Kelapa Bakar

Kelapa Bakar, Menu Pilihan Berbuka Puasa yang Kaya Akan Khasiat

Kelapa muda segar merupakan minuman yang banyak diincar oleh sejumlah masyarakat untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DIANA AULIA
Febri, pedagang kelapa bakar di Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Kelapa muda segar merupakan minuman yang banyak diincar oleh sejumlah masyarakat untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa. 

Namun, terdapat alternatif lain untuk menikmati segarnya buah kelapa sekaligus mendapatkan khasiat yang baik untuk tubuh, yaitu kelapa bakar

Kelapa bakar merupakan minuman yang sangat eksis pada masa pandemi Covid-19, karena kelapa bakar dipercaya dapat menetralkan racun dalam tubuh, menambah stamina serta membantu penyembuhan berbagai penyakit. 

Pembuatan kelapa bakar cukup mudah, yakni dengan memasukkan kelapa muda ke dalam tong yang di bawahnya terdapat kayu bakar dengan api sedang, kemudian membiarkannya selama empat jam. 

Baca juga: Es Kelapa Muda, Menu Buka Puasa Favorit Warga Kebun Lada Binjai

Febri, penjual kelapa bakar di Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, Medan mengatakan, bahwa dirinya telah berjualan kelapa bakar sejak tahun 2007 silam. 

"Dulu mamak ku yang jualan, sekarang aku yang jualan," kata Febri pada Tribun Medan, Minggu (26/3/2023). 

Meski masih menjadi primadona di kalangan masyarakat, tapi pada Ramadan tahun ini penjualan sepi. 

"Kalau sekarang orang di bulan Ramadan ini banyak yang mencari minuman dan makanan enak, bukan yang sehat, jadi agak kurang penjualan di Ramadan tahun ini," sebutnya. 

Baca juga: Viral Kakek Aniaya Bocah 11 Tahun, Pelaku Kesal Sang Anak Ambil 2 Kelapa Muda Tanpa Izin

Menurut Febri, pada pandemi Covid-19, penjualan jauh lebih meningkat dibandingkan Ramadan tahun ini.

Hal tersebut karena bertambahnya saingan penjualan serta kurangnya minat masyarakat. 

"Waktu covid melanda, orang yang jualan kan gak banyak, makanan pun gak banyak variasinya seperti sekarang, karena udah dua tahun, orang bingung mau kemana, jadi momen Ramadan dimanfaatkan untuk mendapatkan cuan. Jadi sekarang agak kurang lah pendapatan dari tahun lalu karena banyak saingan juga," sebutnya. 

Pada Ramadan tahun lalu, Febri mampu menjual kelapa bakar sebanyak 15 hingga 30 buah per hari.

Namun, pada tahun ini dia hanya dapat menjual 19 buah per hari. 

Baca juga: Resep Perkedel Kentang Kelapa dan Cara Membuatnya, Menu Pelengkap yang Cocok untuk Sahur

"Kalau dimasa Covid 15 sampai 30 buah per hari, kalau sekarang 19 buah per hari, kalau bulan Ramadan ini lebih banyak yang membeli kelapa segar lah dari pada kelapa bakar, kalau kelapa bakar biasanya dibeli untuk pengobatan," imbuhnya. 

Adapun harga yang ditawarkan Febri untuk kelapa bakar ialah mulai Rp 17 ribu hingga Rp 35 ribu per buah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved