Balita Dicekoki Air Sabu

Kondisi Balita 3 Tahun Usai Dicekoki Air Sabu Oleh Tetangga, Nafsu Makan Sudah Naik Lagi

N, balita tiga tahun yang dicekoki air sabu oleh tetangganya kini sudah pulang ke rumah setelah jalani perawatan di rumah sakit

Editor: Array A Argus
Via doisongphapluat
ILUSTRASI- Seorang balita tiga tahun ditinggalkan sendirian di tempat parkir oleh kedua orangtuanya. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Rengga Pusp Saputro mengatakan bahwa balita 3 tahun yang dicekoki air sabu oleh tetangganya kini sudah kembali ke rumah.

Setelah tiga hari menjalani perawatan di rumah sakit, kondisi korban mulai membaik.

Bahkan, saat ini nafsu makan si anak sudah mulai kembali normal.

Dikutip dari Kompas TV, saat ini polisi sudah mengamankan TR (51), wanita yang memberi air sabu kepada N.

TR juga sudah dijadikan tersangka oleh polisi.

Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut, dari mana TR mendapatkan sabu tersebut.

TR mulanya beralasan, bahwa air sabu itu didapatnya dari warung.

Sementara pihak warung mengaku tidak ada menjual air kemasan yang dijadikan bukti oleh polisi.

Jalani Rehabilitasi

Setelah keluar dari rumah sakit, N, balita 3 tahun yang dicekoki air sabu oleh tetangganya bakal menjalani rehabilitasi di BNNP Kalimantan Timur.

Saat jalani rehabilitasi, N akan didampingi oleh orangtuanya.

Pihak terkait juga fokus melakukan pemulihan psikologis korban.

Tim dokter balai rehabilitasi juga akan memberikan perawatan kesehatan kepada korban.

Namun belum bisa dipastikan berapa lama proses rehabilitasi dan terapi apa saja yang akan diberikan kepada korban dan sang ibu.

Dikira Kesurupan

Orangtua N sempat mengira anaknya kesurupan.

Sebab, setelah meminum air pemberian tetangga, sikap N berubah.

Bocah tersebut tidur selama tiga hari.

Bahkan, N tidak mau makan dan minum.

Bukan cuma itu saja, N yang tinggal di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ngoceh tak karuan usai minum air bercampur sabu.

Kronologis dari ibu korban

Menurut Rina Zainun, Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, peristiwa balita positif narkoba ini bermula saat ibu korban berkunjung ke rumah tetangganya.

Pada Selasa (6/6/2023) lalu, ibu korban berniat mencabutkan uban rambut tetangganya.

Tak lama kemudian, korban N yang ikut meminta air minum lantaran haus.

"Nah, akhirnya ngomonglah dengan tetangganya yang punya rumah untuk minta minum," kata Rina kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Tetangga itu kemudian mengambilkan botol air mineral yang isinya hanya tinggal setengah untuk diberikan kepada anak tersebut.

Selesai mencarikan uban dari rumah tetangganya, N dan ibunya pulang ke rumah.

Balita bertingkah aneh

Saat malam hari, orangtua N merasa heran melihat balitanya.

Anak tersebut biasanya tidur pukul 7 malam.

Namun waktu itu, ia masih bangun pukul 10 malam bahkan hingga Subuh.

"Anak ini malah berbicara sendiri ngoceh sendiri, munguti-mungutin sampah di ambal (karpet anyaman), merobekin tisu, tidak mau minum, tidak mau makan," lanjut Rina.

Akhirnya, Rabu (7/6/2023) pukul 04.58 Wita, sang ibu bertanya ke tetangganya air apa yang diberikan ke anaknya.

Tetangga menjawab bahwa itu air yang dibawa dari warung.

Namun, komunikasi mereka terputus karena tidak ada jawaban lagi.

Ibu N kemudian curhat melalui akun Facebook miliknya terkait kondisi anaknya.

Selanjutnya TRC PPA Kaltim melihat unggahan tersebut dan menemui orangtua balita N.

Positif narkoba

Rina dan TRC PPA menemui orangtua N untuk menanyakan kondisi anaknya.

Ibu N menyebutkan anaknya mengeluarkan banyak keringat, selain itu keringat di kepala menimbulkan bau.

Balita N juga terus-menerus mengoceh, tidak mau tidur, makan dan minum, serta lebih akitif daripada sebelum meminum air dari tetangganya.

"Si ibu malah mengatakan anak itu kemungkinan kesurupan," ujar Rina.

Rina kemudian berkoordinasi dengan anggota lain yang pernah menangani kasus serupa.

Balita N kemudian diarahkan untuk diperiksa urine.

Malam harinya, N dibawa ke Rumah Sakit Atma Husada Mahakam, Samarinda, Kaltim untuk menjalani pemeriksaan.

"Setengah jam menunggu, hasilnya (urine) positif mengandung metamfetamina yang ada pada unsur sabu," ungkap Rina.

Setelah berkonsultasi dengan pihak dokter, TRC PPA membawa N ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda untuk menjalani opname.

Air minum diragukan

Berdasarkan penjelasan tetangga yang memberikan air minim ke korban, botol tersebut diambilnya dari warung.

Kebetulan, ibu korban dan tetangga itu sama-sama bekerja di sebuah warung.

Namun, anggota TRC PPA Kaltim Diah menyatakan air itu berbeda dengan yang dijual di warung.

"Di warung tersebut menjual air merek B, yang diberikan ke anak itu merek A. Si ibu juga sudah mengkonfirmasi ke pemilik warung bahwa tidak ada air yang dibawa dari warung," ujarnya dilansir dari Kompas TV, Minggu (11/6/2023).

Rina menjelaskan, TRC PPA mendampingi ibu korban melaporkan kejadian ini ke Polresta Samarinda pada Kamis (8/6/2023).

"Hingga kemarin, tepat di hari Sabtu (10/6/2023), kami membuat Laporan Polisi (LP) dan sudah ada proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terhadap ibu korban," lanjutnya.

Polresta Samarinda juga telah memeriksa dua saksi, yakni ibu korban dan pemberi minuman.

Ditres Narkoba Polres Samarinda kemudian melakukan penjemputan terhadap dua orang terduga pelaku untuk dimintai keterangan.

"Terduga pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian," tegasnya.

Rina bersama TRC PPA Kaltim berharap kejadian ini dapat ditindaklanjuti dan terduga pelaku bisa secepatnya ditetapkan sebagai tersangka.

"Karena akibat dari kesengajaan memberikan air minum tersebut mengakibatkan ada balita yang menjadi korban dan mengalami gangguan kesehatan secara psikis dan fisik," ujar Rina.

Sedang menjalani penyelidikan

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo membenarkan kabar pelaporan terduga pelaku ke Polresta Samarinda. "Masih dilidik (penyelidikan) dan masih ditunggu laporannya," ujarnya saat dihungi Kompas.com, Minggu (11/6/2023).(tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved