Kelangkaan Minyak Goreng
Minyak Goreng Merk Minyakita Langka Lagi di Pasaran Jelang Idul Fitri
Keberadaan minyak goreng merk Minyakita langka lagi di pasaran mendekati Idul Fitri 1444 Hijriah
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Setelah sempat heboh kasus dugaan penimbunan minyak goreng merk Minyakita, kini migor jenis tersebut mulai langka di pasaran mendekati Idul Fitri 1444 Hijriah.
Saat Badan Pengawasan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia melakukan sidak ke Pusat Pasar Kota Medan, Kamis (13/4/2023), stok Minyakita kosong.
Hal itu dikarenakan, rata-rata semua pedagang minyak goreng tidak memiliki stok Minyakita untuk dijual.
Dengan begitu, para pedagang hanya menjual minyak curah dan minyak goreng premium.
Baca juga: Dirut PUD Pasar Medan Gelar Sidak, Jamin Stok Beras Bulog dan MinyaKita Jelang Ramadan
Adapun para pedagang mengaku sudah dua minggu tidak memiliki stok Minyakita.
Mereka tidak mengetahui pasti apa penyebab kelangkaan minyak goreng tersebut.
"Minyakita di pasar tradisional tampaknya memang langka dan hampir semua pedagang tidak memiliki stok, saat ditanya tadi sudah beberapa pekan ini stoknya tidak masuk kepada pedagang, " ucap Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN RI Heru Sutadi saat diwawancarai, Kamis (13/4/2023).
Ia juga mengatakan ditengah langkanya Minyakita saat ini menyebabkan harga minyak curah dijual dengan harga yang bervariatif di tingkat pedagang dengan rentang harga mulai dari Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu.
Baca juga: Jelang Bulan Ramadhan, MinyaKita di Kota Medan Masih Langka dan Mahal
Dengan variasi harga dan langkanya minyak goreng merk Minyakita, pihaknya berharap menjelang Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi tidak terdapat kenaikan harga minyak yang tinggi sehingga masyarakat dapat membeli produk yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau.
Selain minyak goreng, pihaknya juga menyoroti beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga menjelang Lebaran, mulai dari komoditi cabai merah, bawang merah, dan telur.
Ia mengatakan untuk komoditi cabai merah dibanderol Rp 20 ribu dari yang sebelumnya Rp 33 ribu, selanjutnya bawang merah saat ini dibanderol Rp 22 ribu, dan juga telur yang dijual dengan kisaran Rp 1.300 sampai Rp 1.600 per butir.
Baca juga: Pembelian Minyakita Dibatasi, Konsumen hanya Bisa Beli Maksimal 2 Liter per Hari
Sementara itu, untuk kebutuhan pokok lainnya pihaknya mendapati beberapa kenaikan harga seperti beras dan ayam potong.
Adapun beras jenis premium yang sebelumnya biasa didapatkan mulai dengan harga Rp 12.500 per kilogram, kini menjadi Rp 13.500 per kilogram.
Begitupun dengan harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp 28 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp 22 ribu per kilogram.
Sementara itu, Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Vivien Goh menyampaikan pihaknya memprediksi kenaikan harga sembako akan terlihat pada H+3 Hari Raya Idul Fitri.
"Biasanya H-3 terdapat kecenderungan naik, penyebab kenaikan harga di akibatkan naiknya permintaan terhadap bahan pokok. Kami juga memperkirakan kenaikan harga bahan pokok masih akan terjadi setelah Ramadan dan Lebaran 2023," sebutnya.
Oleh karena itu, dalam hal ini pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panic buying menyikapi kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444. (cr9/Tribun-Medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.