Breaking News

Kompolnas Bongkar Fakta Baru Bisnis Solar Ilegal AKBP Achiruddin Hasibuan Berhubungan Tindak Pidana

Kompolnas menguak fakta dugaan keterlibatan AKBP Achiruddin Hasibuan bisnis BBM solar ilegal. AKBP Achiruddin Hasibuan segera dihadapkan di sidang

|
Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto 

TRIBUN-MEDAN.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menguak fakta dugaan keterlibatan AKBP Achiruddin Hasibuan bisnis BBM solar ilegal.

AKBP Achiruddin Hasibuan akan segera dihadapkan di sidang etik Polri.

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menyebut terlibatnya AKBP Achiruddin Hasibuan dalam bisnis ilegal penimbunan BBM jenis solar sudah bisa dikatakan bahwa yang bersangkutan melakukan tindak pidana.

Gudang Penyulingan Minyak Diduga Milik AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Jumat
Gudang Penyulingan Minyak Diduga Milik AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Jumat (TRIBUN MEDAN/Aprianto Tambunan)

Padahal anggota Polri kata Benny, dilarang melakukan hal-hal yang berhubungan dengan tindak pidana.

"Anggota Polri kan dilarang melakukan tindak pidana, yang jelas dengan ikut bisnis ilegal ini sudah bisa dikatakan dia ikut tindak pidana," kata Benny dalam tayangan Kompas TV, Senin (1/5/2023).

Sementara pada kasus lain, AKBP Achiruddin selaku anggota Polri justru melakukan pembiaran saat melihat anaknya, Aditya Hasibuan menganiaya seorang mahasiswa bernama Ken Admiral, serta adanya bentuk ancaman yang dilakukan AKBP Achiruddin dalam kejadian tersebut.

"Tapi di sisi lain dalam hal kasus penganiayaan sendiri yang bersangkutan harusnya melerai, mencegah tapi justru membiarkan kedua anak itu berkelahi, di samping itu adanya ancaman dan sebagainya," kata dia.

 

Polri pun telah mengagendakan sidang kode etik profesi terhadap AKBP Achiruddin, dengan pemeriksaan pertama menyangkut pembiaran atas tindak pidana penganiayaan.

Benny mengatakan Divpropam Polri nantinya dapat kembali menggelar sidang etik kepada AKBP Achiruddin menyangkut kasus bekingan bisnis ilegal BBM dan dugaan gratifikasi.

Momen AKBP Achiruddin Hasibuan kabur usai diperiksa selama tujuh jam di gedung Ditrreskrimum. Dia kabur atau keluar melalui pintu samping dikawal dua personel Provost, Kamis (27/4/2023).
Momen AKBP Achiruddin Hasibuan kabur usai diperiksa selama tujuh jam di gedung Ditrreskrimum. Dia kabur atau keluar melalui pintu samping dikawal dua personel Provost, Kamis (27/4/2023). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

"Tentu hal itu juga bisa menjadi salah satu bagian karena sudah naik ke penyidikan. Berarti 2 alat bukti sudah ada," terang Benny.

Mantan Kabag Bin Opsnal Ditnarkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan jadi sorotan setelah anaknya, Aditya Hasibuan menganiaya seorang mahasiswa bernama Ken Adminral.

Polisi telah memeriksa 23 saksi yang berhubungan dengan kasus ini, termasuk Achiruddin lantaran membiarkan anaknya melakukan penganiayaan terhadap korban.

Polisi juga mendalami soal dugaan Achiruddin membeking gudang solar ilegal yang berada dekat rumahnya di Medan.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengungkap bahwa Achiruddin telah mengakui bahwa dirinya menerima bayaran dari jasa mengawasi gudang solar ilegal tersebut.

Besaran uang yang diterima pun tengah di dalami polisi.

Suasana didalam gudang BBM solar ilegal yang telah dipasang garis polisi diduga dimiliki AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan, Kamis (27/4) siang. Pantauan Tribun Medan, sebuah tangki berwarna merah putih berlogo Pertamina itu tertulis Pertamina EP dan diganjal besi dan semen agar bisa kokoh, terlihat tangki berukuran 16.000 liter itu berada di ruang kedua yang ada di area gudang.
Suasana didalam gudang BBM solar ilegal yang telah dipasang garis polisi diduga dimiliki AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan, Kamis (27/4) siang. Pantauan Tribun Medan, sebuah tangki berwarna merah putih berlogo Pertamina itu tertulis Pertamina EP dan diganjal besi dan semen agar bisa kokoh, terlihat tangki berukuran 16.000 liter itu berada di ruang kedua yang ada di area gudang. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

PPATK pun telah memblokir rekening AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya.

Pemblokiran tersebut karena adanya penyimpangan dana yang diduga dilakukan AKBP Achiruddin.

Humas PPATK, Natsir Kongah mengatakan pihaknya menemukan ada indikasi pencucian uang yang diduga dilakukan AKBP Achiruddin Hasibuan.

Dari dua rekening tersebut, Natsir menyebut perputaran uang yang terdeteksi hingga puluhan miliar rupiah.

"Ada indikasi tindak pidana pencucian uang. Dari dua rekening itu ada puluhan miliar," kata Natsir.

Suasana didalam gudang BBM solar ilegal yang telah dipasang garis polisi diduga dimiliki AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan, Kamis (27/4) siang. Pantauan Tribun Medan, sebuah tangki berwarna merah putih berlogo Pertamina itu tertulis Pertamina EP dan diganjal besi dan semen agar bisa kokoh, terlihat tangki berukuran 16.000 liter itu berada di ruang kedua yang ada di area gudang.
Suasana didalam gudang BBM solar ilegal yang telah dipasang garis polisi diduga dimiliki AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan, Kamis (27/4) siang. Pantauan Tribun Medan, sebuah tangki berwarna merah putih berlogo Pertamina itu tertulis Pertamina EP dan diganjal besi dan semen agar bisa kokoh, terlihat tangki berukuran 16.000 liter itu berada di ruang kedua yang ada di area gudang. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Baca juga: KLASEMEN LIGA Inggris, Hasil Leicester City vs Everton, Posisi Arsenal Digeser Manchester City

Harta kekayaan AKBP Achiruddin pun kini menjadi sorotan publik. Pasalnya yang bersangkutan diketahui kerap tampil dengan gaya hidup mewah.

AKBP Achiruddin diketahui kerap memamerkan Harley Davidson hingga Rubicon.

Padahal apa yang dipamerkan oleh AKBP Achiruddin tak seusai dengan jumlah kekayaannya yang dilaporkan dalam LHKPN.

Tercatat AKBP Achiruddin hanya memiliki harta kekayaan sebesar Rp 467.548.644.

Suasana didalam gudang BBM solar ilegal yang telah dipasang garis polisi diduga dimiliki AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan, Kamis (27/4) siang. Pantauan Tribun Medan, sebuah tangki berwarna merah putih berlogo Pertamina itu tertulis Pertamina EP dan diganjal besi dan semen agar bisa kokoh, terlihat tangki berukuran 16.000 liter itu berada di ruang kedua yang ada di area gudang.
Suasana didalam gudang BBM solar ilegal yang telah dipasang garis polisi diduga dimiliki AKBP Achiruddin Hasibuan di Jalan Guru Sinumba, Kota Medan, Kamis (27/4) siang. Pantauan Tribun Medan, sebuah tangki berwarna merah putih berlogo Pertamina itu tertulis Pertamina EP dan diganjal besi dan semen agar bisa kokoh, terlihat tangki berukuran 16.000 liter itu berada di ruang kedua yang ada di area gudang. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Harta kekayaan Achiruddin ini diketahui tak berubah sejak 10 tahun lalu.

Baca juga: Mantan Bupati Tapsel, Ongku Hasibuan Minta Kasus Achiruddin Dihentikan, Disindir Ahmad Sahroni

AKBP Achiruddin terakhir kali melaporkan kekayaan pada tahun 2021 yang lalu saat masih menjabat sebagai Kanit 1 Subdi 1 Dires Narkona Polda Sumatera Utara.

Mantan Bupati Tapsel, Ongku Hasibuan Minta Kasus Achiruddin Dihentikan

Abang AKBP Achiruddin Hasibuan menyebut kasus Aditya Hasibuan dan Ken Admiral sebagai dinamika remaja.

Adapun Ongku Hasibuan menyebut penyelesaian terbaik di kasus tersebut yakni dengan jalur kekeluargaan.

Sontak pernyataan Ongku Hasibuan menimbulkan sorotan dari publik coba mengulik sosoknya. 

Lalu siapa sosok Ongku Hasibuan?

Sosok Ongku Hasibuan Kakak dari AKBP Achiruddin
Sosok Ongku Hasibuan Kakak dari AKBP Achiruddin Hasibuan yang Minta Kasus Keponakan Dihentikan

Profil dari sosok Ongku Hasibuan ternyata seorang anggota DPR RI.

Ongku Hasibuan tercatat sebagai kader partai demokrat yang kini duduk di komisi II.

Adapun diketahui Ongku Hasibuan lahir di Gunung Tua pada tanggal 27 nopember 1958.

Ongku Hasibuan terpilih jadi anggota DPR RI melalui daerah pilih II Sumatera Utara.

Berdasarkan riwiyat pendidikan, Ongku Hasibuan memulai pendidikan SD di SDN 2 Gunungtua tahun 1964 hingga 1970, lalu SMP  2 Padangsidimpuan, tahun: 1971 - 1973,, kemudian SMAN 1 Padangsidimpuan di tahun: 1974 - 1976 dan pindah ke SMA 11 Bandung di tahun 1974 sampai 1976.

Ongku Hasibuan diketahui lulusan dari ITB Bandung dengan jurusan teknik elektro.

Dan melanjutkan pendidikan strata II alias S2 dengan jurusan manajemen bisnis internasional di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya-Jakarta.

Sedangkan gelar Doktor Sains Manajemen dari ITB Bandung.

Mantan Orang Nomor Wahid di Tapanuli Selatan

Ongku Hasibuan dulu begitu terkenal di Tapanuli Selatan.

Ia pernah menjabat sebagai Bupati Tapanuli Selatan periode 2005-2010.

Ongku Hasibuan merupakan abang tertua dalam keluarga Achiruddin Hasibuan.

Diketahui pula, Achiruddin juga bersaudara kandung dengan anggota DPRD Padanglawas, Ike Hasibuan.

Dalam kasus ini, Ongku Hasibuan sebagai abang tertua membela adik dan keponakannya. Ia sempat berharap kasus ini diselesaikan dengan kekeluargaan.

Ongku Hasibuan dan Achiruddin Hasibuan
Ongku Hasibuan dan Achiruddin Hasibuan (Kolase Tribun Medan/HO)

Ongku Hasibuan juga menyebut perkelahian antara Aditya dan Ken bukan penganiayaan melainkan perkelahian antar remaja seumuran.

Ongku Hasibuan membocorkan awal mula kasus. Katanya, penyebab penganiayan ini bermula memang karena perempuan. Namanya Vira.

Aditya Hasibuan dan Vira berkenalan di Jakata pada Desember 2022.

Untuk  Riwayat Pekerjaan :

  • PT. Indexsim Coalindo , Sebagai: Komisaris . Tahun: 2021 - 2022
  • PT. Pelsart Tambang Kencana 9Emas), Sebagai: Direktur Project . Tahun: 2019 - 2022
  • PT. Kotai Makmur Insan Abadi (Batubara) , Sebagai: Komisaris . Tahun: 2017 - 2022
  • PT. Indo Muro Kencana (Emas) , Sebagai: Direktur Operasi & COO . Tahun: 2015 - 2022
  • PT. Kasongan Bumi Kencana (Emas), Sebagai: Direktur Operasi & COO . Tahun: 2012 - 2022
  • PT. Indexim Coalindo (Batubara) , Sebagai: Direktur Operasi & COO . Tahun: 2011 - 2014
  • PT. Bumi Laksana Perkasa (Batubara), Sebagai: CEO. Tahun: 2010 - 2017
  • PEMKAB Tapanuli Selatan - Sumatera Utara , Sebagai: Bupati . Tahun: 2005 - 2010
  • PT. Indokomas Buana Perkasa (Cegelec/Alstom Contracting Indoensia)-Bidang electrical, Instrumentasi dan Control, Sebagai:
  • President dan CEO . Tahun: 1990 - 2004
  • PT. Azil Engineering (Perusahaan Jasa Oil dan Gas, Affiliasi dari Otis Engineering Halliburton) , Sebagai: Operation Manager . Tahun: 1986 - 1990
  • Schlumberger International SA, Regional Eropa Barat dan Afrika Barat (Perusahaan Jasa Oil dan Gas) , Sebagai: Field Engineer . Tahun: 1984 - 1986

Disindir Ahmad Sahroni

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengunggah tangkapan layar sebuah media online nasional yang memuat pernyataan Ongku Hasibuan.

“Maksudnya dinamika remaja? Saya kurang paham nih. Tolong kasih paham saya donk Gaess,” kata Ahmad Sahroni melalui akun Instagram @ahmadsahroni88, Sabtu (29/4/2023).

Ahmad Sahroni kembali memposting tangkapan layar dari salah satu media terkait pernyataan Ongku Hasibuan.

Di mana Ongku Hasibuan meminta kasus Aditya dan Ken ini dihentikan.

“Menarik dibahas,” kata Ahmad Sahroni menanggapi.

Kronologi Kasus Penganiayaan Versi Keluarga Aditya

Yety Kurniati, istri AKBP Achiruddin Hasibuan menguak kronologi kejadian antara Aditya Hasibuan dengan Ken Admiral tersebut hanyalah duel biasa.

Kasus Aditya Hasibuan dengan Ken Admiral tersebut menurut Yety Kurniati, istri AKBP Achiruddin Hasibuan yang kini ramai tersebut bukanlah penganiayaan melainkan sekadar duel antara dua pemuda, Aditya Hasibuan dan Ken Admiral.

Istri AKBP Achiruddin Hasibuan bahkan siap mendatangi ibu Ken Admiral untuk meminta maaf langsung agar kasus sang anak tidak berlanjut.

Hal itu diucapkan dalam wawancara di program Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di TVOne, pada Rabu (26/4/2023).

Istri AKBP Achiruddin Hasibuan yang bernama Yety Kurniati mengungkap kronologi berbeda dari yang beredar viral saat ini.

Dikatakan, kejadian itu bukan penganiayaan, tapi duel antar dua pemuda.

"Sepengetahuan saya, dia (Aditya) marahnya karena ada seorang wanita yang dianggap dekat dengan Ken. Anak saya bersama dengan kawannya bernama Kamal.

Kamal membawa anak perempuan ini bernama Safira. Ken bertanya ke anak saya: kok bersama Safira. Anak saya menjawab: tanya aja sama Safira-nya.

Jawabannya tidak membuat puas Ken, sehingga ada kata-kata yang tidak baik kepada anak saya," katanya.

Setelah itu, lanjut Yety Kurniati, Ken ingin mengajak ketemuan, namun ditolak Aditya.

"Anak saya tidak mau. Terus dia datang dengan kawan-kawan ber-6 ke rumah. Jam 2 malam lewat sampai setengah 3.
Namanya orang masih tidur. Ada Satpam itu, keluarlah ayahnya beserta abangnya. Menanyakan ada apa," kata Yety.

Awalnya, Ken Admiral mengaku ingin meminta ganti rugi kaca spion yang rusak.

Aditya Hasibuan tidak mau karena merasa tidak merusaknya.

"Setelah itu Ken bilang, Ayo kita main. Kalau main kan dalam bahasa batak itu, duel," katanya.

Akhirnya Aditya Hasibuan dipanggil abangnya untuk meladeni tantangan Ken.

Yety Kurniati membantah tidak ada penyebutan senjata laras panjang dalam kejadian tersebut.

Lalu, kenapa orangtua tidak berusaha melerai?

Menurut Yety Kurniati, karena kedua belah pihak ingin berduel, jadi pihaknya meminta dilanjutkan saja.

"Dilanjutkan saja sampai selesai, kalau udah puas akhirnya mereka didamaikan, diobati, diajak untuk dikasih makan sedikit-sedikit. untuk menghilangkan rasa kesal.

Setelah itu ada chat-chatan ya sudah selesai. Saya tidak tahu, akhirnya Ken melapor, anak saya juga melapor," katanya.

"Itu bukan penganiayaan, tapi duel antara dua pemuda," tegas Yety Kurniati.

Setelah kasus ini viral dan Aditya Hasibuan ditetapkan tersagka, Yety Kurniati memohon kepada keluarga Ken Admiral untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

Dia tidak tega melihat sang anak memakai baju orange (tahanan).

"Saya memohon keluarga Ken. Pada intinya Ken dan Aditya kan berkawan. Perselisihan pasti ada di perkawanan.
Bagaimana kita menyikapi sebagai orangtua.

"Harapan saya, Buka pintu hati ibu, saya bermohon sekiranya masalah ini kita selesaian secara kekeluargaan, Itu mungkin lebih baik. Saya bermohon kepada ibu," ujar Yeti Kurniati di hadapan Elvi Indri, ibu Ken yang tampil di acara tersebut.

Yety Kurniati bahkan siap mendatangi ibu Ken Admiral untuk bisa memohon maaf tersebut.

"Kalau memang saya harus pergi menjumpai ibu, saya siap, Saya gak tahu lagi harus berbuat apa, di Jakarta ini. Saya gak bisa ngomong lagi. Orangtua tidak berkeinginan seperti ini," katanya.

Yety Kurniati mengaku sampai sekarang dia tidak bisa bekerja karena memikirkan nasib anaknya.

"Sampai sekarang saya, bekerja pun tidak. melihat anak saya memakai baju warga kuning," katanya sambil menangis.

(*/ Tribun-Medan.com)

(tribunnews.com/Danang Triatmojo

Kompolnas Bongkar Fakta Baru Bisnis Solar Ilegal AKBP Achiruddin Nasution Berhubungan Tindak Pidana

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved