Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa
Respon Dir Krimum Ditanya Gudang Solar AKBP Achiruddin Hasibuan: Apa, Apa, Waduh Jangan Gitu Dong
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut tak mau banyak bicara ketika ditanya soal gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan
Selama ini, warga tidak ada yang berani mempertanyakan gudang solar itu.
Mereka takut, karena sang polisi dikenal arogan.
"Aktivitasnya lebih sering malam hari. Kami takut lah, kalau kebakaran gimana," kata warga.
Warga pun merasa heran, kenapa selama ini gudang solar sebesar itu bisa lolos dari pantauan aparat penegak hukum.
Keberadaannya baru diketahui setelah kasus penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin Hasibuan viral di media sosial.
Warga pun curiga, ada setoran yang mengalir ke pihak-pihak tertentu.
Sebab, kata warga, selama ini gudang solar itu dijaga sejumlah pria cepak dan tegap.
"Itu gudang solar punya dia (AKBP Achiruddin Hasibuan)," kata pria paruh baya itu menunjuk ke lokasi gudang, Rabu sore.
Pria tersebut mengatakan, gudang solar itu sudah lama beroperasi dan tak pernah ditindak.
Baca juga: TERUNGKAP Alasan AKBP Achiruddin Hasibuan Diam Biarkan Anaknya Aniaya Ken Admiral: Supaya Tuntas
Biasanya, ada beberapa mobil angkutan yang datang hilir mudik masuk keluar gudang.
"Kalau kendaraan yang datang biasanya ada stiker logo HSB," kata pria tersebut, enggan menyebutkan namanya.
Tribun-medan.com lantas mendatangi bangunan yang katanya gudang solar itu.
Tampak di depan bangunan diduga gudang solar milik AKBP Achiruddin Hasibuan terparkir truk berwarna putih.
Namun, truk tersebut masing-masing bannya sudah kempis.
Baca juga: Jejak Rekam AKBP Achiruddin Hasibuan Terbongkar, Pernah Gebuki Tukang Parkir Tua Renta

Karena penasaran, Tribun-medan.com sempat mengintip dari celah pagar.
Di dalam gudang, ada dua tangki besar penampung solar.
Kemudian, ada beberapa tandon dan tong di dalam gudang.
Sejumlah mobil juga terlihat di dalam gudang.
Namun, tidak ada aktivitas apapun di dalam gudang.
Warga pun merasa heran, kenapa gudang solar yang begitu besar di pinggir jalan luput dari pantauan aparat penegak hukum, terlebih-lebih Lurah Helvetia Timur.(tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.