Berita Asahan Terkini

Warga Tanam Pohon Pisang, Pembangunan PLTA 3 Asahan Bikin Rusak Jalan

Warga Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan memblokade Jalan Lintas Kecamatan Aek Songsongan dengan pohon pisang.

Tribun Medan/Alif Al Qadri Harahap
Jalan Lintas Sumatera Asahan, Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan ditanami pohon pisang oleh warga. 

TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Warga Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan memblokade Jalan Lintas Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dengan menggunakan pohon pisang.

Penanaman pohon pisang ini merupakan bentuk protes warga terhadap rusaknya jalan yang diduga diakibatkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air(PLTA) Asahan 3 yang berada di Kecamatan Meranti Pohan, Kabupaten Toba.

Menurut warga, jalan rusak tersebut diakibatkan mobil bermuatan berat yang melintas di jalan Aek Songsongan mengakibatkan jalan berlubang hingga sangat membahayakan pengendara.

Dedy Simangunsong, warga Desa Marjanji Aceh saat dikonfirmasi Tribun-Medan.com, menjelaskan hal tersebut merupakan kali ketiga masyarakat melakukan pemblokan jalan terhadap kendaraan berat milik pembangunan PLTA Asahan 3.

"Ini kali ketiga kami melakukan blokade jalan. Jalan kami rusak karena mobil-mobil berat mereka masuk lewat sini, jalan kami hancir lebur. Sehingga kami warga desa melakukan blokade jalan, dan menginap jalan," ujar Desy Simangunsong, Sabtu(1/4/2023).

Katanya, sudah ada perjanjian terkait perbaikan jalan yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan di Jalan Lintas Aek Songsongan.

"Kemarin sudah dijumpai sama Kapolsek, Camat, dan perusahaan. Janji mereka, bulan dua akhir akan diperbaiki. Namun, samoai sudah bulan April, tidak ada perbaikan," katanya.

Ia mengaku, lubang yang menganga lebar sangat membahayakan masyarakat Desa Marjanji Aceh. Terlebih, hasil tani sawit warga tidak dapat melintas karena jalanan sudah tidak rata.

"Colt diesel juga tidak bisa melintas, karena dikhawatirkan terbalik," katanya.

Ia mengaku kasihan kepada sopir truk perusahaan yang tidak bisa melintas akibat blokade yang dilakukan masyarakat.

"Kami masih menunggu janji dari pihak perusahaan ini. Memang karena PLTA ini rusak jalan, supir-supir ini juga kasihan sudah kami tahan. Mereka juga butuh gaji dan pihak perusahaan sepertinya tidak memikirkan itu," pungkasnya.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved