Breaking News

Bertahun Tak Halangan, Wanita Berjenggot Ini Hamil Akhirnya Punya Anak, Dulu Divonis Dokter Mandul

Bertahun tak halangan, wanita berjenggot ini hamil punya anak. Dulu disalahkan dokter mandul.

Kolase Tribun Medan/HO
Gennevieve Vaillancourt, wanita berjenggot yang bisa punya anak. 

Tapi, saya belajar bagaimana mengelolanya dengan baik, dan saya mengatasi masalah kesuburan terkait PCOS.

Rambut adalah gejala pertama bagi saya dan tidak adanya siklus menstruasi sampai saya berusia 18 tahun.

Setelah itu saya mungkin memiliki satu atau dua siklus secara alami dalam setahun, dengan beberapa tahun tidak sama sekali.

Dulu saya adalah anak-anak dengan rambut tubuh lebih tebal dari yang lain, dan rambut wajah saya mulai tumbuh sekitar usia 14 atau 15 tahun.

Ini dimulai dengan jambang gelap dan kumis dan berkembang dari sana selama 10 tahun," paparnya.

Sulit bagi Gennevieve saat remaja karena dia berjuang untuk menyesuaikan diri dengan gadis lain.

Meskipun dia awalnya berjuang dengan gejalanya, dia belajar mengelola PCOS-nya dan bahkan menerima hirsutismenya.

"Tujuan saya pada awalnya adalah memperbaiki pola pikir saya sehingga saya bisa menjadi lebih baik pada diri saya sendiri.

Saya tidak tahu saya akan jatuh cinta dengan semua bagian dari diri saya.

Saya telah diajari untuk bersembunyi dan menemukan penerimaan diri yang sejati, dan itu merupakan kejutan terbaik dalam perjalanan saya," ungkapnya.

Gennevieve mulai mengadvokasi orang lain, dan sebagai bagian dari ini membagikan perjalanannya sendiri secara online untuk mendapat ulasan yang sangat positif.

Dia terpesona oleh dukungan yang membantunya beralih dari rasa takut menjadi merasa berani.

Tentu saja, terkadang ada komentar yang menyakitkan, tetapi Gennevieve belajar untuk mengabaikannya.

Gennevieve Vaillancourt, wanita berjenggot yang bisa punya anak.
Gennevieve Vaillancourt, wanita berjenggot yang bisa punya anak. (Kolase Tribun Medan/HO)

"Hal yang paling menyakitkan yang saya diberitahu sebenarnya tentang PCOS saya; ketika saya pertama kali didiagnosis, dokter mengatakan kepada saya bahwa saya mungkin tidak akan dapat hamil.

Ini menghancurkan hati saya dan menghantui saya hampir sepanjang masa dewasa saya, karena saya selalu ingin menjadi seorang ibu dan itu menimbulkan keraguan dalam pikiran saya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved