Viral Medsos

Polisi Tangkap 3 Pelaku Perdagangan Orang, Korban Sebanyak 165 Orang, Raup Keuntungan Rp 2,5 Miliar

Korban yang tercatat sampai saat ini sebanyak 165 orang, dengan kerugian mencapai hampir Rp 2,5 miliar.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Tribun Jateng/ Mazka Hauzan Naufal
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 

Menurut penjelasannya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan akan merestrukturisasi Satgas Tim TPPO.

"Kemudian memerintahkan ada langkah-langkah cepat di dalam sebulan ini untuk menunjukkan kepada publik bahwa negara, Kepolisian Negara, TNI, dan aparat-aparat pemerintah yang lain itu bertindak cepat dan hadir untuk ini,” jelasnya.

Mahfud menjelaskan, masalah TPPO ini juga menjadi perhatian serius negara-negara ASEAN saat KTT di Labuan Bajo. Sebagai pemegang keketuaan ASEAN tahun 2023, kata Menko Polhukam, Indonesia juga memegang peranan yang sangat penting dalam mengatasi TPPO, khususnya di kawasan ASEAN.

“Semua negara ASEAN meminta kepada kita Indonesia agar mengambil posisi kepemimpinan di dalam tindak pidana perdagangan orang ini, karena bagi mereka, tindak perdagangan orang ini sudah begitu mengganggu kehidupan bernegara mereka, karena ini adalah kejahatan lintas negara dan sangat rapi kerjanya,” ujarnya.

Uya Kuya Pernah Dapat Ancaman dari Mafia Perdagangan Orang

Baru-baru ini, Presenter Uya Kuya mengaku kerap mendapat ancaman pembunuhan lantaran gencar membicarakan masalah perdagangan orang dan mafia tenaga kerja wanita (TKW) ilegal.

Uya Kuya mengatakan, aksinya menelusuri dugaan adanya mafia TKW ilegal tidak disukai oleh sejumlah pihak hingga diancam dibunuh. Dia diminta untuk berhenti membahas mafia TKW ilegal. Jika tidak, maka dia diancam dibunuh.

“Ancaman dibunuh ya, yang terakhir tiga minggu lalu. Terus ada yang bilang, tolong ‘setop ngomongin perdagangan orang, kayak pengiriman tenaga kerja’,” ungkap Uya Kuya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (29/5/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, ancaman pembunuhan tersebut sudah dianggap mengganggu.

Ayah Cinta Kuya itu pun harus meningkatkan kewaspadaan setiap saat, termasuk waspada akan makanan dan minuman yang dikonsumsinya.

Namun demikian, dia akan tetap membicarakan dan menelusuri masalah perdagangan orang yang menurutnya telah merugikan banyak orang, termasuk para korban.

“Kalau gue enggak peduli ya (sama ancaman itu). Kalau lu kerja benar, ya gue enggak akan ganggu,” jelas dia.

Pria 48 tahun itu mengaku geram dengan ulah mafia yang melakukan tindak perdagangan orang.

Dia bilang, ada banyak TKW yang dijanjikan mendapat pekerjaan di luar negeri, tetap justru diperas tenaganya dan ditelantarkan.

Selain itu, Uya juga menyebutkan adanya agensi yang melakukan perdagangan orang berkedok rekrutmen TKW yang kian meresahkan.

"Sampai sekarang mafia perdagangan orang lagi gua telusuri, karena orang yang mengirimkan menjual warga kita ke luar negeri ditelantarkan, mereka diminta duit Rp 60 sampai Rp 70 juta," ujar Uya Kuya.

"Sampai di sana mereka enggak dapat kerjaan, ternyata orang-orang itu yang mengirimkan itu ada yang istri aparat juga, oknumnya," lanjut Uya.

(*/tribun-medan.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved