Sumut Terkini
Korban Tenggelam di Sungai Asahan Belum Ditemukan, Tim SAR dan Warga Terus Lakukan Pencarian
Anju adalah seorang pekerja yang dipekerjakan majikannya pada lahan yang berada di seberang sungai tersebut.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Korban tenggelam di Sungai Asahan, Anju Pasaribu (23), Selasa (6/6/2023) kemarin masih belum ditemukan.
Anju adalah seorang pekerja yang dipekerjakan majikannya pada lahan yang berada di seberang sungai tersebut.
Hingga saat ini, Tim SAR Parapat, BPBD, dan sejumlah stakeholder lainnya termasuk warga sekitar berupaya mencari keberadaan korban.
Saat pencarian di lokasi, Kades Siantar Utara, Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Pergaulan Marpaung menjelaskan, korban bukanlah warganya melainkan warga Simalungun.
"Jadi korban ini namanya Anju Pasaribu (23), penduduk Simalungun, bukan penduduk Siantar Utara, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba.
Ini yang perlu digarisbawahi," ujar Kades Siantar Utara Pergaulan Marpaung saat berada di lokasi pencarian, Rabu (7/6/2023).
Ia juga menegaskan bahwa korban tersebut adalah pekerja kebun. Korban tersebut ternyata sudah terbiasa menyeberangi sungai tersebut dengan berenang karena arus di lokasi relatif tenang.
"Dia seorang pekerja kebun yang dipekerjakan majikannya di sini. Dia bukan penyadap pinus, tapi pekerja kebun," sambungnya.
"Kronologisnya, dia mau pulang sekitar pukul 18.00 WIB, kebetulan ia dikerjakan majikannya di lahan yang berada di seberang sungai ini (Sungai Asahan). Ia memiliki kebiasaan, setiap pulang, ia menyeberangi sungai dengan berenang," ungkapnya.
"Disitu ada ponton, namun pontonnya ada di seberang. Ia juga bersama temannya dan saat itulah kejadiannya. Pas mau ambil ponton itulah kejadiannya," sambungnya.
"Kalau di TKP awal itu, aliran sungainya agak tenang," sambungnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, ia meminta warga agar tetap berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai.
"Imbauan bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung ke sini baik yang mancing atau kegiatan lain tetap hati-hati," ungkapnya.
"Setiap orang yang akan tinggal di sini sebagai warga, tolonglah diberitahukan kepada kami, kepala desa. Seperti ini, korban ini kan warga Simalungun," tuturnya.
Selanjutnya, Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip menjelaskan, pihaknya sudah berupaya melakukan penyisiran dan penyelaman dari lokasi awal hingga sepanjang 1,4 kilometer searah arus sungai.
"Dari tadi pagi, setelah breefing, kita telah melakukan penyisiran dan pendeteksian korban di lokasi kejadian dengan menggunakan alat khusus," ujar Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip, Rabu (7/6/2023).
"Tadi, personil kita sudah melakukan 3 kali penyelaman, namun sampai sekarang belum ada hasil," sambungnya.
Pihaknya bakal lanjutkan penyelaman dan penyisiran lokasi yang diduga titik keberadaan korban. Anju Pasaribu merupakan warga Simalungun yang mencari nafkah sebagai buruh kebun di Desa Siantar Utara, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba.
"Akan kita lanjutkan penyelaman kembali setelah personil kita istirahat," terangnya.
Ia menyebutkan, arus di bawah permukaan Sungai Asahan relatif deras sehingga penyelaman terganggu termasuk pemantauan titik keberadaan korban.
"Kesulitannya adalah arus air di bawah permukaan sungai kencang. Sehingga, saat dilakukan penyelaman, tim kita hanya bisa melihat sekilas aja kiri dan kanan,"
"Dari TKP hingga lokasi pencarian kita ini sudah ada 1,4 kilometer. Kita susur sekitar 800 meter untuk lokasi pencarian," pungkasnya.
(cr3/tribun-medan.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.