Kematian Mahasiswi USU

Polisi Lamban Ungkap Kasus Kematian Mahasiswi USU, Orangtua Korban: Kami Mohon Keadilan

Polsek Patumbak begitu lamban dalam mengungkap kasus kematian mahasiswi USU Mahira Dinabila. Sampai sekarang kasusnya menggantung

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah mahasiswa USU membakar lilin saat aksi solidaritas di depan Polda Sumut Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Jumat (6/9) malam. Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) USU melakukan aksi solidaritas menyalakan lilin dan doa bersama atas kasus kematian mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila, dan meminta kepada Polda Sumut untuk mengusut tuntas agar pelaku segera ditangkap. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Polsek Patumbak dan Polda Sumut dinilai lamban dan sangat bertele-tele dalam mengungkap kasus kematian mahasiswi USU, Mahira DInabila.

Sejak kasus ini ditangani, belum ada perkembangan apapun, selain upaya ekshumasi atau pembongkaran makam.

Pihak keluarga korban, sudah hampir sebulan menunggu hasil autopsi yang tak kunjung keluar.

Mereka bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab kematian Mahira Dinabila.

Baca juga: Ternyata Luhut Pandjaitan Gunakan Pekarja Asing, Bule-bule Awasi Proyek IKN, Terkuak Alasannya

Sebab, saat ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di rumah orangtua angkatnya di Kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas, ditemukan sejumlah kejanggalan.

Mulai dari kondisi jenazah yang hanya bagian wajahnya saja yang membusuk, serta adanya dugaan perampasan paksa handphone milik Mahira Dinabila oleh ayah angkatnya berinisial M.

Karena kasus kematian Mahira Dinabila tak ada kejelasan, ibu kandung korban Nur Afni lantas melakukan aksi di depan Polda Sumut.

Baca juga: Ayah Angkat Mahasiswi USU yang Tewas Dilaporkan ke Polisi, Diduga Palsukan Surat Ahli Waris

Nur Afni didampingi keluarga dan mahasiswi USU teman-teman dari almarhumah.

Sambil menangis penuh emosi, Nur menyebut sebulan lebih harapannya dari polisi tak kunjung datang.

Dia menilai kematian Mahira Dinabila tak wajar dan diduga dibunuh.

"Tolong kami kebenaran keadilan. Anak saya mati tak wajar. Saya menunggu sebulan lebih kalian tak ada menuntaskan ini," kata Nur Afni, Jumat (9/6/2023) malam. 

Baca juga: Kematian Mahira Dinabila Mahasiswi USU, Pengacara Yakin Korban Dibunuh

Sementara itu, tante Mahira bernama Ai Kurniadi ikut menangis menahan emosi.

Di hadapan Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting dan personel lainnya, Nur dan Ai menangis sejadi-jadinya. 

Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago yang menangani kasus  kematian Mahira Dinabila cuma bisa berdiri di balik pagar saja, menyaksikan keluarga melakukan aksi. 

Baca juga: Kematian Mahasiswi USU Masih Misterius, Polisi Temukan Ada Data yang Dihapus di HP Korban

"Mana hasil otopsi yang sebenarnya. Anakku bukan mati bunuh diri, anakku mati dibunuh," kata Ai Kurniadi, tante Mahira.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved