Materi Belajar
Contoh Soal SNBT 2023, Materi Pemahaman Bacaan dan Menulis Lengkap Kunci Jawaban & Pembahasan
Ada tujuh materi yang akan diujikan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), salah satunya ialah tes Pemahaman Bacaan dan Menulis.
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Ayu Prasandi
D. pembangunan
E. pertumbuhan
Jawaban: B. memperbaharui
Pembahasan:
Kata berimbuhan yang tidak tepat digunakan pada paragraf kedua adalah kata memperbaharui. Kata tersebut memiliki kata dasar baru dan mendapat imbuhan me- dan imbuhan -i. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang tepat adalah memperbarui. Sementara, kata memperbaharui merupakan kata yang tidak tepat dan tidak baku. Oleh sebab itu, pembentukan kata yang tepat bukan memperbaharui, melainkan memperbarui.
Sementara, kata memfasilitasi, menjalankan, pembangunan, dan pertumbunan sudah memuat kata berimbuhan yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat dalam teks.
Dengan demikian, kata berimbuhan yang tidak tepat pada paragraf kedua adalah memperbarui.
5. Penggunaan kata yang salah di paragraf pertama adalah.....
A. praktik
B. leluasa
C. prospektif
D. diperintah
E. komperhensif
Jawaban: B. leluasa
Pembahasan:
Penggunaan kata yang salah digunakan pada paragraf pertama adalah komperhensif. Perbaikan kata tersebut adalah komprehensif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata komprehensif memiliki arti bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik; luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi); mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.
Sementara, penulisan kata praktik, leluasa, prospektif, dan diperintah sudah sesuai kaidah kebahasaan dan konteks kalimat dalam wacana di atas.
Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan kata yang salah digunakan pada paragraf pertama adalah komperhensif.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 6
(1) Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) merilis indeks kerawanan pemilu (IKP) pemilihan kepala daerah 2018. (2) Itu merupakan upaya Bawaslu melakukan pemetaan dan deteksi dini terhadap berbagai potensi pelanggaran dan kerawanan pilkada 2018. (3) Bawaslu menyusun IKP menggunakan tiga aspek utama, yakni penyelenggaraan, kontestasi, dan partisipasi. (4) Tiga aspek utama itu merupakan alat ukur penyelenggaraan pemilu yang demokratis, berkualitas, dan bermartabat.
(5) Dimensi kontestasi mencakup subyek peserta pemilu, meliputi partai politik dan kandidat. (6) Dalam dimensi ini dilihat seberapa adil dan setara proses pertarungan berlangsung di antara para kontestan. (7) Dimensi kedua adalah partisipasi, yaitu menyangkut subyek masyarakat sebagai pemilih, bagaimana hak masyarakat dijamin serta mereka diberi ruang berpartisipasi untuk mengawasi proses pemilu. (8) Dimensi ketiga adalah penyelenggaraan terkait dengan integritas dan profesionalitas penyelenggara dalam menjamin pemilu berjalan jujur, adil, dan demokratis. (9) IKP telah disusun sejak pemilihan legislatif 2014. (10) Akan tetapi, IKP pilkada 2018 disempurnakan agar lebih sederhana.
6. Penulisan kata yang tidak mengikuti kaidah ejaan terdapat pada kalimat…
A. 2
B. 9
C. 4
D. 5
E. 8
Jawaban: D
Pembahasan:
Kalimat 5:
Dimensi kontestasi mencakup subyek peserta pemilu, meliputi partai politik dan kandidat.
Pada kalimat tersebut, terdapat kata yang tidak baku atau tidak sesuai ejaan, yakni kata subyek. Kata baku yang sesuai dengan kamus adalah subjek.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 7
Tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif, yaitu kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan dan pelayanan dasar yang layak, seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan. Ini bisa memperlambat proses pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mengukur pencapaian rata-rata suatu negara dalam tiga dimensi: kesehatan, pendidikan, dan penghasilan individu untuk mendukung kehidupan yang layak. Ada empat kategori pembangunan manusia, yaitu sangat tinggi (IPM lebih dari 80), tinggi (antara 70-80), sedang (antara 60-70), dan rendah (di bawah 60).
Berdasarkan data IPM dari lembaga PBB, United Nations Development Programme (UNDP), Indonesia termasuk dalam kategori pembangunan manusia sedang. Namun, tingginya kesenjangan antara kaya dan miskin tampaknya telah memperlambat pembangunan manusia Indonesia. Menurut Human Development Reports, sepanjang tahun 2000-an IPM Indonesia meningkat rata-rata 0,92 persen per tahun dari 60,4 pada tahun 2000 menjadi 66,2 pada 2010. Sementara itu, Indeks Gini dalam laporan Bank Dunia selama periode itu berada di kisaran 31,0 dan 38,0. Dari tahun 2010 hingga 2014, IPM Indonesia tumbuh jauh lebih lambat 0,78 persen per tahun karena ketimpangan ekonomi saat itu lebih tinggi.
7. Kalimat yang dicetak miring pada teks tersebut merupakan perluasan dari inti kalimat…
A. Tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif.
B. Makanan, pendidikan, kesehatan merupakan pelayanan dasar.
C. Dampak negatif kelompok berpendapatan rendah.
D. Kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan.
E. Kebutuhan dan pelayanan dasar yang layak.
Jawaban: A. Tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif.
Pembahasan:
Tingginya ketimpangan ekonomi (S) memberikan (P) dampak negatif (Pel), yaitu kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan dan pelayanan dasar yang layak (K), seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan (K).
Inti kalimat: tingginya ketimpangan ekonomi memberikan dampak negatif
Inti kalimat tersebut terdiri atas SPPel. Sebenarnya, kalimat tersebut dapat dipasifkan. Akan tetapi, maknanya menjadi rancu. Oleh karena itu, kelompok kata setelah predikat berfungsi sebagai pelengkap.
Dampak negatif diberikan tingginya ketimpangan ekonomi.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 8
(1) Kita harus mewaspadai adanya bentuk peperangan asimetris. (2) Sekalipun metode peperangan asimetris dilakukan secara nonmiliter, daya hancur yang dihasilkan perang ini tidak kalah atau bahkan dampaknya lebih dahsyat daripada perang militer. (3) Perang ini memiliki medan atau lapangan tempur luas yang meliputi segala aspek kehidupan, yaitu geografis, demografis, sumber daya alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
(4) Dalam perang asimetris terdapat tiga tahapan yang memungkinkan kita mengetahui apakah hal tersebut memang perang asimetris atau bukan. (5) Pertama, menebar sebuah isu. (6) Kedua, setelah tahap pertama berhasil, isu ditingkatkan menjadi sebuah tema atau agenda. (7) Ketiga, jika agenda berhasil, barulah skema asli akan keluar.
8. Kalimat manakah yang merupakan simpulan dari isi teks di atas?
A. Kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.
B. Segala aspek kehidupan yang dipengaruhi perang asimetris.
C. Tiga tahapan untuk mengetahui apakah suatu hal disebut perang asimetris atau bukan.
D. Indonesia sangat rentan menuju peperangan asimetris yang dampaknya begitu dahsyat.
E. Daya hancur yang lebih dahsyat dari perang asimetris.
Jawaban: A. Kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.
Pembahasan:
Simpulan adalah ringkasan informasi inti dalam sebuah teks. Di dalam teks yang terdiri atas dua paragraf atau lebih, simpulan biasanya dapat ditentukan berdasarkan gagasan utama. Gagasan utama teks di atas terdapat pada kalimat (1) dan (4):
(1) kita harus mewaspadai adanya bentuk peperangan asimetris;
(4) dalam perang asimetris terdapat tiga tahapan yang memungkinkan kita mengetahui apakah hal tersebut memang perang asimetris atau bukan.
Simpulan yang tepat berdasarkan gagasan utama di atas ada pada kalimat: kita harus mewaspadai bentuk peperangan asimetris yang polanya dapat dikenali melalui tiga tahap.
Teks berikut untuk menjawab soal nomor 9
(1) Penelitian terbaru menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah melewati titik terendah pada kuartal II 2020. (2) Namun, kini Indonesia berada pada fase pemulihan ekonomi. (3) Neraca perdagangan Indonesia yang surplus USD 8 miliar pada periode berikutnya diyakini akan mendukung ketahanan eksternal perekonomian. (4) Di pasar keuangan, kepercayaan investor juga terus meningkat. (5) Hal itu terlihat dari pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir. (6) Momentum positif perekonomian itu harus terus dijaga. (7) [....], dalam memulihkan ekonomi, upaya menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 tetap harus diutamakan.
9. Kalimat manakah yang penulisan katanya salah?
A. Penanaman kembali daerah pasca longsor merupakan pekerjaan yang tidak mudah
B. Kerja sama masyarakat dan pemerintah harus dijalin agar sungai terbebas dari sampah
C. Pelestarian lingkungan masing-masing sekolah dilakukan melalui kegiatan intrasekolah
D. Penanganan korban bencana banjir di beberapa daerah ditangani antarkementerian
E. Pendidikan lingkungan hidup yang tidak terencana dengan baik akan kontraproduktif
Jawaban: A. Penanaman kembali daerah pasca longsor merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
Pembahasan: Penulisan pasca longsor seharusnya dirangkai, bukan dipisah.
10. Kata yang mengalami makna meluas terdapat pada kalimat berikut, kecuali....
A. Para tokoh mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dan tanpa tekanan agar kursi di DPR terwakili secara benar.
B. Keutuhan fungsi UN terkait dengan pemetaan indeks kompetensi, kelulusan seleksi, dan perbaikan terhadap infrastruktur sekolah.
C. Para sarjana lingkungan berkumpul di Kanada untuk mengikuti konferensi internasional tentang perubahan iklim.
D. Kapal-kapal Australia berlayar sejak beberapa hari yang lalu mencari kotak hitam pesawat MH370.
E. “Maaf, apakah Bapak tahu gedung induk tempat seminar berlangsung?”
Jawaban: C. Para sarjana lingkungan berkumpul di Kanada untuk mengikuti konferensi internasional tentang perubahan iklim
Pembahasan : Sebuah kata dapat mempunyai makna lebih dari satu ketika sebuah kata tersebut digunakan dalam kalimat dengan konteks yang berbeda. Hal tersebut merupakan pergeseran atau perubahan makna dari sebuah kata. Pergeseran makna tersebut dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya makna meluas (generalisasi), makna menyempit (spesialisasi), makna membaik (ameliorasi), dan makna memburuk (peyorasi).
Makna meluas (generalisasi) merupakan proses pergeseran makna yang menyebabkan makna yang baru menjadi lebih luas jika dibandingkan makna sebelumnya.
Makna menyempit (spesialisasi) merupakan proses pergeseran makna yang menyebabkan makna kata yang baru menjadi lebih sempit jika dibandingkan dengan makna sebelumnya.
Kata yang tidak mengalami makna meluas (menyempit) terdapat pada kata sarjana dalam kalimat opsi C: “Para sarjana lingkungan berkumpul di Kanada untuk mengikuti konferensi internasional tentang perubahan iklim.”
Sementara itu, kata kursi (opsi A), sekolah (opsi B), berlayar (opsi D), dan Bapak (opsi E) memiliki makna meluas (generalisasi).
(cr31/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.