Pembangunan Tol Tebingtinggi
Tol Tebingtinggi Diduga Dibangun Pakai Tanah Galian C Ilegal, Para Pelaku Untung Miliaran
Tol Tebingtinggi diduga dibangun menggunakan tanah galian C ilegal. Para pelaku kabarnya untung hingga miliaran dari bisnis galian C ilegal ini
Dia pun meyakinkan jika aktivitas pemerataan tanah itu sesuai aturan dan dalam pengawasan pihak PT Gotong Royong.
"Kami ada izin usaha perkebunan, jadi di atas HGU itu BPN melarang ada izin izin lainnya, apalagi izin galian C. Jadi kami tidak mau tau soal aktivitas itu. Kalau areal yang akan diratakan itu satu blok, luasnya 50 hektare, tapi tidak semua, menyesuaikan kondisi mana saja yang akan diratakan," sambungnya.
"Kalau mulai dilakukan sejak tahun 2022 hingga 2023 sampai selesai tahun ini. Kemungkinan siap itu tiga sampai empat bulan lagi. Dan itu atas pengawasan kami tentunya," tutup Fauzi.
Baca juga: Gubernur Sumut Geram, Galian C Ilegal Kabupaten Sergai Rusak Jalan Provinsi, Ancam Lakukan Penutupan
Tol Tebingtinggi - Siantar merupakan sub bagian dalam proyek pembangunan Jalan Trans Sumatera yang membentang sepanjang 2.755 KM menghubungkan Lampung dan Aceh.
Pembangunan jalan tersebut diperkirakan menelan biaya mencapai Rp 572 triliun.
Sekretaris Perusahaan Hutama Marga Waskita Ergi Pradipta mengatakan, dua tol baru akan difungsikan saat lebaran 2023 yakni Tebingtinggi - Indrapura sejauh 20 kilometer dengan progres pembangunan 97 persen.
Serta Tebingtinggi - Serbelawan sejauh 30 kilometer dan Serbelawan - Pematangsiantar 28 km.
Baca juga: Warga Dusun Cempedak Sergai Protes, Jalan Hancur dan Banyak Debu Akibat Aktivitas Galian C Ilegal
Selain itu pengerjaan junction tol Tebingtinggi sejauh 7,74 kilometer juga masih dikebut yang dimana telah terealisasi hingga 69,82 persen.
"Sesuai amanah dari Dirjen Bina Marga, tol Tebingtinggi - Inderapura dan Tebingtinggi - Siantar akan difungsionalkan gratis saat lebaran," kata Ergi.
Saat ditanya mengenai adanya penggunaan material pembangunan tol yang menggunakan material tak berizin, Ergi menyebutkan akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.
"Untuk itu kami akan cek dulu," tutupnya.
Beredar kabar, mulusnya aktivitas galian C ilegal ini karena diduga disokong sejumlah mafia, preman hingga disinyalir oknum aparat penegak hukum.
Kabar berkembang di lapangan, tak sedikit oknum penegak hukum yang diduga mencari 'cuan' dari penjualan tanah galian C ilegal ke proyek tol ini.(tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.