Tempat Wisata di Balige

Tempat Wisata di Balige yang Wajib Dikunjungi, Bisa Sambil Melihat Keindahan Danau Toba

Ibukota Kabupaten Toba ini juga menjadi salah satu tujuan wisata karena lokasinya yang terletak di tepi Danau Toba.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Pemandangan Danau Toba dari bukit Pahoda, Balige, Kabupaten Toba. 

Pondok-pondok tersebut juga didirikan di samping pohon yang membuat situasi menjadi lebih adem dan sejuk.

Desa Lumban Gaol sudah dijadikan sebagai desa destinasi wisata melalui Pemerintah Kabupaten Toba.

Sehingga, perhatian pemerintah pun banyak ke kawasan ini. Walau Pemkab Toba menyerahkan pengelolaannya kepada desa, kawasan ini tetap bersih dan nyaman bagi para pengunjung.

Kawasan ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dengan jarak sekitar 2 kilometer dari pusat Kota Balige.

Jalan menuju kawasan tersebut tergolong bagus dan lancar.

Sepanjang jalan, para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan rimbunan pepohonan kemiri yang berada di dekat rumah warga sekitar.

Setibanya di lokasi, para pengunjung dapat memesan makanan di warung yang berada di kawasan tersebut.

Bahkan untuk ngopi santai, para pengunjung dapat memilih beberapa warung terdekat dengan desain yang elegan.

Ternyata, selain tempat bermain bagi anak-anak, kawasan ini juga kerap digunakan sebagai tempat memancing.

Artinya, para pengujung dapat menikmati liburan dengan memancing sembari anak-anak sedang bermain di air.

Sebagai perhatian, para orang tua juga diharapkan memberikan perhatian lebih bagi anak-anak agar jangan melewati batas aman atau garis pantai.

Karena keindahan pantai ini, sampai sekarang, kawasan ini masih digandrungi para pengunjung.

Seorang pengunjung Alex Siagian (31) menyampaikan bahwa pihaknya berharap agar orang tua tetap hati-hati saat membawa anak-anak ke kawasan tersebut.

Berhubung, kawasan ini berdekatan dengan aliran sungai yang memiliki arus deras manakala hujan deras.

“Pantai ini indah, punya areal bermain untuk anak-anak. Walaupun demikian, kita berharap orang tua tetap menjaga anaknya saat bermain. Sebab ada arus sungai yang berada dekat kawasan ini yang arusnya deras manakala hujan,” ujarnya saat berada di kawasan ini pada Rabu (26/1/2022).

“Kawasan ini sangat cocok untuk liburan keluarga karena memiliki pondok yang bisa digunakan kalau butuh istirahat atau tempat berlindung,” terangnya.

4. Air Terjun Sibombongan

Keindahan Air terjun Sibombongan
Keindahan Air terjun Sibombongan (TRIBUN MEDAN/ MAURITS)

Satu pilihan yang tepat menghabiskan liburan di kawasan Toba adalah berkunjung ke Desa Hutanamora, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

Di kawasan tersebut, pengunjung akan menemukan sebuah air terjun dengan nama Sibimbongan.

Bahkan sebelum menginjakkan kaki di area air terjun tersebut, pengunjung sudah dimanjakan dimanjakan dengan aliran sungai yang membelah padang rumput yang sangat cocok dijadikan tempat berkemah.

"Jika alam merestui perjalanan kita, sekelopok siamang akan menyambut kita dengan asik bergelantungan dari pohon yang satu ke yang lainnya," ujar seorang petualang Liber Pardede kepada tribun-medan.com pada Senin (7/6/2021).

Dari Desa Hutanaora, pengunjung membutuhkan waktu perjalanan selama sejam agar tiba di air terjun Sibombongan tersebut. Sejam berjalan juga memiliki kenikmatan tersendiri bagi para pengunjung.

"Air terjun yang sangat indah mengalir deras. Selain menikmati keasria alam, di sini kita bisa memancing ikan batak (ihan Batak) yang masih sangat banyak ditemui. Kita juga melihat batu yang membentuk wajah manusia di sekitaran tebing," terangnya.

Selain air terjun bombongan, pengunjung ternyata memerlukan waktu 30 menit lagi menuju sebuah air terjun Sirararara.

"Air terjun ini tidak sebesar air terjun Sibombongan. Namun memiliki keindahan dan kealamian yang sangat indah. Air terjun ini memiliki empat tingkat, tingkat pertama terbelah menjadi air terjun kembar, dan ditingkat 3 terdapat kolam kecil yang sangat nikmat menjadi tempat berendam," samhungnya.

"Harapan dari penduduk, Desa Hutanamora, Kec. Balige semakin dikenal masyarakat luas hingga desa ini menjadi salah satu desa wisata, karena potensi desa ini sangat tinggi dalam pariwisata; wisata Alam, agrowisata dan juga wisata budaya," terangnya.

Tentu keindahan alam yang masih original ini pasti menjadi cerita tersendiri bagi para pengunjung. Di areal tersebut, belu. ada sentuhan pembangunan pariwisata.

"Ini adalah air terjun Sibombongan yang ada di Desa Hutanamora, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. Tinggi air terjun nya sekitar 25 meter," ujar Kades Jupri Simangunsong.

"Ini belum hits. Ini juga pertama kali kita ke sini," sambungnya.

"Ikan yang ada di dalamnya itu hanya ihan batak. Cuman sekali aja dijaring. Kalau dijaring lagi, pasti enggak dapat lagi," sambungnya sembari menikmati keindahan alam di kawasan air terjun tersebut.

Dalam uraiannya seorang petualang Liber Pardede mengutarakan keindahan alam tersebut.

"Pertama menginjakkan kaki dikampung ini, saya langsung jatuh cinta, melihat hamparan pematang sawah yang sangat luas tersusun luas, indah dipandang mata," ujarnya.

Terlihat bahwa tatanan pedasaan khas kampung batak masih sangat terasa.

Rumah sopo dengan gorga dan catnya yang masih asli, dilengkapi dengan alat penumbuk (losung losung batu) serta susunan pohon bambu sebagai pintu (dalam bahasa Batak Toba: harbangan ni huta) masih tertata rapi.

Ia mengutarakan bahwa Desa Hutanamora, merupakan huta marga Simangsong keturunan dari Opung Ratus.

Di desa tersebut, para pengunjung menemukan dua air terjun yang masih sangat alami, jarang dikunjungi orang luar desa, karena desa ini bukan merupakan desa wisata.

Terlihat dalam video tersebut, pemandangan yang disuguhkan sangat asri dan alami, meniti air sungai yang menjadi tempat anak-anak bermain. Berjalan diantara lembah yang ditumbuhi pohon-pohon pinus.

5. Aek Bolon

Sampuran Aek Bolon yang terletak di Desa Aek Bolon Julu, Kecamatan Balige. 
Sampuran Aek Bolon yang terletak di Desa Aek Bolon Julu, Kecamatan Balige.  (TRIBUN MEDAN/MAURITS)

Habiskan libur di alam terbuka sembari nikmati keindahan alam, Sampuran Aek Bolon yang berada di Desa Aek Bolon Julu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba menjadi jawaban. 

Perjalanan sekitar setengah jam dari Kota Balige ke lokasi ini juga memiliki cerita yang berbeda.

Dalam perjalanan, para pengunjung akan disuguhkan hamparan sawah saat melewati Desa Onan Raja dan Desa Sianipar Sihailhail. 

Jalan mulus dan sebagian penuh kerikil juga bagian dari tantangan dalam perjalanan.

Setibanya di desa tersebut, para pengunjung dapat memarkirkan mobil maupun sepeda motornya di pinggir jalan atau tempat parkir yang telah disediakan. 

Dari kawasan parkir, pengunjung harus berjalan di atas jalan setapak yang tetap terawat.

Layaknya seorang petualang, para pengunjung akan memasuki ruang inspirasi, alam terbuka dengan suguhan keindahan yang tiada tara. 

Sesampainya di lokasi, para pengunjung akan disambut bebatuan yang tengah berdiri kokoh di atas aliran air terjun tersebut.

Sama dengan namanya, Aek Bolon artinya dalam bahasa Indonesia adalah air yang besar, mengalirkan aliran air yang sanggup memenuhi kebutuhan air persawahan yang sangat luas di daerah tersebut. 

“Sampuran itu kan artinya air terjun. Nah, air terjun ini berada tepat di Desa Aek Bolon Julu, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba dengan ketinggian 50 meter.

Inilah tempatku menuang inspirasi setelah menunggunya di sini,” ujar seorang pelukis Boy Sianipar (20) saat bertutur terkait air terjun tersebut pada Minggu (11/4/2021). 

Setelah berjalan sepanjang 200 meter dari parkiran, para pengunjung dapat mengambil posisi di atas batu sambil memandangi air terjun atau bahkan berkreasi di atas beabtuan besar tersebut. 

“Tadi kita sudah berjalan sepanjang 200 meter dari parkiran alam masih terawat, suasananya indah. Belum dieksplorasi dengan baik, namun jumlah pengunjung tetap ada di saat libur atau penghujung pekan (weekend).

Di sini, aku keseringan melukis atau buat karya seni lainnya,” sambungnya. 

Alam yang masih terawat dan belum tersentuh oleh kebisingan kota dan perusak lingkungan membuat para pengunjung dapat mendengar suara jangkrik yang terus bernyanyi. 

Dinding air terjun yang dialiri air masih ditumbuhi lumut hijau dan sebagian agak menguning bahkan menghitam membuat suasana semakin indah.

Ia juga mengutarakan bahwa air terjun ini menghasilkan air yang jernih, walau sesekali agak keruh manakala hujan deras terjadi. 

“Walau kadang airnya keruh saat musim hujan, tapi umumnya air ini jernih. Dan, air ini mampu mengairi sawah yang sangat luas yang ada kawasan Desa Sianipar Sihailhail dan kawasan yang berdekatan dengan Sampuran Aek Bolon, Balige,” lanjutnya. 

Para pengunjung yang datang ke kawasan ini bukan semata-mata dari kawasan Balige sebagai daerah terdekat, namun juga dari kawasan Siborongborong yang berada di atas air terjun tersebut. 

Ia mengutarakan bahwa para pengambil air aren (tuak) dari kawasan Siborongborong sering terlihat sembari menikmati keindahan air terjun tersebut.

Keheningan dan ketenangan di kawasan tersebut membuat air terjun ini berbeda dengan beberapa air terjun yang berada di kawasan tersebut. 

Air terjun tersebut kerap digunakan anak-anak sebagai wadah berenang dan bermain air sepuasnya.

Air jernih dan sejuk ini kerap menjadi tujuan para pengunjung untuk melepaskan penat setelah sepekan bekerja. 

Bagi Boy Sianipar, kawasan ini menjadi ruang inspirasi. Duduk di atas bebatuan sambil melukis sudah menjadi kenikmatan tersendiri baginya.

Pepohonan rindang di pinggiran air terjun dan sebagian tumbuh di dinding air terjun membuatnya nyaman dan tenang saat melukis. 

Lagu tentang alam terdengar samar semakin mendukung suasana damai dan terbebas dari kejenuhan dan keruwetan hidup. 

“Aku sangat nyaman diokasi ini. Jauh dari kebisingan kota dan hiruk-pikuk yang bisa bebani pikiran.Di dini, aku menemukan diriku yang seutuhnya.

Walau musim hujan agak keruh, tapi kalau musim kemarau jernih. Karena ini memang menarik, masyarakat dari siborong-borong pun datang kemari,” terang Boy Sianipar. 

“Saya sendiri kerap meluangkan waktu ke sini, cuman mencari kenyamanan. Tapi, saat di sini tatakrama dan sopan santun mesti dijaga. Tempat ini masih bersih dan alam pun akan marah kalau kita mengotori mereka (alam),” ungkapnya. 

Hingga sore hari, www.tribunmedan.id bersama Boy Sianipar habiskan waktu di sana bercerita dan berbagi informasi.

Nikmati keindahan alam di sana adalah sebuah kegiatan bermakna saat liburan atau weekend.

6. Pantai Sibolahotang Sas

PANTAI Sibolahotang Sas yang berada di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba menawarkan panorama yang indah dipandang mata.
PANTAI Sibolahotang Sas yang berada di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba menawarkan panorama yang indah dipandang mata. (TRIBUN MEDAN/MAURITS)

Sejauh mata memandang, Danau Toba terlihat jelas. Menunggu sore sembari menikmati hembusan angin sepoi-sepoi adalah kenikmatan tiada tara saat berada di Pantai Sibolahotang Sas, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba ini.

Di bibir pantai yang berpasir dan luas, para pengunjung dimanjakan dengan panorama sore, melihat secara jelas seolah-olah matahari tepat berada di atas Danau Toba saat kembali ke peraduannya, di ufuk barat.

Sambil menikmati sore, para pengunjung bisa memilih kegiatan, apakah jalan santai atau duduk di pondok yang sudah disiapkan.

Bercengcekrama sambil menyeruput kopi bisa juga menjadi sebuah pilihan menikmati keindahan kawasan tersebut. Selain duduk, para pengunjung juga dimungkinkan menggelar tikar di atas pasir atau bahkan bersepeda di sepanjang jalan pantai tersebut. 

“Tempat ini sudah menjadi tempat favorit keluarga kami pada sore hari. Di sini, kami melepas penat setelah seharian bekerja dan anak-anak pun bisa bermain dengan leluasa. Arealnya landau, sehingga tempat ini bisa menjadi lokasi bermain anak, kalaupun mereka harus bermain air. Lagian, tidak ada kita temukan keramba jarring apung yang membuat danau ini kotor,” ujar seorang pengunjung Bob Aritonang (30) yang tengah menikmati kebersamaan keluarga, Sabtu (27/2/2021).

Kawasan ini bersih dan ditata dengan baik. Pepohonan yang rindang juga tumbuh di pantai yang membuat suasana teduh.

Tempat duduk yang permanen dan terawat menjadi pemikat juga bagi para pengunjung. 

Bila ingin berkunjung ke lokasi ini, kita hanya butuh waktu 5 hingga 10 menit dari Kota Balige dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Selain menggunakan kendaraan bermotor, untuk menempuh kawasan ini tak jarang pengunjung berjalan kaki karena jalannya relatif landai.

Bahkan, masyarakat sekitar menjadikan lokasi ini sebagai tempat olahraga lari santai.

Sejumlah orang menggunakan trotoar yang dipasang sepanjang jalan menjadi sarana lari santai.

Setiap harinya, lokasi ini dikunjungi oleh banyak orang, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Bagi para pengunjung yang ingin menikmati senja dengan suguhan minuman ringan, dapat memesannya ke warung terdekat dan akan diantarkan ke tempat duduk.

Masyarakat di sekitar itu pun ramah dan asyik diajak berbincang. Kebersihan lokasi tersebut terjamin karena telah disediakan tong sampah di beberapa sudut lokasi.

Ternyata, bukan sekadar menikmati indahnya panorama di sore hari, tempat ini juga kerap dijadikan sebagai tempat pertemuan, menunggu inspirasi bagi pegiat seni.

Terlihat sejumlah pengunjung memetik gitar dan sesekali menulis usai memetik gitar. Sembari memainkan musiknya, ia juga tak lupa mnyeruput kopi hitam yang terhidang di depannya.

“Bukan hanya anak muda yang di sini, orang tua seperti kami juga banyak berkunjung ke sini demi menikmati sore hari. Ini kan bisa jadi tempat mendapatkan inspirasi bagi para pemusik atau seniman. Tapi bagi kami, ini menjadi tempat bermain anak secara gratis. Anak-anak bisa bermain tanpa harus dikontrol secara berlebihan,” sambung Bob Aritonang.

“Harapan kita, tempat ini tetap dijaga keasriannya agar pengunjung semakin banyak datang. Lalu, dengan kondisi seperti ini pun tempat ini sudah dikunjungi banyak orang karena memang bagus ya. Semoga ke depan, tempat ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tempat ini dibangun pemerintah, tapi terbuka untuk  umum,” pungkasnya.

Saat berada di tempat ini, waktu begitu cepat berlalu. Seakan para pengunjung sedang memperhatikan secara seksama pergantian waktu dengan terus memandang posisi matahari yang tengah bergerak ke ufuk Barat. Tanpa sadar, hari sudah mulai gelap.

7. Bukit Pahoda

Pemandangan Danau Toba dari bukit Pahoda, Balige, Kabupaten Toba.
Pemandangan Danau Toba dari bukit Pahoda, Balige, Kabupaten Toba. (HO)

Buhit Pahoda merupakan kawasan perbukitan yang merupakan salah satu tempat wisata di Balige.

Tempat wisata ini terletak di Lumban Silintong, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba.

 Lokasi ini  memberikan warna tersendiri bagi pengunjung saat melihat Danau Toba dari ketinggian.

Kawasan tersebut merupakan lipatan perbukitan dan bertingkat seperti tribun bagi penonton.

Pandangan bebas ke Danau Toba membuat tempat tersebut menjadi salah satu lokasi menonton ajang F1H2O akan bisa fokus mengikuti pertandingan.

Kawasan ini diperkirakan memiliki jarak sekitar 230 kilometer dari Medan atau 5 kilometer dari jantung ota Balige

Sejak populernya destinasi wisata Lumban Silitong, Bukit Pahoda juga menjadi lokasi primadona bagi kaum muda. Mereka menempuhnya dengan berjalan kaki mendaki bukit. Setibanya di Bukit Pahoda, rasa lelah saat mendaki terbayarkan.

"Dulu, tempat itu menjadi lokasi bertemu bagi kaum muda sambil memandang Danau Toba. Terlihat jelas kalau dari atas," ujar Alex Siagian (30).

"Lokasi di atas agak datar dan luas sehingga banyak orang bisa ditampung bila dijadikan sebagai lokasi penonton," ungkapnya.

Lokasi tersebut merupakan perbukitan yang ditumbuhi rumput hijau sehingga para pengunjung bisa membentangkan tikar leluasa. Biasanya, keindahan Danau Toba semakin jelas saat matahari mulai terbenam. 

Kontur tanahnya berbukit dan bebentuk punggung kuda. Sehingga lokasi tersebut dapat menampung orang dalam jumlah relatif banyak.

Selain rumput, lokasi tersebut juga ditumbuhi beberapa batang pohon pinus sebagai tempat berteduh. Lokasi ini berhadapan langsung dengan Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, pintu masuk sirkuit F1 H2O.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved