Polrestabes Medan

Kejanggalan Kematian Mahira Dinabila, Reskrim Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak Maraton 40 Hari

Kejanggalan Kematian Mahira Dinabila, Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Patumbak Maraton 40 Hari

Editor: Arjuna Bakkara
TRIBUN MEDAN
Petugas Team gabunagan Sat Reskrim Polrestabes dan Reskrim Polsek Patumbak doa bersama pasca mendalami dan menunggu hasil autopsi atas kematian Mahira Dinabila. 

Kejanggalan Kematian Mahira Dinabila, Sat Reskrim Polrestabes Medan dan Unit Reskrim Polsek Patumbak Maraton 40 Hari

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Petugas Team gabunagan Sat Reskrim Polrestabes dan Reskrimb Polsek Patumbak hingga kini masih mendalami dan menunggu hasil autopsi atas kematian Mahira Dinabila.

Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Tatareda melalui Kasat Res Krim Kompol M.Fatir Sik.Sh.Mh dan Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir Chaniago mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami dan menunggu hasil autopsi.

40 hari petugas berjimbaku melakukan pendalaman atas kejanggalan Kematian Mahira Dinabila, apakah mati dibunuh atau bunuh diri.

"40 hari kami non Stop melakukan Penyelidikan dan memeriksa semua terkait dengan ditemukan mayat mahasiswi USU Mahira tersebut. Hanya tinggal menunggu hasil otopsi keluar maka kita temukan titik terangnya," bebernya, Minggu (11/6/2023).

Meski begitu, Mantan Kapolsek Medan Area ini mengaku telah memeriksa 16 orang saksi.

"16 saksi sudah diperiksa baik orang tua angkat maupun pihak keluarga dan kerabatnya," ungkapnya.

Polsek Patumbak meyakinin akan mengungkap fakta sebenarnya apakah penyebab kematian Mahira, sehingga kasus tersebut terang benderang.

Meski sebelumnya pihak keluarga Mahira Dinabila beserta teman-teman mahasiswa almarhumah berunjuk rasa, pihak kepolisian tetap menampung aspirasi dan keinginan pihak keluarga.

"Kita tetap menampung aspirasi rekan almarhumah dan pihak keluarga. Kami juga memohon doa agar mendapat titik terangnya," ungkapnya.


Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mahira Dinabila, mahasiswi USU ditemukan tewas mengenaskan di kompleks Rivera, Kecamatan Medan Amplas, beberapa waktu lalu.

Kasus ini dianggap janggal oleh pihak keluarga lantaran ditemukannya beberapa keanehan baik surat terakhir dan beberapa bukti lainnya.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved