Kesehatan
GEJALA Asam Lambung, Tips Mengatasi GERD, Cara Gunakan Antasida yang Benar
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disesase (GERD) merupakan bentuk kronis dari refluks asam lambung atau naiknya asam lambung
TRIBUN-MEDAN.comĀ - Berikut artikel kesehatan terkait Asam Lambung, Tips Mengatasi GERD hingga Cara Gunakan Antasida yang Benar.
Seperti yang diketahui, banyak orang yang memiliki asam lambung dan sering mengalami asam lambung yang naik ke tenggorokan.
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disesase (GERD) merupakan bentuk kronis dari refluks asam lambung atau naiknya asam lambung ke kerongkongan (esofagus).
GERD setidaknya dapat didiagnosis ketika refluks asam lambung terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu atau telah menyebabkan peradangan di kerongkongan.
Baca juga: Terkuak Akhirnya Harta Setelah Istri Pejabat Kemenhub Ini Pamer Hidup Mewah,Rizky Alamsyah Diperiksa
Merangkum TRIBUN-MEDAN.com dari Kompas.com, ada berbagai ketidaknyaman yang bisa dirasakan oleh penderita GERD ketika asam lambung naik ke kerongkongan.
Baca juga: Viral Video Wanita Berambut Pirang Datangi Kamar Pria Malam-malam, Ngotot Ngaku Dipesan via MiChat
Beberapa kondisi yang bisa menjadi gejala asam lambung naik di antaranya, yakni: Heartburn atau sensasi terbakar di dada
Sakit tenggorokan
Kesulitan menelan
Bau mulut
Kerusakan email gigi karena pengaruh asam berlebih
Merasa seperti isi perut kembali ke tenggorokan atau mulut (regurgitasi)
Nyeri dada
Batuk kering terus-menerus
Asma
Agar tidak mengalami asam lambung yang naik ke tenggorokan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari kita, ada beberapa cara mengendalikan GERD, yaitu:
1. Makan dalam porsi kecil
Dilansir dari Verywell Health, makan makanan secara berlebihan bisa membuat lambung membesar.
Hal ini pun bisa meningkatkan tekanan ke atas terhadap sfingter esofagus bagian bawah atau lower esophageal sphincter (LES). LES adalah katup yang berada antara kerongkongan dan lambung.
Peningkatan tekanan terhadap LES dapat menyebabkan katup ini terbuka dan asam lambung bocor ke kerongkongan.
Daripada makan tiga kali sehari dalam jumlah besar, penderita asam lambung sebaiknya cobalah untuk makan enam kali makan dalam poris kecil atau tiga kali makan kecil dan tiga kali snack.
Cara makan ini diyakni akan membantu menjaga perut penderita asam lambung agar tidak terlalu penuh. Hal ini juga akan membantu mencegah produksi asam lambung yang berlebihan.
Asam lambung adalah cairan di lambung yang berfungsi membantu mencerna makanan.
Baca juga: Apa Hasil Autopsi Briptu RF, Meski Ditolak Keluarga, Polisi Tetap Usut Motif Kematian Ajudan Kapolda
2. Makan secara perlahan
Saat Anda makan, pembawa pesan kimiawi akan dikirim dari perut ke otak, memberi sinyal saat ada makanan.
Saat perut kenyang, otak merespon dengan sensasi kenyang.
Namun, dibutuhkan waktu hingga 15 menit agar sinyal tersebut mencapai otak.
Dengan makan cepat, Anda berisiko mengisi perut secara berlebihan sebelum sinyal pembawa pesan mencapai otak.
Kunyah 20 kali atau hitung sampai 20 sebelum mengambil kembali makanan.
3. Hindari makan sebelum tidur
Ngemil larut malam bukanlah ide yang baik jika Anda menderita GERD.
Saat Anda berbaring setelah makan, gravitasi memaksa isi perut Anda lebih dekat ke arah LES (terletak di dekat bagian atas perut). Jika Anda makan banyak, tekanan terhadap LES meningkat lebih jauh.
Untuk menghindarinya, sebaiknya jangan makan atau minum setidaknya dua jam sebelum tidur.
Jika Anda memiliki gejala GERD yang parah, Anda mungkin ingin berhenti makan empat jam sebelum tidur.
Makan lebih awal tidak hanya memastikan perut kosong saat tidur tetapi juga mengurangi tingkat asam lambung malam hari, menurut sebuah studi pada 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Neurogastroenterology and Motility.
4. Tinggikan kepala saat tidur
Ketika Anda tidur dengan kepala lebih tinggi dari perut Anda, gravitasi dapat membantu mengurangi tekanan terhadap LES dan menjaga isi perut Anda dari refluks ke kerongkongan.
Anda dapat mengangkat kepala dengan beberapa cara, seperti: Tempatkan bantal ekstra di bawah kepala (idealnya bantal busa yang lebih kaku dan tidak akan runtuh)
5. Hindari makanan pemicu
Anda mungkin sudah mengetahui beberapa makanan yang dapat memicu heartburn pada diri Anda.
Beberapa makanan dapat menyebabkan heartburn dengan meningkatkan asam lambung, sedangkan yang lain bisa melakukannya dengan merelaksasi LES.
Ada juga makanan yang bisa langsung mengiritasi lapisan kerongkongan, seperti makanan pedas, buah jeruk, kopi, dan jus.
6. Gunakan antasida dengan benar
Antasida bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk mengobati heartburn akut.
Dengan demikian, meminum antasid setiap kali Anda memiliki sedikit rasa heartburn dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.
Penggunaan antasida yang berlebihan dapat menyebabkan konstipasi, diare, perubahan warna tinja, dan kram perut.
Produk antasida yang mengandung kalsium bahkan dapat menyebabkan batu ginjal.
Selain itu, antasida dapat mengganggu aktivitas obat-obatan tertentu, termasuk obat HIV, hormon tiroid, dan pengencer darah seperti Coumadin (warfarin).
Untuk menghindari interaksi, antasida mungkin perlu diminum antara dua hingga empat jam sebelum atau sesudah obat tertentu. Karena antasida dapat memakan waktu satu jam atau lebih untuk mulai bekerja, dokter mungkin akan menyarankan untuk menggunakan H2 blocker seperti Zantac (ranitidine) dalam kombinasi dengan antasida.
Jika Anda masih tidak merasakan perbaikan kondisi, dokter dapat merekomendasikan proton pump inhibitor sepeprti Prilosec (omeprazole).
7. Hindari penggunaan pakaian ketat
Pakaian yang ketat di area pinggang bisa menekan perut, memaksa makanan ke atas menuju LES.
Meskipun pakaian ini dapat membuat Anda terlihat lebih ramping, pakaian ketat juga dapat meningkatkan kemungkinan kejadian refluks asam lambung bahkan jika Anda tidak menderita GERD.
Sebagai aturan umum, yang terbaik adalah menghindari ikat pinggang yang ketat, pakaian dalam ketat, celana yoga, dan celana ketat jika Anda menderita GERD. Sebagai gantinya, pilihlah pakaian yang longgar.
8. Hindari stres
Melansir Health Line, stres sendiri belum terbukti dapat menyebabkan refluks asam lambung dan heartburn. Namun, stres dapat menyebabkan perilaku yang memicu refluks asam lambung.
Ketika Anda stres, Anda mungkin tidak mengikuti rutinitas normal Anda.
Anda tidak lagi makan, berolahraga, atau minum obat sesuai jadwal rutin Anda. Nah, gangguan ini bisa memicu asam lambung naik ke kerongkongan dan gejala heartburn.
Menemukan cara untuk mengurangi stres dapat membantu Anda dalam mengendalikan penyakit asam lambung Anda.
9. Berhenti merokok
Merokok adalah salah satu hal buruk yang dapat Anda lakukan jika Anda menderita GERD.
Asap rokok tidak hanya dapat mengiritasi kerongkongan, tetapi juga bisa meningkatkan produksi asam lambung dengan memicu peradangan pada lapisan lambung.
Selain itu, merokok bisa memperlambat pencernaan, memungkinkan makanan bertahan lebih lama di perut, sekaligus mengurangi produksi air liur yang diperlukan untuk menetralkan asam lambung.
Seiring waktu, merokok juga dapat menurunkan nada keseluruhan LES Berhenti mungkin tidak mudah, tetapi manfaatnya selalu lebih besar daripada risikonya.
Berhenti merokok tidak hanya akan mengurangi risiko GERD tetapi juga dapat mengurangi kemungkinan Anda terkena kanker tertentu, termasuk kanker kerongkongan.
Jika Anda tidak dapat berhenti, tanyakan kepada dokter tentang resep bantuan berhenti merokok.
Baca juga: CRISTIANO Ronaldo dkk Ngamuk, Portugal Pesta Gol ke Gawang Luksemburg, Inggris 2-0 Ukraina
Baca juga: Viral Video Wanita Berambut Pirang Datangi Kamar Pria Malam-malam, Ngotot Ngaku Dipesan via MiChat
(cr19/tribun-medan.com)
GEJALA Asam Lambung, Tips Mengatasi GERD, Cara Gunakan Antasida yang Benar
| Biasakan Minum Kopi Tanpa Gula di Pagi Hari, Bantu Tambah Daya Ingat hingga Mencegah Alzheimer |
|
|---|
| Waspada Junkfood, 5 Makanan Ini Bisa Picu Pertumbuhan Kista! |
|
|---|
| 8 Cara Memilih Sepatu Lari yang Cocok Bagi Pemula Agar Tetap Aman |
|
|---|
| Mengenal Sekretom dan Manfaatnya Bagi Tubuh Manusia, Waspadai Medis Ilegal |
|
|---|
| Waspadai Blue Video Terhadap Anak, Ini Risiko yang Bisa Terjadi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.