Ramadan 1444 H

Tak Terhalang Keterbatasan, Sejumlah Penyandang Tunanetra Rutin Gelar Tadarus di Bulan Ramadan

Pertuni rutin menggelar tadarus bersama setiap hari Kamis, di Kantor Pertuni Jalan Sampul No 30 Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah

Tribun Medan/Diana Aulia
Para anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) sedang melantunkan Ayat suci Alquran, Kamis (30/3/203)  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tidak memiliki penglihatan, tak menutup kesempatan bagi para penyandang tuna netra untuk mendapatkan keberkahan di Bulan Ramadan dengan melantunkan ayat suci Alquran

Seperti halnya yang dilakukan oleh Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) yang rutin menggelar tadarus bersama setiap hari Kamis di Kantor Pertuni Jalan Sampul No 30 Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. 

Baca juga: Fasilitas Komputer Belum Memadai, Pelatihan Komputer Penyandang Tunanetra di Pertuni Sumut Terbatas

Dengan mengandalkan indra perabanya, para penyandang tuna netra yang di dominasi dengan lansia tersebut bersemangat untuk melafazkan ayat demi ayat dari Alquran Braille. 

Tadarus tersebut dilakukan dengan sistem bergiliran, di mana para anggota lainnya dapat menyimak setiap ayat yang lantunkan. 

Darnawati, satu di antara penyandang tunanetra yang ikut serta dalam tadarus tersebut mengatakan bahwa untuk memahami bacaan dengan braille tidak lah susah, hal tersebut lantaran dirinya telah terbiasa membaca Al-Quran sejak dirinya berumur 10 tahun. 

"Tidak ada kesulitan, cuma kalau braille sudah tidak timbul lagi baru susah, umur 10 tahun saya sudah bisa baca braille," ujar Darnawati kepada Tribun Medan, Kamis (30/3/2023). 

Dengan keterbatasan yang dia miliki, Darnawati yang kesehariannya menjajakan kerupuk ini mengaku senang dapat membaca ayat suci Alquran setiap hari. 

"Saya suka membaca Alquran, kita cari pahala juga, karena yang kita harapkan itu. Ya kalau bisa kita orang islam ini harus membaca Alquran lah walaupun bisa atau tidak melihat kita harus membaca selalu," tuturnya. 

Sementara itu, Khairil Anwar, selaku Biro Agama Islam Pertuni Sumut menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan, Pertuni menggelar berbagai rangkaian kegiatan mulai dari tausiah, tadarus, buka bersama hingga tarawih. 

"Sejumlah kegiatan tersebut diisi oleh rekan-rekan tunanetra termasuk imam, bilal dan termasuk tausiah juga diisi oleh rekan tuna netra," ungkapnya. 

Baca juga: Usai Tadarusan, Pengajian Al-Ikhlas Gelar Baksos di Pertuni Sumut

Dia berharap pemerintah dapat lebih memerhatikan nasib para tunanetra yang ada di bawah naungan Pertuni Sumut. 

"Sekarang banyak tukang pijat tunanetra itu pesannya sudah tidak ada lagi, Sekarang banyak lagi tunanetra bukan di panti pijat, ada yang jadi tukang kerupuk, ada yang ngamen di SPBU, ada yang minta-minta, hal itu dikarenakan kebutuhan kita yang mendesak," jelasnya 

(cr10/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved