Berita Medan
Bobby Nasution Akui Masih Banyak Jalan Rusak di Medan, Padahal Anggaran Perbaikan Rp 600 Miliar
Jalan rusak karena Pemko Medan dalam pembenahan dan Jalan rusak yang memang belum diperbaiki bertahun-tahun.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Wali Kota Medan Bobby Nasution mengakui masih banyak jalan rusak di Kota Medan.
Menurut Bobby Nasution jalan rusak di Kota Medan disebabkan dua hal.
Jalan rusak karena Pemko Medan dalam pembenahan dan Jalan rusak yang memang belum diperbaiki bertahun-tahun.
"Contohnya jalan rusak karena pembangunan itu di sekitaran Martubung. Di sana sedang banyak tahap pembangunan infrastruktur. Mulai dari pembangunan Danau Retensi, Medan Islamic Center, dan Parit Belanda," jelasnya.
Menurut Bobby, di area Martubung tersebut divideoin bisa viral dan langsung dilirik oleh Presiden Joko Widodo.
"Tetapi, kita pastikan setelah seluruh proyek selesai. Seluruh jalan tersebut kami janji akan perbaiki ulang," jelasnya.
Sejauh ini anggaran yang diterima oleh Dinas Pekerjaan Umum untuk proyek drainase dan jalan Kota Medan sebesar Rp 1,4 Triliun
"Untuk proyek jalan sendiri itu dana APBD yang kita terima sebesar Rp 600 miliar," jelasnya.
Disinggung banyak jalan berlubang usai proyek drainase tak kunjung dibenahi padahal cukup membahayakan pengendara, Bobby meminta masyarakat untuk bersabar.
"Kita tidak buru-buru dalam memperbaiki jalan berlubang akibat proyek drainase, karena ingin melihat apakah Drainase tersebut sudah berjalan maksimal. Setelah dipastikan aman, maka segera diaspal," jelasnya.
Dikatakan Bobby, ada juga proyek jalan yang dikerjakan oleh pihak Kementerian PUPR.
"Kalau di Jalan Raden Saleh itu, milik PUPR, proyeknya masih belum selesai. Makanya kita minta kepada masyarakat untuk bersabar. Karena semua akan kita perbaiki namun perlahan," paparnya.
Dikatakan Bobby, lambatnya perbaikan jalan usai proyek di area tersebut selesai, karena Pemko Medan memiliki banyak pertimbangan.
"Bukan pertimbangan saja. Tetapi, memang semua sesuai target yang ditetapkan. Misal, pengerjaan drainase telah selesai, itu kita tidak bisa langsung mengaspal. Karena memang tahapannya begitu untuk mencapai hasil
maksimal," tukasnya.
Untuk diketahui ada banyak jalan rusak akibat galian drainase. Namun sayangnya, usai proyek drainase selesai, perbaikan jalan tak kunjung dilakukan.
Misalnya Perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan masih banyak yang tidak beres.
Amatan Tribun Medan misalnya, di Jalan Raden Saleh, Kota Medan, Senin (8/5/2023).
Sepanjang jalan ini masih banyak galian drainase yang dibiarkan begitu saja.
Contoh Galian drainase yang dibiarkan begitu saja yakni di Depan Kantor Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumut.
Padahal, Raden Saleh merupakan jalan inti kota di Medan yang kerap dilalui oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Galian drainase di Depan Kantor DPW PPP Sumut ini terlihat hanya sebagian yang ditutupi dengan besi.
Padahal Bekas galian drainase ini memiliki lubang yamg cukup dalam tanpa ada penyanggah di dalamnya.
Banyak masyarakat yang hampir terjatuh dan kaget bahkan tidak sempat mengalihkan kendaraannya akibat lubang galian drainase yang tidak ditutup secara merata tersebut.
Menurut satu diantara petugas parkir di area itu, Arman sempat melihat lubang tersebut tidak tertutup.
"Itu masih mending di tutup walaupun setengah. Kemarin, malah sempat gak ditutup itu. Jangankan ditutup dikasih tanda jalan rusak aja tidak ada dari petugas," ucapnya kepada Tribun Medan, Senin (8/5/2023).
Dijelaskan Arman, belum ada korban kecelakaan akibat lubang tersebut.
Hanya saja, sudah banyak masyarakat yang hampir terjatuh.
"Kecelakaan gak ada, tapi kalau hampir jatuh ada. Karena depan itu lampu merah. Nah ketika lampu hijau, mereka (pengendara) sering buru-buru dan nyalip. Otomatis kaget kalau liat jalan itu. Karena lobangnya cukup dalam itu. Bahaya kali lah pokoknya," jelasnya.
Arman mengatakan, jalan tersebut di lubangi karena ada penggalian drainase beberapa waktu lalu.
"Udah lama itu dibiarkan begitu saja sama petugas. Padahal dalam lubangnya. Itu dulu kalau tidak salah ya bekas galian drainase. Sama kaya yang dibelokan mau ke Jalan Pasar Hindu," tukasnya.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan Willy Irawan, menanggapi persoalan galian drainase yang cukup membahayakan pengendara di Jalan Raden Saleh tepatnya di depan Kantor DPW PPP Sumut , Senin (8/5/2023).
Dijelaskan Willy, galian drainase yang tidak ditutupi secara permanen tersebut merupakan pekerjaan Kementerian PUPR.
Menurut Willy, galian drainase belum ditutup secara permanen, lantaran proyek tersebut belum selesai dikerjakan.
"Sebenarnya itu bukan proyek Pemko Medan. Tetapi, punya Kementerian PUPR yang belum selesai dikerjakan," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan.
Dijelaskan Willy, proyek milik Kementerian ini masih dalam tahap crossing atau peralihan.
"Ini bagian dari Crossing drainaae ke arah Sungai Deli. Tidak ditutup secara penuh juga karena ada pekerja yang sedang menggeser tiang utilitas yang belum dikerjakan," jelasnya.
Willy Menerangkan, adanya penggeseran tiang utilitas membuat tahap crossing belum bisa dilakukan.
"Jadi bukan dibiarkan ya. Untuk itu kami minta kepada masyarakat untuk bersabar dan berhati-hati saat melintasi Jalan Raden Saleh Medan," katanya.
(cr5/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.