Viral Medsos

Siswi SMP Ditemukan Tewas dengan Leher Tergorok, Pelaku Sesama SMP, Korban Diperkosa Baru Dibunuh

Gadis remaja cantik berusia 14 tahun berinisial NU dihabisi secara sadis oleh dua orang anak yang juga masih di bawah umur berinisial Y dan R.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN / HO
Ilustrasi kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP. 

Pada tahun 2022, DK pulang ke Aceh untuk menikahi AM.

Satu tahun pernikahan, mereka dikarunia seorang anak.

DK ingin kehidupan yang lebih baik sehingga dia nekat untuk memboyong istri dan bayi mereka ke Jakarta pada awal tahun 2023.

"Dengan modal pas-pasan, modal minus, mereka berangkat ke Jakarta. Ketika itu, mereka sudah memiliki anak yang belum genap satu tahun," kata kuasa hukum korban, Arifin, Selasa (9/5/2023).

Setelah tiba di ibu kota, DK pun mencari rumah kontrakan di kawasan Pademangan.

Namun, rumah kontrakan yang dipilih itu terbilang tidak layak, sebab karena hanya dibatasi dinding triplek.

"Datang lagi adik iparnya. Mereka bertiga sama bayi satu di rumah kontrakan itu," ungkap Arifin.

DK berpikir, tak sopan jika ia tak bersilaturahmi dengan Zulfadli dan orangtua angkatnya.

Saat memiliki waktu kosong, mereka pun singgah ke kediaman Zulfadli.

"Zulfadli waktu itu nggak ada di rumah. Dia ditelepon sama bapaknya, ngasih tahu ada DK di sana," ungkapnya.

Akhirnya DK pun pulang. Saat itu sudah malam. Mereka lalu bertemu di rumah itu.

Pada pertemuan itu, Zulfadli berpesan agar DK dan AM tidak sungkan datang ke tempatnya jika membutuhkan sesuatu.

Saat itu DK disuruh Zulfadli untuk berbelanja bersama adik iparnya.

Karena sudah percaya, DK titipkan AM dan anak kepada Zulfadli.

Usai Dika pergi belanja, nasib sial menimpa sang istri, pada 20 Februari 2023 itu.

Ternyata Zulfadli bagaikan singa berbulu domba.

Dia sengaja mengunci pintu rumah kosnya.

Dia kemudian menyalurkan nafsu bejatnya kepada AM di depan bayi yang saat itu berusia 10 bulan.

Setelah melampiaskan kekejiannya, Zulfadli mengancam korban supaya tidak menceritakan kejadian itu kepada DK.

"Kamu jangan ngomong sama suami kamu. Kalau ngomong, nanti tahu sendiri akibatnya," tutur Arifin menirukan ucapan Zulfadli.

Saat suami sudah pulang, AM takut bercerita.

Laki-laki ini memang sudah pernah digambarkan suaminya sebagai orang yang sadis.

"Jadi dia enggak berani cerita," ucap Arifin.

Di lain kesempatan, tepatnya 1 Maret 2023, listrik di rumah kos yang dihuni AM dan DK padam.

Malam itu membuat AM dan DK kelimpungan.

Mereka tidak tega melihat buah hati menangis kegerahan.

Malam kedua, 2 Maret 2023, DK tak tahan lagi. Dia khawatir kondisi anak.

Dia kemudian menghubungi Zulfadli pukul 23.00 wib malam.

Dia saat itu meminta rekomendasi rumah kos baru, dan berniat menumpang di rumah kos pelaku.

AM sebenarnya sudah enggan datang lagi ke sana, tetapi ia tidak punya pilihan lain.

Setiba di rumah kos Zulfadli, DK bergegas mencari hunian sementara.

AM saat itu ingin ikut suaminya, tetapi ditahan oleh pelaku.

DK disuruh Zulfadli pergi sendiri, karena bila istrinya ikut, kasihan dengan bayi itu.

DK pun menyanggupi permintaan Zulfadli agar dia sendiri yang mencari hunian sementara.

Saat DK mencari rumah kos di luar, Zulfadli berkesempatan kembali memerkosa korban untuk kedua kalinya, 3 Maret 2023 dini hari.

Setelah satu jam lebih mencari rumah kos, DK kembali lagi ke kontrakan Zulfadli.

Dia langsung menanyakan keberadaan AM.

Zulfadli memberi tahu bahwa sudah disuruh tidur di kamar samping yang biasa disewakan.

DK disarankan sementara menginap saja di kamar tersebut, dengan tujuan agar AM tidak mengadu.

DK mendatangi AM. Setelah membuka pintu, korban langsung teriak menjerit.

AM akhirnya mengungkapkan semua perlakuan bejat Zulfadli.

Setelah itu DK mempertemukan pelaku dan korban.

Zulfadli pada awalnya tak mau mengaku.

Dia mengelak. Namun akhirnya mengakui semua perbuatannya.

Saat itu juga, DK berangkat ke Mapolsek Pademangan untuk melaporkan kejadian ini.

Di sana dia memperlihatkan foto pelaku.

"Wah ini sudah kambuhan, sudah penjahat kambuhan, terkenal. Baru keluar kasus narkoba," ujar Arifin menirukan percakapan Dika dengan polisi.

Polisi langsung datang ke tempat kejadian perkara.

Namun Zulfadli sudah tidak ada di sana.

Pagi harinya, DK dan AM mendatangi Mapolres Metro Jakarta Utara untuk membuat laporan polisi.

Laporan diregistrasi nomor LP/B/224/III/2023/SPKT/Polres Metro Jakut/Polda Metro Jaya.

Sudah dua bulan lebih sejak kasus pemerkosaan dilaporkan, pelaku belum juga ditangkap.

(*/ Tribun-Medan.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved