Penembakan Kantor MUI Pusat

Fakta Pelaku Penembakan Kantor MUI, Tetangga Lihat Masih Main dengan Cucu hingga Minta Diakui Nabi

Mustopa (60),  pelaku penembakan di kantor MUI Pusat di rumahnya Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran Lampung dua hari lalu sempat

|
Editor: Liska Rahayu
istimewa
Dua orang staff MUI menjadi korban penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (25/2023). Pelaku asal Lampung berusia 60 tahun tewas di lokasi kejadian. (istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com- Mustopa (60),  pelaku penembakan di kantor MUI Pusat di rumahnya Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran Lampung dua hari lalu sempat dilihat tetangga di rumahnya.

Bahkan, tetangga Mustopa yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, ia melihat Mustopa sedang bermain dengan cucunya di depan rumah.

“Dan waktu itu saya lihat malam, masih ada di depan rumah bahkan pelaku dan keluarganya sempat mengadakan makan-makan di rumah tersebut,” katanya kepada Tribun Lampung, Selasa (2/5/2023).

Alhasil tetangganya pun terkejut tahu Mustopa melakukan penembakan di kantor MUI di Jakarta Pusat.

Bahkan dirinya sampai harus mengecek kebenarannya tersebut melalui berita di internet dan televisi.

 Setelah kedatangan pihak kepolisian ke rumah pelaku dan rumah saudara pelaku, tetangganya itu baru percaya.

Terkait kondisi kejiwaan pelaku, dia membenarkan terkait kondisi kejiwaannya namun pola pikir serta prilaku masih terbilang normal.

Bahkan pelaku acapkali mengikuti kegiatan sosial dengan masyarakat setempat.

“Namun, pelaku ini punya topik kalau ngobrol, kalau engga nyambung dia pergi,” pungkasnya.

Pernah Minta Tetangga Akui Dirinya Nabi

Pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta, Mustopa pernah menyambangi warga secara door to door untuk menggelar hajatan di kediamannya.

Hajatan yang dilakukan Mustopa dalam rangka pengangkatannya sebagai nabi. 

Namun permintaan pengakuan tetangganya di Pesawaran kandas lantaran warga menolak mentah-mentah.

"Dulu memang pernah dia mendatangi warga door to door mau ngadain hajatan. Tapi ya gak ada yang mau mengakui, bahkan sudah banyak juga dinasehati oleh warga sejak saat itu," kata Gustam tentangga pelaku saat ditemui disekitar rumah Pelaku di Desa Sukajaya Way Khilau Pesawaran , Selasa (2/5/2023).

Garis polisi terpasang di rumah pelaku penembakan kantor MUI Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Gustam membenarkan jika asal muasal Mustopa meminta pengakuan sebagai nabi lantaran pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. 

Mustopa diminta untuk melanjutkan perjuangan risalah kenabian. 

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved