Breaking News

Berita Viral

INILAH Sosok Andi Pangeran Hasanuddin ASN BRIN yang Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah Soal Hari Lebaran

Berikut ini sosok Andi Pangeran Hasanuddin (APH) peneliti astronomi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang viral ancam bunuh warga Muhammadiy

|
HO
Sosok Andi Pangeran Hasanuddin (APH) peneliti astronomi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang viral ancam bunuh warga Muhammadiy 

Bahkan, Andi sempat membuat konten repost berisi imbauan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar menghormati perbedaan Hari Lebaran.

Kontroversi penetapan Lebaran di Indonesia sering kali menyebabkan perbedaan tanggal antara pemerintah dan organisasi Islam seperti Muhammadiyah.

Pada kasus Lebaran 2023, Muhammadiyah menetapkan tanggal 21 April melalui metode hisab atau wujudul hilal.

Sementara pemerintah menetapkan Idulfitri melalui sidang isbat dan pemantauan hilal atau imkan rukyat pada 20 April.

Kepala BRIN Minta Maaf

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko (HO)

Pegawai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pengancaman terhadap warga Muhammadiyah. 

Pegawai bernama Andi Pangeran Hasanudin mengancam membunuh warga Muhamadiyah. 

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengakui ancaman pembunuhan di media sosial kepada warga Muhammadiyah yang dilakukan salah satu pegawainya bernama Andi Pangeran Hasanudin (APH).

Secara kelembagaan Laksana meminta maaf atas sikap pegawainya tersebut, meskipun sikap itu dinilai merupakan ranah pribadi APH.

"BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan," ujar Laksana saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Langkah selanjutnya, BRIN akan memproses APH atas kesalahannya tersebut melalui Sidang Majelis Etik ASN yang akan digelar, Rabu (26/4/2023) depan.

"Setelahnya, sidang etik Majelis Hukum dan Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final," ucap dia.

Laksana juga mengimbau agar para peneliti BRIN lebih bijak dalam menyampaikan pendapat di media sosial.

"Dan mengedepankan nilai BerAkhlak (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif)," ujar dia.

Sebelumnya, ramai sebuah tangkapan layar Twitter terkait aksi mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah. Ancaman pembunuhan itu ditulis oleh akun facebook web.facebook.com/a.p.hasanuddin dalam sebuah diskusi di sosial media.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved