Luas Lahan Persawahan

Luas Lahan Persawahan di Sumut Makin Susut, Inovasi IP 400 Diharap Jadi Solusi

Lahan Pertanian di Sumatera Utara terus tergerus dan mengalami penyusutan akibat terjadinya alih fungsi sawah menjadi bangunan

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Warga melintasi persawahan di Desa Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Kamis (9/6/2022). Desa Meat memiliki pesona alam yang indah, letak persawahan tepat di pinggir Danau Toba dan warga memiliki keahlian membuat kerajinan kain ulos khas Batak. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Lahan Pertanian di Sumatera Utara terus tergerus dan mengalami penyusutan akibat terjadinya alih fungsi sawah menjadi bangunan.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumatra Utara, Lusyantini mengatakan, di setiap tahun luas lahan persawahan di Sumut menyusut sampai ribuan hektar. 

"Dengan berkurangnya lahan persawahan tersebut tentu secara otomatis akan mengurangi produktivitas tanaman padi," ujat Lusyantini saat diwawancarai, Selasa (18/4/2023).

Dikatakan Lusyantini, untuk menghadapi persoalan ini pihaknya menerapkan strategi Indeks Tanaman Padi (IP) 400.

Baca juga: Gubernur Lampung Tak Larang Reihana Hidup Mewah, Bela Kadinkes Hobi Pamer: Jangan Berlebihan

Strategi ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan kuas panen dengan pengalihan lahan ke rumah-rumah masyarakat maupun gedung-gedung.

"Mengatasi persolaan ini Dinas TPH Provsu harus menerapkan inovasi dan strategi bagaimana meningkatkan luas panen, salah satu caranya adalah dengan meningkat Indeks tanaman Padi (IP)," ungkapnya.

Dikatakannya, program indeks pertanaman empat kali dalam setahun atau IP 400 ini diharapkan dapat menutupi jumlah panen yang berkurang karena pengalihfungsian lahan.

"Dengan penerapan yang kita kenal dengan IP 400 ini di mana biasa yang 1 kali tanam menjadi dua kali tanam atau bahkan sampai 4 kali tanam sehingga walau lahan berkurang luas panen kita tetap," ungkapnya. 

Baca juga: BIADAB, Guru Honorer Cabuli 25 Murid, Ada yang Dilakukan Berkali-kali, Modusnya Ancam Nilai

Lusyantini memaparkan ada seluas 348 ribu hektare luas sawah di Provinsi Sumut, namun luas sawah ini terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.

"Hal ini tidak bisa mengelak dimana keberadaan luas lahan tetap sementara manusia terus bertambah sehingga memang kita harus menerapkan inovasi dan strategi bagaimana meningkatkan luas panen," ungkapnya. 

Lusyantini mengatakan, peralihan lahan. Persawahan ini rata-rata dikarenakan peruntukkannya dialihkan menjadi perumahan maupun industri. 

Menurutnya, kondisi peralihan lahan persawahan itu terjadi di beberapa Kabupaten di Sumut yang dekat dengan daerah perkotaan.

Baca juga: Pertamina Dorong Penegak Hukum Usut Dugaan Pengoplosan Gas Elpiji Subsidi Ketua Pemuda Pancasila

"Kita prediksi memang hal ini diperkirakan akan terus terjadi seiring dengan kian banyaknya investor yang menanamkan investasi," katanya.

Meski demikian, kata Lusyantini, produksi pangan Provsu tetap tidak menyusut dengan meningkatkan jumlah lahan yang ada. Tahun ini, target produksi pangan tetap baik.

"Artinya, walaupun secara fisik luas lahan pertanian di Sumut makin menyusut, namun luas tanam menjadi kian luas seiring dengan tingginya index pertanaman," pungkasnya.(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved