Penggelapan

Istri Bripka Arfan Saragih Ungkap Helm dan Sepatu yang Dipakai Suaminya saat Tewas Bukan Miliknya

Istri almarhum Bripka Arfan Saragih merasa curiga kalau suaminya bukan bunuh diri, melainkan mengarah ke pembunuhan.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN
Kolase foto Jenni Simorangkir dan suaminya mendiang Brika Arfan Saragih, serta Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Istri almarhum Bripka Arfan Saragih merasa curiga kalau suaminya bukan bunuh diri, melainkan mengarah ke pembunuhan.

Beberapa kejanggalan yang paling mencolok ialah soal barang bukti yang ditemukan Polres Samosir di lokasi penemuan mayatnya.

Polres Samosir menyatakan menemukan mayat beserta helm, sepatu dan sepeda motornya.

Namun demikian Jenni membantah helm dan sepatu yang dipakai itu bukan milik suaminya.

Saat ditunjukkan Polres Samosir, helm Bripka Arfan berwarna putih tetapi bagian dalamnya berwarna merah.

Padahal, helm suaminya itu berwarna putih dan dalamnya berwarna hitam.

Kemudian soal sepatu yang dikenakan. Sepatu suaminya tak pernah dijahit. Sementara saat ditunjukkan kondisi sepatu sudah buruk.

Hal ini diungkap Jenni karena sebagai istri paham betul apa yang dipakai suaminya.

"Ini yang ditujukan dalamnya warna merah. Saya tanda, karena helm itu sering dimainkan anak-anak.sepatu juga bukan punya almarhum. Dia gak pernah jahit-jahit sepatu, ditunjukkan yang sudah buruk,"ungkap Jenni.

Jenni meyakini Arfan Saragih bukan bunuh diri, melainkan diduga dikorbankan untuk memutus penyidikan yang diduga melibatkan banyak pihak.

Karena sebelumnya dia berjanji akan membongkar dugaan megakorupsi yang ada di UPT Samsat, Pangururan, Samosir.

Pesan itu disampaikan Arfan saat Polisi mulai menyelidiki penggelapan pajak Rp 2, 5 Miliar yang dilakukan Arfan dan sejumlah pegawai Bapenda.

Kepada Jenni ia mengatakan jika kasus ini terbongkar maka banyak yang terjerat.

"Cuma almarhum cerita bakal dibongkar. Tetapi kalaupun dia membongkar akan banyak yang kena,"ucapnya.

Menurut Jenni, jika Arfan berniat bunuh diri tak akan bersusah-payah menjual rumah dan membayar ganti rugi sekitar Rp 700 juta.

Dalam hal ini Jenni mengatakan suaminya itu sudah mengganti rugi dari hasil jual rumah dan meminjam uang.

"saya sudah cerita sama keluarga dan siap membantu, rumah kami pun dijual jadi almarhum cerita kepada saya."

(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved