Pembongkaran Makam

Mahasiswi USU Meninggal tak Wajar, Makam Dibongkar, Ayah Korban: Semoga Terungkap

Petugas kepolisian melakukan pembongkaran makam Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang meninggal dalam kondisi tidak wajar

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Petugas kepolisian dibantu warga melakukan pembongkaran makam Mahira Dinabila, mahasiswi USU yang meninggal tidak wajar 

Namun, sampai sejauh ini pihak keluarga belum mendapatkan keterangan resmi terkait penyebab tewasnya korban.

Dikatakan Pariono, setelah melihat kondisi korban yang begitu mengenaskan dan sudah membusuk, keluarga menduga jenazah korban sudah meninggal sekitar 10 hari.

Pariono juga menceritakan, bahwa putri keempat dari lima bersaudara ini sudah tinggal bersama dengan keluarga Mawardi sejak umur empat bulan.

Korban diangkat oleh keluarga Mawardi, karena tidak memiliki anak.

Lalu, seiring berjalannya waktu, Mawardi dan istrinya bercerai.

Rumah yang mereka tempati jatuh ke tangan sang istri.

Baca juga: Berita Populer, Pria Berpakaian Ojol Hendak Maling Motor, Update Kasus Mario Dandy

Tahun 2020 silam, mantan istri Mawardi meninggal dunia. 

Sebelum meninggal dunia, mantan istri Mawardi yang merupakan ibu angkat korban mewariskan rumah tersebut kepada Mahira Dinabila.

Sementara, Mawardi menikah lagi dan tinggal bersama dengan istri barunya.

"Saya pernah lihat surat pernyataan, rumah itu jatuh ke tangan istrinya, dari istrinya rumah itu diserahkan ke korban," ujarnya.

Sejauh ini, dikatakannya, bahwa pihak keluarga masih curiga terhadap kematian korbanm, terlebih ditemukan banyak kejanggalan.

Baca juga: DISIARKAN LANGSUNG Live Streaming Badminton Putri Indonesia vs Kamboja SEA Games Hari Ini

"Banyak sekali, seperti bagian kepala sudah jadi tengkorak dan badannya utuh. Kenapa handphone nya itu mau dijadikan barang bukti bapak menahannya, tidak dikasih sama polisi," ujarnya.

"Kedua itu masalah visum, itu tanpa sepengetahuan saya dia (Mawardi) yang mengajukan surat ke polsek jangan sampai jenazah diautopsi, lalu pagarnya digembok dari luar," tuturnya.

Lebih lanjut, pria yang berprofesi sebagai penarik becak ini juga menyampaikan bahwa pihaknya masih berencana melaporkan kejanggalan tersebut kepada polisi.

"Tadi kita ke polisi, polisi mengatakan kenapa waktu kejadian itu tidak diautopsi, jadi kemarin saya mengantar jenazah ke rumah sakit," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved