Penembakan Kantor MUI Pusat

Motif Sementara Penembakan Kantor MUI, Pelaku Mustofa NR Ingin Diakui Sebagai Wakil Nabi

Berdasarkan sejumlah alat bukti yang berhasil didapat polisi, pengungkapan motif itu diungkapkan.

|
istimewa
Dua orang staff MUI menjadi korban penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (25/2023). Pelaku asal Lampung berusia 60 tahun tewas di lokasi kejadian. (istimewa) 

TRIBUN-MEDAN.com - Motif sementara pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia diungkap oleh polisi, disebut ingin dapat pengakuan sebagai wakil nabi.

Berdasarkan sejumlah alat bukti yang berhasil didapat polisi, pengungkapan motif itu diungkapkan.

Adapun bukti-bukti itu berdasarkan tulisan-tulisan yang sempat dibuat oleh pelaku tersebut, seperti dikatakan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi. 

"Memang dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," ungkap Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) dilansir Tribunnews.com.

Adapun isi dari tulisan itu dijelaskan Hengki, pelaku menuliskan kalimat-kalimat yang diklaim berasal dari hadis yang menyebutkan bahwa pelaku menyebut dirinya bagian dari salah satu golongan yang diakui oleh Islam.

Kolase Foto pelaku penembakan di Gedung Pusat MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Kolase Foto pelaku penembakan di Gedung Pusat MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). ((Kolase Foto TribunJakarta))

Kemudian dalam surat itu juga memiliki niat jahat sejak tahun 2018 yang dimana apabila pelaku tidak diakui sebagai wakil nabi maka akan melakukan tindak kekerasan terhadap pejabat negeri.

"Dan juga MUI, dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu. Jadi meansreanya sudah ada daripada tersangka," ujarnya.

Tak Terafiliasi Jaringan Terorisme

Polda Metro Jaya menyebut pelaku berinisial M yang melakukan aksi penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak terrafiliasi dengan organisasi terorisme manapaun.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, hal itu diketahui usai pihaknya melakukan koordinasi dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terkait rekam jejak pelaku.

"Kami sudah koordinasi dengan Detasemen Khusus 88 hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka ini tidak termasuk jaringan teror," jelas Hengki kepada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).

Hengki juga menegaskan bahwa pelaku bukan seorang pelaku teror yang melakukan penyerangan dengan metode lone wolf.

"Juga tidak terkooptasi dengan ideologi agama yang ekstrim," tegasnya.

Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sempat Mengamuk Saat Ditahan Karyawan Lalu Keluarkan Senjata
Pelaku Penembakan di Kantor MUI Sempat Mengamuk Saat Ditahan Karyawan Lalu Keluarkan Senjata (Tribunnews.com Irwan Rismawan/ISTIMEWA)

Sebelumnya diberitakan, Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalarta pada Selasa (2/5/2023).

Aksi penembakan itu viral di media sosial salah satunya diunggah akun Twitter @facialwashh. Terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved