Geng Motor dan Begal
Begal dan Geng Motor Marak di Wilkum Polres Belawan, Pengamat Hukum: Intelijennya Lemah
Aksi begal dan geng motor makin marak di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan. Pengamat sebut akibat lemahnya pengawasan dan intelijen polisi
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan akhir-akhir ini sangat rawan geng motor dan begal.
Beberapa kasus yang terjadi belum mampu diungkap oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon.
Tak heran, bila AKBP Josua Tampubulon kini menjadi sasaran kritik.
Menurut Direktur Pusat Study Hukum dan Pembaharuan Peradilan (PuSHPA) Sumut, Muslim Muis, maraknya begal dan geng motor di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan karena lemahnya pengawasan yang dilakukan polisi.
"Ini akibat lemahnya kesadaran hukum, kemudian lemahnya pihak kepolisian dalam mengawasi dan mengamankan. Dimana letak kemampuan intelijen kepolisian yang dapat mendeteksi itu," kata Muslim Muis, Rabu (29/3/2023).
Muslim mengatakan, untuk mencegah terjadinya begal dan geng motor, polisi harus menempatkan anggotanya di tipa lokasi rawan.
"Sebab, ini kan tindak pidana berat, mereka membawa senjata tajam. Jadi polisi harus menjaga titik-titik rawan itu," kata Muslim.
Kedepan, lanjut Muslim, polisi juga harus menindak tegas para pelaku yang sudah meresahkan masyarakat tersebut.
Terpisah, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon mengatakan dirinya sudah memerintahkan anggota untuk melakukan patroli rutin.
"Saya sudah membuat surat perintah pelaksanaan patroli setiap hari dan membentuk Tim Anti Kejahatan Jalanan Naga Perak, serta Tim Pemburu Premanisme," kata Josua.
Namun faktanya, tim yang sudah dibentuk belum mampu menunjukkan 'tajinya'.
Kejahatan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan masih marak dan meresahkan.
"Kami mengimbau masyarakat berhati-hati. Dan jika mengetahui tindak kejahatan harap dilapor," pungkasnya.
Seorang pengguna jalan bernama Faysal Nugroho kena tebas klewang oleh komplotan begal dan geng motor pada Minggu (26/3/2023) kemarin.
Kejadian pembacokan itu terjadi di Jalan Veteran Pasar VI, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.
Sebelum kejadian, kata Faysal, dia dan tiga temannya hendak berangkat menuju ke Belawan untuk memancing ikan di laut.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Begal yang Ancam Mahasiswa Pakai Besi di Tembung
Saat melintasi lokasi kejadian, mereka berpapasan dengan segerombolan anak geng motor yang membawa senjata tajam, dan langsung menyerang mereka secara tiba tiba.
"Kami waktu itu naik mobil pikap mau ke Belawan untuk mancing, nah, saat melintasi kawasan itu, kami berpapasan sama geng motor. Enggak ada angin, enggak ada hujan langsung main serang aja mereka, kebetulan kan aku duduk di bak pikap, tepat di belakang sopir. Jadi cuman aku yang kena sabetan senjata tajam itu," kata Faysal Nugroho kepada Tribun Medan, Selasa (28/3).
Faysal menyebutkan, gerombolan geng motor tersebut ada belasan orang.
Mereka berboncengan membawa senjata tajam yang digesek-gesekan ke aspal jalan raya.
Baca juga: Fakta-fakta 1 Remaja Tewas dan 2 Kritis Dimassa, Sempat Letuskan Petasan hingga Dikira Geng Motor

"Ada belasan motor mereka sambil bawa celurit. Celuritnya pun digesek-gesekan ke aspal, mungkin biar makin tajam kan," ungkapnya.
Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon ketika dikonfirmasi mengenai mulai maraknya aksi begal dan geng motor di wilayah hukumnya memilih bungkam.
Hingga berita ini dimuat, mantan Kapolres Samosir itu tak mau memberikan keterangan.(cr29/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.