Berita Viral

SOSOK Kompol Petrus Simamora, Dicopot Usai Anggotanya Ngaku Rutin Setor Puluhan Juta Tapi Dimutasi

Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal.

HO
Berikut ini sosok Kompol Petrus Simamora yang disebut memeras anggotanya untuk mengirim uang hasil pungutan dari kegiatan ilegal. 

Bripka Andry lantas menemui Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Riau, untuk meminta penjelasan terkait mutasinya.

Saat ditemui, Komandannya itu menyampaikan alasannya terkiat memutasi demosi Bripka Andry karena dianggap tidak ada kontribusi kepada satuan di Manggala Junction, Kabupaten Rokan Hilir.

"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan" katanya menirukan ucapan komandan.

Setelah mendapatkan penjelasan itu, Bripka Andry lantas memaparkan semua kontribusi yang dilakukannya untuk satuan.

"Mohon ijin komandan, Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon," seloroh Bripka Andry Darma Irawan.

"Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu. Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan," sambungnya.

Bripka Andry kemudian melapor ke Polda Riau dan diproses Bid Paminal Propam Polda Riau.

Namun hingga saat ini, tidak ada perlindungan hukum terhadap Bripka Andry setelah membongkar kasus tersebut.

Bripka Andry menyampaikan jika dirinya sudah menjalankan perintah dari Komandan Batalyon untuk mencari uang dari luar kantornya hingga ratusan juta.

"Saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya," ungkapnya.

Melalui akun facebooknya, Bripka Andry Darma Irawan mengunggah bukti transfer uang ratusan juta diduga kepada komandan.

Bripka Andry Darma Irawan mengaku, penerima uang yang ia transfer itu adalah komandan di kesatuannya.

Bahkan, sebelum dimutasi, Bripka Andry rupanya sempat diminta oleh mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

Namun Bripka Andry mengaku sudah berusaha mencari dan itu dan hanya dapat menyerahkan uang 10 juta.

Beberapa hari kemudian, Komandan kesatuannya meminta data dan lokasi dimana saja Bripka Andry dapat uang setoran tersebut.

Ia pun menyerahkan datanya lewat chat WhatsApp pribadi hingga tak lama berujung dimutasi.

"Selain saya ada juga 6 anggota lain yang memberi setoran tiap bulannya sejumlah 5 juta perorang agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu Pagi dan Jum'at pagi yang disebut anggota Freelance.Saya ada bukti chat Grupnya.Namun mereka tidak dimutasi seperti saya." katanya.

Namun, kata Andry, Dansat Brimob Polda Riau mengaku sama sekali tak pernah menerima uang tersebut.

"Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi ke Pekanbaru" Setelah itu saya dan ibu kembali pulang. Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat." ungkapnya.

Kata Propam Polda Riau

Propam Polda Riau buka suara terkait viralnya curahat hati Brimob Polda Riau bernama Bripka Andry Darma Irawan yang mengaku dimutasi demosi.

Dikutip dari tribunpekanbaru.com, Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan memaparkan, saat ini kasus tersebut sedang ditangani Bidang Propam Polda Riau.

"Sudah (ditangani). Sedang didalami," ujarnya, Senin (5/6/2023).

Viral Curhatan Anggota Brimob

Baru-baru ini publik dihebohkan dengan curhatan anggota Brimob yang diduga di demosi oleh atasan tanpa sebab hingga mengaku diperas.

Bripka Andry Darmawan menceritakan kasusnya melalui Instagram pribadinya @andrydarmairawan07.2 pada, Senin (5/6/2023).

Awalnya, Bripka Andry ini mengaku jika dirinya dimutasi oleh atasannya tanpa sebab.

Sementara ibunya sedang sakit, sehingga dia meminta pertimbangan untuk dimutasi kepada atasannya.

Tak hanya itu saja, Irawan mengungkapkan bahwa ia diminta untuk melakukan berbagai tugas, termasuk mencarikan uang dari luar dengan total transfer mencapai Rp650 juta.

"Ijin menyampaikan, Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P

Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.

hari Jum'at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru.
Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi,

ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.
Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan, "Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan"

Setelah mendengar penjelasan itu,

Saya menyampaikan

"mohon ijin komandan,

Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon.

Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya"

Beliau menjawab, "Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru"

Setelah itu saya dan ibu kembali pulang.

Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat.

Ijin menjelaskan, Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor.

Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.

Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan.

Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.
Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon,

Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp.

Sebelum saya dimutasi,

Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan," tulis Andry Darmawan di akun Instagramnya

Unggahan inipun membuat para warganet turut berkomentar

"Nasib anggota yg selalu diperas tenaga dan pikiran. Pimpinan cuma bisa perintah," tulis akun @ferdinan_ithink

"Wih barau kompol aja udah wenak banget meras," @anwar_musyadat_s_i_pust

"@listyosigitprabowo emang kepolisian gini ya?," tulis akun asnawisyam

"Bapak @listyosigitprabowo rakyat percaya pada bapak," tulis akun @laoderuswan

Profil Bripka Andry Darma Irawan

Profil Bripka Andry Darma Irawan, anggota brimob Polda Riau yang curhat di demosi secara sepihak dan ngaku diperas oleh atasan Viral di media Sosial.

Diketahui melalui caption Instagram pribadinya @andrydarmairawan07.2,berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Melihat dari akun Instagram pribadinya, Andry Darma Irawan telah memiliki dua anak perempuan.

Melihat dari akun Facebook pribadinya @AnDrimob Svt Riau, Bripka Andry Darma Irawan berasal dari Pekanbaru Riau dia bekerja di KORPS BRIMOB POLRI

Andry merupakan lulusan SMA 11 Pekanbaru Riau, kemudian dia juga pernah menempah ilmu di Perguruan Tinggi di Bumi Kandung Watukosek, saat ini dia tinggal di Bagansinembah, Riau, dia telah menikah pada 6 Februari 2013 lalu.

Kini Andry sedang merawat ibunya yang sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, namun tidak dijelaskan apa sakit yang diderita sang ibu.

(*)

Berita sudah tayang di tribun-sumsel

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved