Berita Viral

Natalius Pigai Lantang Sebut Megawati, Jokowi dan Luhut Jahat: Jhonny Korban Pencapresan Anies

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyebut  Jhonny Plate adalah korban demi pencapresan Anies Baswedan.

Editor: Liska Rahayu
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Natalius Pigai 

TRIBUN-MEDAN.com - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menyebut Jhonny G Plate adalah korban demi pencapresan Anies Baswedan.

Tak hanya itu, ia juga menyebut Megawati, Jokowi dan Luhut jahat.

Hal tersebut disampaikan Natalius Pigai lewat status twitternya @nataliuspigai2 pada Rabu (17/5/2023) malam.

Dalam postingannya, Natalius Pigai mengungkapkan Johnny G Plate mungkin bisa lolos dari kasus dugaan korupsi proyek BTS.

Syaratnya, Johnny G Plate harus menentang menentang pencapresan Anies Baswedan oleh Partai NasDem.

Namun, Johnny G Plate diketahui ikut mendukung pencapresan Anies Baswedan.

Apabila sebaliknya, dirinya menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) maupun Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan bisa mengabaikan kesalahannya. 

Johnny G Plate pun dinilai bisa bebas. 

"Jhonny Plate Korban & Mengorbankan diri demi Anies Baswedan Capres. ini wujud nyata pengorbanan Politisi Katolik untuk Anies Baswedan," tulis Natalius Pigai di Twitter, dikutip pada Selasa (17/5/2023)

"Jika saja Jhonny mau ngotot agar Anies dibatalkan jadi calon maka Megawati, Jokowi & Luhut pasti loloskan Jhonny. Mereka JAHAT. Ini analisa saya," imbuhnya.

Temui Surya Paloh Setelah Johnny G Plate Ditangkap, Anies Baswedan Bicara Keadilan

Anies Baswedan langsung menemui Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh sesaat Johnny G plate ditangkap pada Rabu (17/5/2023).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan keprihatinannya atas kasus korupsi yang menjerat politisi Partai NasDem itu.

"Saya merasakan keprihatinan yang luar biasa, tapi di sisi lain saya menyaksikan seorang yang konsisten, seorang yang presisten, seorang yang kukuh dalam memegang prinsip, komitmen, betapa pun besar cobaan, ujian, tantangan yang harus dihadapi atas sikap, atas pilihan yang dilakukan," kata Anies di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Rabu (17/5/2023) malam.

Dikutip dari KOMPAS.TV, ia mengaku bangga dan kagum dengan sosok Surya Paloh yang berani mengambil sikap dan memegang prinsip untuk menjaga persatuan.

"Begitu banyak orang mengatakan A B C D E tentang kami, dan Bang Surya Paloh sebagai seorang nasionalis sejati melakukan pengujian, pembuktian, pemantauan, dan sampai kepada sikapnya," ujarnya.

"Konsekuensi dari sikap dan pilihan yang diambilnya besar bagi Bang Surya Paloh dan bagi Nasdem," imbuhnya.

"Tapi tadi di ruangan kami ngobrol, berdiskusi, saya menyaksikan dari dekat, pribadi-pribadi yang bergeming, pribadi-pribadi yang teguh dalam sikap, memilih untuk menghadapi ini semua."

"Cobaan, tantangan yang muncul atas konsekuensi keputusan-keputusan dengan keyakinan bahwa Tuhan, Allah SWT akan berpihak kepada kebenaran," jelas Anies.

Menkominfo Johnny G Plate membantah isu dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM), Kamis (5/1/2023).
Menkominfo Johnny G Plate membantah isu dirinya mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM), Kamis (5/1/2023). (HO)

Ia pun meyakini bahwa tantangan besar yang akan dihadapinya bersama Nasdem akan bisa dilewati. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan, tak ada yang berubah dari hubungan dirinya dengan Surya Paloh maupun Nasdem.

"Tadi dijelaskan, tidak ada sedikit pun yang berubah, ikhtiar kita untuk bekerja menghadirkan keadilan kesetaraan, menjaga persatuan, jalan terus. Tidak ada yang berubah, tidak ada yang bergeser, dan tidak ada yang melambat," ungkapnya.

"Tadi kami sampaikan, kami jalan terus sesuai dengan semua rencana dan kami kirimkan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia, justru karena besarnya tantangan ini kami makin yakin bahwa keadilan harus ditegakkan di negeri ini," lanjut dia.

Sebelumnya, Anies Baswedan menyambangi Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Ia tiba untuk menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Dalam pantauan Kompas.com, bakal calon presiden yang telah diusung Partai Nasdem dan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu tiba pukul 18.25 WIB.

Kunjungan itu berlangsung setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi.

Johnny yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) diduga terlibat korupsi pengadaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022.

Namun Anies bungkam ketika ditanya soal agenda pertemuan dengan Surya Paloh hari ini.

“Nanti saja setelah pertemuan,” ucap Anies pada awak media.

Surya Paloh Dukung Kejagung Usut Aliran Dana Dugaan Korupsi Johnny G Plate: Kami Sangat Transparan

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan sosok Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS.

Kemudian, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pun mempersilakan Kejaksaan Agung (Kejagung), untuk mencari adanya aliran dana dugaan korupsi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate yang mengalir ke partainya.

Sebagai informasi, Johnny G Plate adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem. 

Paloh juga menekankan, Partai Nasdem mendukung Kejagung mengusut aliran dana dugaan korupsi tersebut. 

"Partai ini ingin transparansinya seutuhnya. Sekali lagi, saya katakan transparansi, periksa seluruh kemungkinan,dari ujung kiri ke ujung kanan, dari barat timur, atas bawah  siapa saja yang terlibat," ujar Paloh di Nasdem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

Selain itu, Paloh juga meminta agar aparat penegak hukum memeriksa seluruh unsur yang ada di institusi mana pun terkait kasus korupsi ini, termasuk Nasdem.

"Kita menyambut itu. Dan berikan juga hukuman yang setimpal, tanpa ada specialis dalam artian privileges. Si A boleh diperiksa, si C tidak boleh diperiksa. Nah, makin sedih lagi kita. Semakin sedih," kata Paloh. 

Paloh gelar pertemuan

Seperti diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek BTS.

Usai penetapan Johnny G. Plate sebagai tersangka korupsi, Partai NasDem langsung menggelar pertemuan.

Usai menggelar pertemuan, Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan, bahwa kasus yang menjerat Sekretaris Jenderal (Sekjen) partainya, bisa berdampak terkait pencalonan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Sebenarnya pertanyaan Anda bisa jawab, pengaruh pasti ada," ujar Surya Paloh di NasDem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).

Surya menyampaikan, karena langkah partai politik itu dibangun oleh kekuatan persepsi dan keyakinan publik.

Surya pun mengungkapkan, pemberitaan pun bisa mempengaruhi persepsi publik atas apa yang terjadi itu.

"Tergantung bagaimana kita membangun persepsi publik, dan di situlah peran rekan-rekan institusi pers yang saya nantikan dan saya harapkan pers yang bebas," tutur Surya.

Diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny G Plate ditahan Kejaksaan Agung (Kejagung).

Penahanan terhadap Sekjen Partai Nasional Demokrat atau Nasdem tersebut dilakukan penyidik Kejagung setelah yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi di Kementerian Kominfo, Rabu (17/5/2023).

Penahanan terhadap Johnny G Plate diumumkan oleh  Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana dalam jumpa pers di Kejagung, Rabu (17/6/2023).

"Satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka seperti yang Anda saksikan tadi dan langsung dilakukan penahanan," ujarnya. 

Johnny G Plate ditahan untuk 20 hari ke depan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejaksaan Agung.

(*/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved