Akui Anaknya Pukul Korban
Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Kompol Zulkarnain, yang merupakan orangtua dari Taruna Akmil bernama Zuan Hendru mengakui, bahwa anaknya ada memukul mahasiswa FK UISU Teuku Shehan Arifa Pasha alias Ipon.
Namun, kata Kompol Zulkarnain, yang memukul Ipon bukan Zuan Hendru, melainkan Zofan.
Zofan adalah adik kandung dari Zuan Hendru.
Kuat dugaan, bahwa Kompol Zulkarnain ingin menyelamatkan anaknya dari sanksi pemecatan sebagai Taruna Akmil.
Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF Kompol Zulkarnain, Dugaan Taruna Akmil Aniaya Mahasiswa Kedokteran
Sehingga, kesalahan dalam kasus ini pun dilimpahkan ke Zofan.
Menurut korbannya, Ipon, dia sempat dipukul oleh Zuan Hendru.
Akibat dianiaya Taruna Akmil itu, bagian pelipis mata Ipon robek.
Bahkan, terjadi gangguan di bagian kepalanya.
"Saya tanya ke dia (Hendru), kamu ada enggak mukul. Dia (Hendru) bilang enggak ada. Yang mukul itu adiknya (Zofan)," kata Zulkarnain, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Kasat Narkoba Akui Taruna Akmil yang Dilapor Gebuki Mahasiswa FK UISU Anaknya, Persilakan Diproses
Zulkarnain mengatakan, bahwa insiden pemukulan dan penganiayaan itu sebenarnya cuma terjadi salam hitungan menit saja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.