Breaking News

Berita Medan

Badan Pengawas Konsumen Nasional Sidak ke Pusat Pasar, Kelangkaan MinyaKita Jadi Sorotan

Dalam sidak dan pantauan harga tersebut, BPKN menyoroti produk minyak goreng merek MinyaKita yang langka di pasaran.

|
Tribun Medan/Angel Aginta Sembiring
Suasana saat Badan Pengawasan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia melakukan sidak ke Pusat Pasar Kota Medan, Kamis (13/4/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Pengawasan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia melakukan sidak ke Pusat Pasar Kota Medan, Kamis (13/4/2023).

Dalam sidak dan pantauan harga tersebut, BPKN menyoroti produk minyak goreng merek MinyaKita yang langka di pasaran.

Baca juga: Jelang Bulan Ramadhan, MinyaKita di Kota Medan Masih Langka dan Mahal

Hal itu dikarenakan, rata-rata semua pedagang minyak tidak memiliki stok MinyaKita untuk dijual.

Sehingga dengan begitu, para pedagang pun hanya menjual minyak curah dan minyak goreng premium.

Adapun para pedagang mengaku sudah dua minggu tidak memiliki stok MinyaKita, mereka tidak mengetahui pasti apa penyebab langkanya minyak goreng tersebut.

"MinyaKita di pasar tradisional tampaknya memang langka dan hampir semua pedagang tidak memiliki stok, saat ditanya tadi sudah beberapa pekan ini stoknya tidak masuk kepada pedagang," ucap Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN RI Heru Sutadi saat diwawancarai, Kamis (13/4/2023).

Ia juga mengatakan ditengah langkanya MinyaKita saat ini menyebabkan harga minyak curah dijual dengan harga yang bervariatif di tingkat pedagang dengan rentang harga mulai dari Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu.

Dengan variasi harga dan langkanya minyak goreng merk MinyaKita, pihaknya berharap menjelang Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi tidak terdapat kenaikan harga minyak yang tinggi sehingga masyarakat dapat membeli produk yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau.

Selain minyak goreng, pihaknya juga menyoroti beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga menjelang Lebaran, mulai dari komoditi cabai merah, bawang merah, dan telur.

Ia mengatakan untuk komoditi cabai merah dibanderol Rp 20 ribu dari yang sebelumnya Rp 33 ribu.

Selanjutnya bawang merah saat ini dibanderol Rp 22 ribu, dan juga telur yang dijual dengan kisaran Rp 1.300 sampai Rp 1.600 per butir.

Sementara itu, untuk kebutuhan pokok lainnya pihaknya mendapati beberapa kenaikan harga seperti beras dan ayam potong.

Adapun beras jenis premium yang sebelumnya biasa didapatkan mulai dengan harga Rp 12.500 per kilogram, kini menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Begitupun dengan harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp 28 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp 22 ribu per kilogram.

Sementara itu, Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Vivien Goh menyampaikan pihaknya memprediksi kenaikan harga sembako akan terlihat pada H+3 Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Dirut PUD Pasar Medan Gelar Sidak, Jamin Stok Beras Bulog dan MinyaKita Jelang Ramadan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved